Kehidupan itu seperti roda yang berputar. Tidak bisa selalu bertahan di tempat yang sama. Mungkin, Sam belum menyadarinya. Waktu akan terus bergulir seperti bumi yang terus berotasi pada porosnya, mendatangkan fajar dan senja di hari berikutnya. Sam tidak perlu membunuh waktu. Cerah gempita fajar yang menyingsing di ufuk timur akan selalu berubah gulita ketika matahari mulai tertidur. Sam selalu merasa risih ketika Papi dan Maminya terlalu memanjakannya. Ayolah, Sam sudah 13 th. Sudah terhitung sebagai seorang remaja. Sam malu ditertawakan teman-temannya karena dinilai sebagai anak manja. Sam dinilai sebagai anak Papi dan Mami. Ini seperti mimpi buruk baginya. Tolong diingat!! Sam bukan anak yang manja. Ini semua bukan keinginannya. Kelak, Sam ingin menjadi laki-laki dewasa yang bertanggung jawab atas keluarganya. Menjadi seorang laki-laki sejati yang bisa diandalkan oleh keluarganya. Sam pikir, mungkin, jika dia punya adik, mimpi buruk ini akan berakhir. Seiring waktu berlalu, Tuhan mengabulkan do'a pemilik nama lengkap Alvian Samudra itu. Sam akhirnya memiliki adik seperti yang diinginkannya, tiga bayi kembar laki-laki yang akan membawanya keluar dari mimpi buruknya. Mika , Miko dan Miki, dengan karakter super unik mereka. Akan tetapi Tuhan adalah pemilik skenario yang sebenarnya. Sampai di usianya yang ke-28 th Sam belum bisa mengubah mimpi buruknya sendiri semudah dia menjentikkan jari. WARNING!!! Karya saya bebas. Anda harus bijak dalam membaca!! No plagiat//non baku Tinggalkan vote dan komentarnya 😉 Proses revisi