7. I wish i was healty

4.9K 694 9
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jeno ada jadwal pagi-pagi sekali di agensinya mempersiapkan untuk comeback bulan depan, dan kemungkinan jadwal Jeno akan semakin padat juga waktu yang semakin menipis untuk bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno ada jadwal pagi-pagi sekali di agensinya mempersiapkan untuk comeback bulan depan, dan kemungkinan jadwal Jeno akan semakin padat juga waktu yang semakin menipis untuk bersama.

" Aku berangkat ya." Ucap Jeno.

" Iya hati-hati ya." Ucap Jaemin.

" eh iya, kamu jadi ke rumah Haechan nanti siang?" Jaemin mengangguk.

" Jadi, tapi aku pake kendaraan umum ya."

" Kenapa gak sama supir aja? Atau aku suruh Renjun buat anterin kamu." jaemin menggeleng, ia tak mungkin merepotkan manager Jeno itu yang awalnya sudah repot.

" jangan repotin manager kamu, kasian dia udah sibuk atur jadwal kamu biar aku berangkat pakai bus aja, gak jauh kok rumahnya."

" Kalau aku minta Mark jemput kamu?" Mark adalah suami Haechan yang seprofesi dengan Jeno namun beda agensi, mereka itu kenal karena dulu Jeno dan Mark di traine agensi yang sama, sementara Haechan adalah teman lama Jaemin di sekolah.

" gak usah aku gak mau repotin mark." Jeno menghela nafasnya.

" Aku berusaha buat kamu gak naik kendaraan umum, belum tentu itu higenis gimana kalau mereka gak sengaja lukain kamu? Atau kamu gak dapet tempat duduk?" Jaemin menangkup pipi Jeno.

" Jangan khawatir, aku baik-baik aja.. Nah sekarang kamu harus berangkat sebentar lagi kan rapatnya mulai, liat tuh jam." tunjuk jaemin pada jam dinding.

" Yaudah aku berangkat, kamu hati-hati juga kabarin aku selalu."

" Iya."

Jeno kentara sekali kelihatan posesif pada Jaemin, tapi bukan tanpa maksud Jeno seperti itu ini demi keselamatan Jaemin dimanapun, tapi memang dasarnya Jaemin itu keras kepala dengan seribu jurus imutnya maka Jeno akan luluh dengan sesaat.

Sepeninggal Jeno, Jaemin segera mandi ia belum mandi barusan karena buru-buru masak untuk sarapan Jeno, Setelah selesai mandi ia keluar dari kamar mandi dengan bathrobe juga handunk yang melilit kepalanya.

" Pakai baju apa ya?" Jaemin membuka lemarinya dan memilih baju yang terlipat dan tergantung rapih di dalamnya.

Dan akhirnya pilihannya jatuh ada kemeja buru besar milik Jeno dan celana hitam, Jaemin mendudukan dirinya di depan meja riasnya memakai pelembab ada wajahnya dan sunblock juga handbody, tak lupa pakai lipbalm agar bibirmya tak terlihat pucat.

" Selesai." Monolog Jaemin, Ia mengambil ponselnya dan membukanya layar ponsel menujukan walpaper foto Jeno dan jam pukul 08.46 AM.

Jaemin segera bangkit mengambil tas hitam kesayangannya, tas couplenya dengan Jeno mereka membeli saat liburan ke Prancis dua hari setelah menikah, akibat liburan ini pula Jaemin harus masuk rumah sakit sepulang liburan.

Waktu itu sepulang dari prancis Jeno menemukan Jaemin yang banyak memar di wajahnya seperti habis di tonjok, Jaemin meringis kesakitan di kamar.

" Astaga! jaemin kamu kenapa?" Tanya Jeno, bukannya menjawab Jaemin malah menggelengkan kepalanya.

" Nanti juga hilang." Ucap Jaemin.

