Hari 09 - Part 06 : Harapan dan Kecemasan

48 4 0
                                    

Penulis: kemarin (dalam garis waktu penulis) adalah hari pasangan menikah nasional, saya yakin gadis-gadis ini akan menjadi pasangan menikah yuri yang hebat.

-------------------

Berdiri dalam barisan, dan latihan pemanasan, ini adalah pertama kalinya Miina.

Karena kami memiliki nama keluarga yang sama, nomor absen kami hanya memiliki 1 perbedaan nomor saja, sehingga aku bisa membimbingnya secara langsung tentang apa yang harus dilakukan.

Selama latihan pemanasan, dan juga saat mengantri, tatapanku beralih belakang karena penasaran. Tetap saja, memiliki Miina di belakangku, tubuhku belum terbiasa dengannya.

Itu menjadi berpasangan, melakukan passing dengan bola, seolah-olah itu normal melakukannya dengan Miina.

Meskipun bola yang aku tendang tidak lebih jauh dari 3 meter yang dengan lemah mengarah ke Miina, dan bola yang ditendang Miina sebaliknya, itu membutuhkan usaha keras untuk tidak membuatnya tidak lolos dari hadapanku.

「Ya ampun, bagaimana kamu bisa menendang bola begitu kencang?」

kakiku sudah mulai sakit. Miina yang masih energik berpikir dengan penasaran.

「Hmmm ...... Kamu menendangnya dari bawah lutut, mungkin ...?」

「Begitu, ya? Aku akan mencobanya, oke 」

Aku lebih fokus dari sebelumnya pada membalikkan lutut, dan mengambil sedikit jarak dari Miina, aku menendang bola dengan semua kekuatan.

Permukaan kakiku terasa mati rasa tetapi, bola yang ditendang dengan benar mengarah ke Miina dalam sekejap mata.

「Kasumi, itu bagus!」

「Terima kasih, tapi kakiku sakit...」

Saat aku membungkuk dan mengusap kakiku, Miina mendekatiku, sebelum aku menyadarinya jarak kami adalah 0.

「Kamu melakukan yang terbaik, pekerjaan bagus」

Aku secara refleks berdiri, dan dipeluk. Kakiku tidak bisa bergerak dengan baik karena rasa sakit, tapi tubuhku memilih untuk membiarkannya dan menyenderkan bagiannya kepada Miina.

Apa dia merasa malu, tangan yang memelukku tiba-tiba terpisah tapi, tubuhku yang disenderkan padanya dibiarkan begitu saja.

「Ya ampun, Miina, masih hangat lho?」

「Tapi, Kasumi, apakah kamu sudah lelah」

「Aku lelah tapi ...」

Aku tahu yang terbaik kalau aku tidak benar-benar memiliki hak untuk memprotesnya. tapi, hanya sedikit saja, karena aku telah hidup lebih lama sebagai manusia, aku hanya ingin mencoba menjadi 「Onee-chan」nya.
(R : kakak perempuan)

Tapi, seperti dugaanku, aku terus dimanjakan oleh Miina. Ketika Miina masih seekor kucing, dia akan mendengarkan kata-kata yang tidak bisa aku ceritakan kepada orang lain, dan akan menghibur ku.

Tapi, setelah sekian lama aku tidak bisa mengubahnya. Bagiku Miina adalah apa yang kau sebut sebagai 『Kekasih』, ini adalah hubungan yang jauh lebih dalam dari sebelumnya, tapi bagiku itu berarti menjadi orang terpenting. Memiliki seseorang seperti itu kau tidak ingin dimanjakan oleh mereka, aku tidak bisa melakukan itu sama sekali.

Ketika Miina belum ada di sini, tim tempatku berada akan kekurangan satu orang jadi, aku bisa berada di tim yang sama dengan Miina. Sebelum pertandingan dimulai, tubuhku sudah terasa bersemangat.

Aku ingin tahu apa yang terjadi padaku? ketika peluit untuk memulai permainan berbunyi, itu tidak sesuai ekspektasi, aku mulai merasa lebih cemas.

Me and My Beloved Cat "Girlfriend" ( WN Bahasa Indonesia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang