After The Wedding [JAEDO VER]

SUATU SORE MILIK MEREKA part II - end

AFTER THE WEDDING
JAEDO VER
(GS)
💚💚💚

Jaehyun berpikir untuk lebih sering berjalan-jalan ke daerah pinggiran seperti ini. Ia sangat senang mendengar suara tawa istrinya.

“Maaf.”

Jaehyun tidak tahu mengapa ia meminta maaf. Namun, Doyoung merasa lebih lega saat menerima permintaan maaf tersebut, karena Jaehyun hanya meminta maaf saat ia benar-benar merasa bersalah.

Entah alasan apa yang membuatku meminta maaf, entah karena masalah apa, yang penting permintaan maafku sudah cukup.

Mari lupakan sejenak semua permasalahan rumit dan habiskanlah sore di tempat yang damai ini. Benar, nikmati saat ini. Air yang jernih, suara angin, bau rumput segar, senja yang indah… mari nikmati itu semua dan lupakan semuanya sejenak. Benar.

Sebenarnya tidak ada alasan khusus yang menyebabkan kedinginan menyelimuti mereka berdua. Semua hanya disebabkan oleh terhentinya percakapan hangat di antara mereka, yang entah sejak kapan.

Ketulusan cinta yang selalu mereka tunjukkan ketika masih berpacaran pun menjadi jarang terlihat. Mereka berdua sangat menderita. Dua orang yang selalu bersama tetapi semakin menjauh tanpa alasan khusus. Walaupun demikian, gairah mereka tidak pernah berubah. Hanya saja terlalu lemah, sehingga mereka hanya bisa saling menatap sambil bertanya-tanya kapan ikatan itu putus.

Jika kami bertengkar hebat…
Namun, pertengkaran butuh alasan yang kuat.

Mereka berdua selalu begitu. Walaupun memutuskan untuk menikah setelah berpacaran singkat, mereka tidak pernah bertengkar hebat. Karena Doyoung tidak menyukai konflik, dan Jaehyun sendiri tidak suka hal-hal yang merepotkan. Kalau begitu, siapa yang lebih dulu memulai pertengkaran? Mereka selalu begitu sejak awal.

Mungkin pertengkaran mereka terjadi saat Jaehyun mengajak Doyoung mengunjungi keluarga kandungnya yang tinggal di Geo Je-Do. Benar, mereka bertengkar untuk pertama kali hari itu. Padahal, mereka berdua sangat senang saat melakukan perjalanan kesana.

“Kau lelah? Sabat sedikit lagi, ya. Sebentar lagi sampai, kok.”

“Iya. Omong-omong, Jaehyun. Tentang Geo Je-Do… kata orang-orang, laut di sana jernih sekali. Benar begitu? Memang lautnya sebiru itu? Secantik itu?”

“Hmphh.” Jaehyun menahan tawanya mendengar pertanyaan Doyoung yang terdengar sangat konyol baginya.

“Kenapa kau tertawa, Jaehyun? Lautnya cantik tidak?”

“Cerewet! Kalau kau ingin tahu secantik apa laut di sana. Kau cukup bertanya satu kali padaku atau langsung saja pergi ke sana, tapi kau terus-terusan bertanya padaku, ck, dasar!”

“Apa, sih! Aku kan bertanya pantainya jernih atau tidak, biru atau tidak, cantik atau tidak! Pertanyaanku berbeda!”

“Ya. Sudahlah.”

Bagi Doyoung yang seorang mahasiswa fakultas kesenian, pertanyaannya terdiri dari tiga pertanyaan berbeda. Sedangkan bagi Jaehyun, pertanyaan tersebut adalah pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu dari seseorang yang paling cerewet. Dua orang yang sangat berbeda. Namun, saat itu rasa percaya mereka sedang membesar, sehingga mereka tidak menyadari perbedaan tersebut.