Tapi bukannya hilang memarnya Jaemin malah mimisan dan membuat Jeno semakin panik, jam tujuh malam Jeno langsung membawa Jaemin ke rumah sakit dengan sedikit paksaan.

Saat itu Jeno sangat panik dengan keadaan Jaemin, ia terus hilir mudik di depan ruang IGD orang tua keduanya yang baru mendapat kabar Jaemin masuk rumah sakit langsung menemui Jeno.

" Lupus dan ITPnya kambuh, ini akbiat Jaemin terlalu kelelahan jadi harus rawat inap sampai keadaanya membaik dan stabil." Ucap dokter Jungwoo yang saat itu kebetulan belum pulang.

Kembali ke Jaemin, saat ini Jaemin sudah berada di luar apartemen namun saat di luat Jaemin melihat beberapa remaja putri yang saling berceloteh.

" Kau yakin ini apartemennya Jeno?" Tanya salah satu dari remaja itu, Jaemin masih bisa mendengar jelas.

" Iya, aku yakin itu soalnya kemarin aku melihat dia pulang kemari." Ucap satunya lagi.

" Mana dia? Aku tak melihatnya."

Jaemin semakin yakin kalau remaja-remaja itu adalah penguntit Jeno, Jaemin segera menghindar dan pergi menjauhi mereka dan tepat saat Jaemin sampai di halte bus datang, Jaemin segera naik ke dalam bus melihat ada bangku kosong disana namun bertuliskan for disability and pregnant mom.

Sebenarnya Jaemin ragu untuk mendudukinya tapi akhirnya ia mendudukinya juga karena kakinya sudah lemas, Jaemin tidak bisa berlama-lama berdiri.

Bus beehenti di halte selanjutnya ada dua orang naik ke dalam bus, Jaemin kembali fokus pada ponselnya dan mengabaikan mereka berdua.

" Permisi, boleh tukar tempat duduk dengan kekasih saya dia sedang tidak enak badan." Jaemin menoleh.

" maaf tapi saya tidak bisa berlama-lama berdiri." Ucap Jaemin sopan.

" kamu terlihat sehat, biasa saja.. Coba lihat kekasih saya."

Dengan terpaksa Jaemin bangun, tak adil memang Jaemin bisa lihat kekasih orang itu sudah sehat tapi terpaksa ia harus bangkit padahal halte tempat ia turun masih sedikit jauh. Jaemin berpegangan pada pegangan yang tergantung di bus, kaki ya sudah lemas wajahnya juga sudah pucat.

" nak, kamu kenapa? wajah kamu pucat sekali." tanya seorang ibu-ibu yang duduk tak jauh darinya berdiri.

" Gak apa-apa bu, saya baik." jawab Jaemin sambil tersenyum.

" Duduk disini nak, kamu kelihatan sakit." Ibu itu berdiri dan mempersiahkan Jaemin untuk duduk.

" Terimakasih bu." Jaemin sedikit mengangkat celananya ada sedikit rasa nyeri di bagian lututnya dan hendak mengeceknya, Bisa terlihat di lutut jaemin ada memar, bukan cuma di lutut tapi ada di bagian kaki lainnya juga.

" Astaga, kakimu kenapa?" Tanya Ibu barusan.

" Ah, ini biasa bu mungkin penyakit ITPku kambuh jadi memar-memar."

" oh tuhan, apa kalian lilat? untuk kalian berdua.. Memang tak semua kekurangan harus tampak, kita tidak tau sebenarnya apa yang orang lain alami seperti anak ini." Ucap ibu itu, kedua sepasang kekasih itu hanya menunduk.

Tak lama bus berhenti ini tempat pemberhentian Jaemin, Jaemin segera turun dan berpamitan pada ibu yang menolongnya barusan, Jaemin segera memasuki kawasan apartemen elit untuk menemui sahabatnya Haechan.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter pai pai!! See u in next chapter!!

Sunny Pwark. Jan 19, 2021

You And My Illness [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang