"Rasanya duduk diatas awan itu gimana ya?" "Terjun bebas yang ada." Sahut Reiki. "Aku pengen kaya Nobita, ada Doraemon disisinya. Kalo bosen pasti ada aja kegiatan yang dibuat oleh mereka. Salah satunya alat 'gas pengeras awan' gitu." Ucapan si bayi yang makin melantur. "Tidurlah." Reiki menutup mata Uzi agar segera tidur. Uzi namanya. Pemuda bertubuh mungil memiliki kesan gemas serta imut itu menunggu pelukan hangat yang dijanjikan oleh ibu pantinya dulu. Alasan kenapa dia masih berharap akan hal itu karena, kalung yang dia pakai sejak dia ditemukan oleh ibu panti. Bunda azami bilang bahwa kalung tersebut menjadi petunjuk bahwa keluarga yang Uzi selalu impikan akan datang membawanya. Percaya akan hal tersebut, Uzi selalu memakai kalung yang berbandul huruf awal namanya yaitu 'U'. Dan bila diperhatikan lebih teliti lagi di belakang huruf tersebut terdapat ukiran kelinci dengan ikat seperti pita di kepalanya. Uzi ditemukan tergeletak di tengah jalan sepi dan hampir saja terlindas truk besar bila saja bunda Azami tidak segera membawanya dari tempat. Uzi si otak encer hingga diumurnya 15 tahun sudah menduduki kelas 2 SMA jalur prestasi dan beasiswa. Uzi terlalu cepat masuk sekolah dasar walaupun sempat diragukan di awal oleh pihak sekolah. Si pendek dengan segala tingkah tidak jelas. Si ekstrovert yang kadang berubah menjadi introvert.