Sudah terlambat untuk menyesal. Edrea menangis denga penuh penyesalan. Andai waktu bisa diputar, andai ia bisa memeluk ibunya. Semua sia-sia, saat ia pulang ia melihat rumahnya sunyi Andai ia tahu bahwa malam itu, malam terakhir ia mendengar suara ibunya. Isak tangisnya semakin mengeras. Tidak ada yang bisa ia lakukan. Sedangkan di sisi lain hal yang sama dirasakan oleh Fitz. Ia juga bernasib sama dengan Edrea, bahkan lebih buruk. Ia memutuskan membalaskan dendamnya.