Ayah tidak pernah menganggap kami anak. Sekalipun dalam pikiranku, aku tidak pernah memikirkan orang yang disebut 'ayah' itu menganggapku. Bahkan disaat terakhirnya ia tidak mengatakan apapun kecuali "jaga putraku" Bukankah bodoh mengatakan hal tersebut didepan 6 putranya. Lalu ia mati dengan tenang. Sampai akhir putranya hanya satu orang. Si lemah tak berguna. Yah, aku tak peduli sih walau tak dianggap. Maksudku kami berenam tidak ada yang peduli. Karena kami dibesarkan sebagai alat bukan manusia.