Kehidupan dia biasa saja, normal seperti orang kebanyakan. Tapi ada sesuatu yang mengganjal di tengah hati kecilnya. Ada hal yang hadir mengusik ketenangan jiwa. Yaitu kekasih bayangan. Dapatkah dia menjadi nyata? Ataukah akan selamanya menjadi bayangan semu yang terus menghantui? Ataukah ia hanya fatamorgana? Prilly...
Dia seorang gadis yg cantik, baik, ramah, humble dan polos-polos lemot. Banyak hal istimewa yg tersembunyi di kehidupan nya. Yg siap ia bongkar jika waktu nya sudah tepat. " derajat tinggi bukan dari harta yg kita miliki, tapi kesopanan, dan tutur kata lah yg bisa meninggikan derajat ku, karna akan percuma jika memil...
A dan P? A dan P? Siapa yang tak tahu A dan P? Tapi sepertinya masih banyak yang tidak tahu. Tapi tidak dengan seluruh siswa SMA Cendana. Bahkan jika bisa mereka ingin menghapus kedua huruf itu dalam susunan abjad. Sebenarnya hanya huruf P yang ingin mereka hapus, atau mungkin memisahkan huruf A dan P sajauh susunan a...
Karena Social Media membuat kita semakin terjebak dalam kata dan rasa yang selalu gue hindari dari lo, Gue rasa gue udah jatuh cinta sekarang. -Eleca Prilly Rubica -Alamsyah Aliarnoldy -Cristella Ralia Jonath -Samuel Zizie Nichol #115 fanfiction 28/03/2018 #97 on fanfiction 29/03/2018
Kemampuanku mempertemukanku padanya. Pria ketus, kasar dan dingin yang menyebalkan.
⚠️CHAPTER GENAP DI CERITA INI DI PRIVATE⚠️ [COMPLETED] "Cowok nyebelin kayak lo ternyata mengidap ombrophobia, ya? Bisa turun deh pamor lo, kalo satu sekolahan tau," ujar Prilly sambil tertawa mengejek meninggalkan Ali dalam keadaan meringkuk kedinginan di tengah derasnya hujan. Setelah Prilly melangkah pergi menjauh...
Dia selalu bersandar ditembok depan pintu kelas dengan earphone dan buku ditangannya...aku selalu membatin melihatnya karena dia seperti tidak peduli orang-orang disekitarnya....Dan pendapatku tentangnya berubah ketika aku mengetahui dia adalah seorang penyiar radio yang sering aku dengarkan bahkan aku pemuja suaranya...
"Gue gak tau lagi harus ngajarin lo kayak gimana. Gue capek tau gak. Lo itu begonya udah akut," kata Ali sambil mengacak rambutnya frustasi. PLAKKKK! satu tamparan keras tepat bersarang di pipinya yang membuat dia meringis. "Lo gak berhak ngejudge gue kayak gitu. Gue gak pernah mohon-mohon ke lo buat ngajarin gue," su...