Dingin.Apakah ini di surga? Tapi kenapa ia merasakan sakit pada tubuhnya? Perlahan gadis itu membuka matanya yang terpejam.
Dimana ini?
Gadis itu mengedarkan pandanganya ke segala arah, hanya warna putih bersih yang dapat dilihatnya. Ia melihat di sampingnya ada alat pendeteksi hidup.
Ia masih hidup?
Pintu ruangan tiba-tiba terbuka, perawat itu sepertinya terkejut mendapati pasien nya telah siuman. Segera ia mendekati ranjang gadis itu memastikan penglihatannya.
Entah apa yang dikatakan perawat itu, semuanya terasa buram ia tidak tau apa yang terjadi. Semuanya terasa seperti mimpi. Ia melihat perawat itu keluar ruangan kemudian masuk lagi, kali ini bersama seorang dokter.
Entah apa yang dokter dan perawat itu katakan dan lakukan. Ia masih belum bisa fokus.
"Baiklah, istirahatlah dulu orang tuamu sedang menuju kemari." Dokter itu tersenyum kemudian pergi bersama perawat tadi meninggalkan gadis itu sendirian untuk beristirahat.
Orang tua?
Tak lama kemudian dokter itu kembali kali ini bersama sepasang suami istri. wanita itu menangis kemudian memeluk gadis itu.
"Akhirnya kamu sadar sayang." Ucapnya di sela-sela tangisnya, kemudian mengurai pelukannya dan menatap putri semata wayangnya.
"Anda siapa?"
Seketika ruangan itu hening, semua orang terkesiap dengan respon gadis itu.
"Apa yang terjadi pada anak saya dok?" Tanya Hendra selaku ayah gadis itu.
"Begini.. sepertinya putri anda mengalami amnesia."
***
Ini sudah hari ketiga semenjak aku sadar dari koma, mereka bilang aku sudah koma selama lima hari. Dan aku mengalami amnesia, setidaknya itu kata dokter.
Gadis itu menatap wajahnya pada cermin. Cantik, itu adalah hal pertama yang ia pikirkan saat melihat pantulan wajahnya di cermin. Ia masih tidak percaya akan apa yang terjadi padanya, sudah sejak sadar ia memikirkan apa yang terjadi padanya dan akhirnya ia mengambil kesimpulan bahwa dirinya hidup dalam tubuh orang lain.
Ayra Mahendra, mereka bilang itu namaku. Hana Larasati, Ibu Ayra. Raditya Mahendra, Ayah Aira. Mulai sekarang ia harus mengingatnya.
"Oke, Sekarang aku adalah Ayra Mahendra bukan Ghea Asghari." Rasanya aneh, ia pernah mendengar tentang jiwa yang masuk ke tubuh orang lain. Dan biasanya itu terjadi pada orang yang hampir mati, lalu apakah dirinya sudah mati? Lalu apa yang terjadi pada pemilik asli tubuh ini?
"Kalau aku menjadi Ayra.. lalu dimana Ayra yang asli?" Ayra melirik handphone yang tergeletak di depannya.
Ia baru saja sampai di rumah setelah pulang dari rumah sakit. Ayra sempat terkejut melihat rumah yang akan ia tempati, rumah ini sangat mewah.
Ayra membuka handphone nya. Sudah seminggu semenjak kecelakaan yang menimpa Ayra dan kejadian bunuh diri Ghea.
"Bunda bilang aku kecelakaan sore hari. Apakah waktu kematianku dan Ayra sama sehingga kami bertukar jiwa?"
Karena penasaran ia pun membuka handphonenya membuka aplikasi berita.
'Siswa bunuh diri SMA NUSA BANGSA'
Kamis, 12 juli 2020
Seorang siswa SMA ditemukan tewas di halaman sekolah, diduga siswa berinisial 'AA' tersebut lompat dari gedung sekolahnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
AYRA
Teen FictionMiskin, jelek, tidak punya keluarga ataupun teman. Siapa yang sanggup hidup dalam keadaan itu? tidak ada. Aku pun tak ingin hidup dalam dunia seperti ini. Aghea Asghari Cantik, kaya, punya orang tua yang sangat menyayanginya semua keinginanya selalu...