Bab 7: Perayaan

4 0 0
                                    

Ketika kami terbangun dari tidur kami, aku mengganti bajuku seperti sebelumnya.

"Kamu sudah gpp?"tanya alice

"Ndak papa kok. Aku cuma mau keluar, cari makan."

"Aku temani ya..."

"Ya harus donk...."

Kami keluar dari kamar kami, perayaan masih ramai ternyata. Banyak orang menjual barang dangannya, mulai dari makanan, minuman, pakaian, bahkan banyak permainan disini. 

"Mau makan apa km sayang??"tanya alice

Aku melihat di sepanjang jalan, susah rasanya untuk menentukan. Mana mungkin Alice kuajak makan mie ayam bu dewi di saat seperti ini?

Kamu mau makan apa?"tanyaku padanya

"Gimana kalo steak? aku pingin makan steak."jawab alice

"Yuk"kata alice sambil mengulurkan tangan

"Lis... km keberatan gak kalo kita terus gandengan tangan?"

"Untuk apa keberatan? km kan suamiku."

Aku menggenggam tangannya. Wajah alice terlihat bahagia dan hatiku kembali berdegup kencang. Kami masuk ke dalam restoran. Terlihat ada yosi dan fionna sedang makan bersama disana.

"Hei hiz! kamu baik-baik saja? Tadi kami sudah protes cuma nggak ditanggepi."tanya yosi

"ndak papa. Aku sudah cukup bahagia kok sekarang. Kenaikan pangkat itu bukan sumber kebahagiaanku kok. Wanita di sampingku inilah kebahagiaanku sampai tua nanti."jawabku

"Al.... suamimu kek bisa seneng banget? padahal dia tadi terlihat sedih?"tanya Fionna

"Itulah sisi positif suamiku. Well apapun penyebabnya, selama tidak mengganti posisiku sebagai wanita yang disayanginya, aku akan mendampinginya."ucap alice

"Dewasa banget sih km Al..."ucap fionna

"Suamiku aja pemikiranna sdh dewasa, masa aku mau kalah? Aku kan harus berada di sampingnya. Jadi aku juga harus dewasa donk."ucap alice

"Pantes aja kalian bisa menikah saat perang. Sifat kalian cocok deh. Btw kami sebentar lagi menikah lho."ucap fionna

"Kapan Fi?"tanya alice

"Minggu depan. Kalo bisa si sebelum minggu depan."ucap fionna

"Semoga sukses acaranya..."ucap alice

"Pio... ayo makanannya dimakan."kata yosi

"Iya... sabar ochi."kaya fionna

Aku dan alice duduk sedikit jauh dari Fionna dan Yosi, aku tidak mau mengganggu mereka berdua. 

"Mau pesan apa tuan."tanya seorang pelayan

"Bisa saya meminta kertas untuk menulis pesanannya?"ucapku

"Ini tuan."kata pelayan

"Kamu mau minum apa?"tanyaku pd Alice

"Aku mau coba Jus stroberi aja."kata alice

Aku menulis di kertas tersebut. Ketika alice mau mencoba melihat, aku menutupi kertas itu dengan segala cara. 

Tulisku di kertas tersebut

Tolong buatkan steak termahal dan termurah. Kasih yang paling mahal ke Wanita depan saya serta jus stroberinya. Saya minum teh hangat jumbo saja.

Kertas itu aku berikan ke pelayan. Alice yang sedikit curiga. 

"Kamu nulis apa sih?"kata alice

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang