Sebelumnya aku tak pernah berani membayangkan, menikah dengan seseorang yang selama ini kupuja diam-diam, aku sering merasa ia jauh tak terjangkau, meskipun sebenarnya dia lebih dekat dari yang aku kira. Dylan? Bahkan memimpikan untuk berteman dekat dengannya pun aku tak pernah berani. Lelaki dengan sorot mata tajam sekaligus dingin itu masih sama seperti pemuda berseragam putih abu-abu tujuh tahun silam yang membuat dadaku berdesir tiap kali namanya disebut. Dia Dylan, lelaki yang membuatku jatuh cinta, tidak pernah ada sebelum dia, pun setelahnya- Nina Repost cerita tentang Dylan (Kakaknya Dimas di Bukan Nikah Biasa)
6 parts