BUBUR TIRAM DAN SUP LOBAK part II - end

1.4K 73 9
                                    

AFTER THE WEDDING
JAEDO VER
GS
💚💚💚

Doyoung tidak bisa tidur dengan tenang. Bayangan yang memusingkan dan membuatnya cemas terus-menerus berputar di kepalanya. Walaupun begitu, sepertinya Doyoung sudah cukup lama tidur. Hari sudah gelap saat ia melihat ke luar jendela. Terdengar suara ibu yang sedang menyiapkan makanan di dapur. Ia pasti sedang menyiapkan makan malam untuk putrinya. Ibu pasti sedang menyiapkan makanan kesukaan Doyoung yang dipenuhi dengan kekhawatiran dan air mata.

Maafkan, aku Ibu.

"Doyoung, kau sudah bangun?"

"Iya, Bu!"

"Kalau begitu cepat keluar! Makan malam dulu."

"Iya."

Ayo bercermin, dan pastikan apakah ada yang aneh di wajahmu. Nanti Ibu khawatir.

Terlihat seorang perempuan dengan kaos lusuh longgar serta celana pendek. Rambut lurus yang selalu terlihat rapi walau tidak disisir. Walaupun begitu, Doyoung tetap mencoba menyisir rambutnya dengan sisir plastic merah muda bergambar Hello Kitty. Doyoung menemukan tanda berwarna keunguan di sekitar lehernya. Memalukan, luka memalukan yang tidak mungkin ia perlihatkan kepada ibu kandungnya.

Haruskah aku mengganti kaosku dengan polo shirt? Atau tutupi saja dengan rambut?

"Doyoung, kalau sudah bangun..."

"Eh, Ibu."

Tatapan mata ibunya saat membuka pintu dengan tiba-tiba langsung tertuju pada leher belakangan Doyoung. Canggung, malu... untuk beberapa saat, ibu dan anak itu hanya bisa terhanyut dalam kesunyian yang terasa canggung dan sangat memalukan.

"Kulitmu mirip dengan kulit ibu. Mudah terluka, dan kalau sudah terluka, bekasnya lama hilang. Aduh, hal seperti itu saja harus mirip dengan Ibu."

"Ibu juga... begini?"

"Itu sih tidak perlu ditanya. Kau pikir dulu ada scarf cantik dan sweater turtleneck seperti sekarang? Ibu hanya bisa bersedih saat mendengar ocehan kakak ipar ibu."

"Hihihi... jadi aku begini karena mirip ibu, ya."

"Ah, berisik! Ayo makan."

"Iyaaa, Ibuuu."

***

Doyoung langsung menghabiskan semangkuk besar bubur tiram buatan ibunya. Bubur tiram, sesame leaf yang dibumbui vinegar kesukaan Doyoung, ditambah dengan acar mentimun menambah selera makan Doyoung.

Masakan ibunya memang selalu enak. Lebih enak dibandingkan dengan masakan ibu mertua di Seong Bok Dong, lebih enak dari masakan pembantu di rumah, dan lebih enak dibandingkan masakan di restoran bintang lima sekalipun. Agak berlebihan memang, tapi kenyataannya memang seperti itu.

"Mau tambah lagi? Kau seperti anak anjing yang tidak makan berhari-hari... makanlah yang banyak, Nak."

"Tidak, Bu. Sudah kenyang. Sudah cukup, kok."

"Hei, kau kan makan Cuma semangkuk bubur. Tidak mungkin sekenyang itu, ah, tambah lagi ya.."

"Benar bu, aku sudah kenyang."

Berbeda dengan perkataannya, Doyoung akhirnya memakan semangkuk bubur lagi dengan lahap, seolah itu adalah mangkuk pertamanya. Ibu menatapnya dengan kasihan. Doyoung yang sadar diperhatikan, tersenyum. "Ayah ke mana, Bu?"

"Ayahmu pergi ke Gunsang tadi pagi. Katanya ada perayaan di sana. Ia juga memberitahu kalau ia akan menginap dan akan pulang besok subuh. Padahal, kau sudah lama tidak datang ya, tapi kau malah tidak bisa bertemu dengan Ayah. Bagaimana ini?"

After The Wedding [JAEDO VER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang