SCANDAL🌼💚🌼
Gedung bertingkat, tepatnya di sebuah apartemen yang mengusung gaya klasik. Di dalam kamar terdapat sepasang ayah dan anak, terduduk di atas ranjang. Setelah kepergian Hinata, beberapa menit kemudian Himeka terbangun dari tidurnya. Hingga Sasuke mengurungkan niatnya, mengejar Hinata yang baru saja pergi meninggalkan apartemen.
Sang balita yang terbiasa, terbangun dengan tangisan kencang ketika tak menemukan orang tuanya di atas ranjang. Hingga mau tak mau Sasuke dengan sigap menghampiri putrinya.
Himeka duduk di atas ranjang sambil meminum dot yang berisi susu formula. Bercak air mata di atas pipi terlihat belum mengering.
Sasuke cukup bersyukur ketika minuman yang kini berada dalam genggaman putrinya dapat menghentikan rengekan Himeka.
Sebelum membuatkan susu untuk Himeka, Sasuke sempat menghubungi Hinata namun yang ia dapati adalah nomor ponsel Hinata sedang berada di luar jangkauan. Tak hilang akal, Sasuke beralih mengirim pesan. Tapi hingga kini, wanita itu belum membalas pesannya. Sialan!
Kini, Pria dewasa itu terbaring sambil mengawasi putrinya. Sesekali ia terlihat mengecek ponselnya, ia juga mengirim pesan untuk Suigetsu, meminta sang manager menunda beberapa jadwal syutingnya hari ini. Karena pikirannya masih belum sepenuhnya fokus dalam pekerjaan. Syukurlah sang manager paham akan hal itu.
Sasuke tak kan nekad mengambil gambar saat pikirannya sedang kacau. Karena Sasuke yakin aktingnya akan menjadi buruk. Katakan jika ia tak profesional sekarang, karena sudah mencampurkan kehidupan pribadinya dengan pekerjaan.
Sasuke butuh cuti, satu hingga tiga hari ke depan, pria itu tak ingin di sorot media dan berhadapan dengan kamera. Ia ingin fokus sebentar untuk menguak siapa yang saat ini tengah mengusiknya. Itachi pun masih mencoba membantunya.
"Pa.." cicitan Himeka mengalihkan fokus Sasuke. Himeka menunjukkan bahwa botol susunya sudah habis.
"Hime, mau susu lagi?" Tanya Sasuke. Namun sang putri malah menggelengkan kepalanya. Kemudian melempar dot tersebut ke arah Sasuke. Untung saja pria itu dengan sigap dapat menangkap botol susu putrinya. Jika tidak, botol itu sudah mendarat dengan epic ke wajah tampannya.
"Aduh nak, gak boleh begitu. Itu namanya gak sopan." Ucap Sasuke. "Ayo minta maaf sama Papa." Lanjut Sasuke.
Melihat papanya yang marah, Himeka merasa takut, padahal ia hanya ingin bercanda dan bermain dengan papanya. Ya, Sasuke sedang dalam mood yang buruk. Dan Himeka tak mengetahui kondisi itu. Hingga akhirnya jadi seperti ini.
"Ma.af." Cicitan kecil Himeka, kemudian bocah itu membalikkan tubuhnya memunggungi Sasuke.
Sasuke yang peka akan hal itu, tau jika putrinya sedang merajuk. Sasuke menghembuskan nafasnya kasar, tak seharusnya ia melampiaskan kekesalan pada putrinya.
Pria itu mendekat ke tempat putrinya berbaring, "Maafkan Papa, lain kali Hime gak boleh lempar-lempar barang seperti gitu, oke?" Tutur Sasuke dengan suara yang sebisa mungkin terdengar lembut. "Apalagi sama orang yang lebih tua." Lanjut Sasuke.
Himeka menganggukan kepalanya, "Hime mau mama." Cicitan lirih Himeka, bocah itu takut papanya akan marah lagi padanya.
Mama?
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL
Romance[on-going|revisi] Sudah hampir dua tahun, seorang pria yang dianugerahi wajah tampan, tubuh atletis, bekerja di salah satu Agensi di Tokyo Berkarir dalam dunia perfilman, menjadi seorang aktor adalah cita-cita nya sejak kecil. Berawal menjadi seoran...