Seperti ini rasanya menjalani hari tanpamu. Tanpa tawa dan senyum itu. Tanpa tau apapun tentangmu, seperti aku adalah yang terburuk. Seperti segalanya yang biasa kita lalui masih tertinggal di semesta lain. Aku ingin menggenggammu hingga bumi kehilangan birunya. Hingga matahari berhenti menyala. Mungkin aku satu-satunya yang berdoa, memohon pada Tuhan untuk diizinkan kembali padamu. Berharap untuk bersama warnai kembali dunia ini. Bersama memadamkan hati yang dilahap bara. Dengan bunga mawar tanpa duri. Dengan tangis tanpa suara. Tak ada lagi cerita. Tak ada tawa. Tak ada lagi 'kita'. Yang ada hanyalah tinggal aku dan kau yang tak lagi bersama. . . . Cerpen Halu gaisssss 😌 tapi jangan mengharapkan happy ending hehehe😆 Notes: sekadar memperingatkan, dalam cerita ini Anda akan menjumpai adanya beberapa adegan selfharm seperti penyalahgunaan obat-obatan, emang nggak banyak dan nggak mencekam banget sih, tapi tidak disarankan dibaca oleh pembaca yang punya pengalaman pribadi tentang selfharm yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan apabila teringat kembali. Serta tidak disarankan juga untuk dibaca oleh Anda yang mungkin pernah mempunyai pengalaman traumatis akibat kepergian orang yang disayangi. Dan diharap pembaca bijak serta tidak meniru adegan negatif dalam cerita ini. Selamat membaca, terimakasih💕 🍓Selesai - 25 Juli 2020✨
14 parts