19. Emergency room

5.8K 677 72
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jeno memarkirkan kasar mobilnya di depan rumah sakit, ia segera keluar dan berlari menuju unit gawat darurat Jaemin masih disana, Jeno segera mencari bilik Jaemin dan menemukannya dengan dua orang yang ia kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno memarkirkan kasar mobilnya di depan rumah sakit, ia segera keluar dan berlari menuju unit gawat darurat Jaemin masih disana, Jeno segera mencari bilik Jaemin dan menemukannya dengan dua orang yang ia kenal.

" Ah, selamat malam Jeno-ssi." Sapa chenle menunduk pada Jeno dan dibalas oleh Jeno.

" Malam chenle-ssi, bagaimana keadaan Jaemin?" Tanya Jeno, Jeno melirik Jaemin yang sedang tidur.

" Saya menemukannya di depan pintu apartemen dalam keadaan pingsan jadi saya bawa ke rumah sakit, saya berusaha menelfon nomor anda tapi tidak di angkat saya fikir anda sedamg sibuk." Jadi nomor tanpa nama itu adalah nomor Chenle?

" Nomor yang belakangnya 328?" Chenle mengangguk. " Dari kapan Jaemin disini?"

" Sekitar jam tiga sore tadi, sebelumnya aku melihatnya keluar dari apartemen entah hendak kemana lalu aku menemukannya pingsan di depan pintu." Jeno mengangguk.

" Terimakasih banyak Chenle."

" sama-sama Jeno-ssi."

Jeno beranjak untuk membereskan administrasi dan memindahkan Jaemin ke kamar rawat, Chenle dan Jisung barusan pamit pulang dan hanya tinggal Jeno disini.

" Eugh.." Jaemin menyiritkan keningnya dan tak lama sadar, Jeno segera mengelus tangan Jaemin.

" Ada yang sakit sayang?"

" Kepala aku sakit." Jaemin memegang kepalanya yang sakit jeno segera menekan tombol darurat di samping kasur untuk memanggil petugas medis.

Clek!

Tak lama suster datang.

" Sus, apa dokter jungwoo ada?" Tanya Jeno.

" Maaf tuan, dokter jungwoo sudah pulang barusan tapi kami bisa chek keadaan pasien dengan dokter jaga." Ucap suster.

" Baik sus." Suster kembali keluar dan memanggil dokter jaga dan tak lama kembali dengan seorang dokter jaga.

Dokter mulai memeriksa Jaemin dan Jeno hanya berdiri di samping Jaemin, namun ia baru ingat kalau belum mengabari orang tuanya, Jemo segera mengetik pesan dan mengirimnya ke kedua orang tuanya.

" Gimana dok keadaanya?" Tanya Jeno.

" Keadaannya masih drop, masih butuh istirahat." Ucap dokter.

" Baik, terimakasih dok." Sang dokterpun pamit keluar dari ruangan Jaemin menyisakan keduanya.

Jeno membenarkan letak selimut Jaemin, kedipan mata Jaemin sangat pelan tanda ia mengatuk dan tubuhnya masih lemas.

You And My Illness [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang