Bab 12: Pergi ke Inggris

3 0 0
                                    

Kedatangan Marcell dan Bella ke kota kami bukan tanpa alasan. Mereka ingin berangkat menuju ke pernikahan Pangeran Josaphat dan Putri Fionna. Mereka disana sudah beberapa hari yang lalu. Kami disini menikmati liburan kami. Terlihat Nathan mempersiapkan para anggota baru untuk dijadikan pasukan-pasukan kota kami. Kota kami akhirnya diperbolehkan memiliki empat Resimen/Brigade dan 1 Batalyon Khusus. Kami menamakan Batalyon khusus itu sebagai Batalyon Badai. Sedangkan untuk resimen, kami menamainya seusai dengan tim yang terdahulu.

Disela-sela liburan itulah aku dan Alice banyak menghabiskan waktu bersama. Tak jarang kami keluar rumah membeli makan. Jujur saja aku selama ini masih mengaggur dan belum mendapat tugas apapun. Jika ada waktu luang, aku gunakan itu untuk berlatih dengan Feli dan Jason secara diam-diam. 

"Sayang... kamu mau pakai baju apa ketika di  Inggris nanti?"tanya Alice

"Baju biasa aja dan setelah khusus Jas jangan lupa dibawa ya. Topi juga jangan lupa."ucapku

"Baiklah.... kamu bisa bantu aku gak?"tanyanya

"Sure. Apa yang harus aku bantu?"tanyaku

"Kamu bisa kembalikan buku-buku di meja ke Grace? nanti kalo dia beri yang baru, kamu bawa kesini ya."ucap Alice

"Baiklah nona manis."pergiku beranjak dari kasur

Aku membawa sertumpuk buku. Mungkin ada 3-5 buku yang kubawa dan itu cukup tebal. Aku tidak menyanka Alice sangat menyukai buku. Lantai tempat tidurku berada di lantai 1, sdangkan Grace berada di lantai 3. 

"Hai nak. Kau mau kemana?"tanya tuan Schraf di tangga

"Aku ingin mengembalikan buku-buku ini kepada Grace. Saya permisi  dulu."kataku

"Hati-hatilah. nanti kamu terjatuh."ucapnya

"baik!"jawabku

TOK TOK TOK

"Permisi putri, ini Heinz. Saya ingin mengembalikan buku yang dipinjam oleh Alice."

Ia membuka pintunya dan berkata,"Masuklah. Tolong lepas alas kakimu ya."kata Grace

Aku melepas sepatuku dan masuk ke kamarnya. Terlihat bebagai maca buku, lukisan tuan putri, dress mahal, dll. Semua begitu mewah dan aestetik sekali di dalamnya.

"Silahkan duduk."ucapnya

Kuletakkan buku itu suatu meja marmer dan Aku duduk di lantai. "Ngapain kamu duduk bawah kapten?"tanyanya

"Bukankah tata krama dan aturan yang diharuskan seperti ini?"kataku

"Bukankah anda adalah orang yg tidak peduli dengan aturan bangsawan? Papa pernah cerita kalau anda adalah orang yg tidak ingin banyak diatur. "katanya

"Ya ada waktu untuk taat ada waktu untuk melangar."kataku

"Kapan kamu akan mengadakan pernikahan di gereja hiz?"tanyanya secara mengejutkan

"Maaf, apakah anda memanggil dengan nama saya?"tanyaku

"Iya. Namamu hizkia bukan? aku bertanya pada lelaki yang sdh menikahi temanku tanpa mengadakan upacara. Bukannya Alice sedih kalau ia menikah tanpa upacara pernikahan?"kata grace

"bukankah aneh jika kami sdh terdaftar ke dinas kependudukan lalu menikah di gereja?"ucapku

"Tak ada yang aneh kok. Lagian kalau sdh begitu kan enak. biar papa yang urus soal kependudukan. Kamu tinggal pikirkan kapan kamu akan mengadakan pernikahan untuk Alice."kata grace

"Jika di pernikahan Josaphat dan Fionna Alice mendapat karangan bunga, Seminggu setelahnya aku akan langsung mengadakan upacara pernikahan. Kalau tidak, mungkin setelah perang ini berakhir baru aku akan menikahinya."kataku

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang