🌼10🌼

222 20 0
                                    





Sudah satu bulan lebih Taehyung bersekolah di Jeola High School. Dan selama itu pula Lisa bersikap dingin padanya. Lisa kadang tidak mau bergabung, dia lebih memilih menyendiri walaupun kadang Rose memohon untuk ikut bergabung tapi itu sia-sia saja.

"Nanti jam istirahat kau harus ikut bersamaku, aku tak menerima penolakkan lagi." Ucap Rose tegas pada Lisa.

"Aku sedang tidak nafsu makan, Rose." Tolak Lisa.

"Aku tidak peduli kau nafsu atau tidak, yang penting kau temani aku." Lisa mendengus pelan, dia tak akan bisa menolak Rose kali ini.

Kepergian Jungkook sangat berpengaruh bagi kehidupan Lisa. Lisa yang Rose kenal dahulu berubah tiga ratus enam puluh derjat. Lisa yang selalu menjadi mood maker sekarang menjadi pendiam dan dingin. Rose sangat menyayangkan perubahan Lisa, dia tau betapa berartinya Jungkook dikehidupan Lisa. Mereka berdua memang tidak dapat dipisahkan kecuali maut yang memisahkan. Ya, sekarang maut telah memisahkan mereka. Mau tidak mau Lisa harus mengikhlaskan Jungkook, walaupun itu akan terasa sulit.

Sekarang mereka berempat sudah berada dikantin. Ya, ber EMPAT, siapalagi kalau bukan Park Jimin sibudak cintanya Roseane Park dan satu lagi Kim Taehyung yang selalu mengekori Jimin. Lisa tidak masalah dengan kehadiran Jimin, tapi pria ini bagaimana bisa dia menerimanya. Lisa bahkan tak pernah berbicara dengannya. Lisa tidak ingin berteman dengan siapapun lagi kecuali Rose dan Jimin. Semenjak kepergian Jungkook, Lisa mengalami terauma yang mendalam. Dia tidak ingin mempunyai banyak teman karena dia takut akan kehilangan orang yang disayanginya.

Mereka sedang menikmati makanannya masing-masing. Lisa akhirnya ikut makan karena Rose terus menerus memaksa Lisa untuk makan, bahkan Jimin dan Teahyung sudah lelah dengan celotehan Rose. Agar dia berhenti Lisa akhirnya menurutinya.

Rose memecahkan keheningan diantara mereka. "Nanti aku pulang sekolah ingin pergi bersama Jimin, kau akan pulang bersama Taehyung ya, Lis?!" ucap Rose. Lisa terkejut kunyahnya terhenti mendengar ucapan Rose dan menatap kearah Rose tidak percaya, sedangakan sipelaku santai sambil mengunyah.

"Aku pulang dengan bus saja." ucap Lisa. Rose menghentikan kegiatan makannya. Lalu menatap kearah Lisa yang berada disamping kanannya. "Andwe, kau tidak boleh naik bus. Kau harus diantar oleh Taehyung, lagian Taehyung searah denganmu." Ucap Rose tidak menerima pernyataan dari Lisa. Bukan apa-apa, Rose hanya takut jika Lisa naik bus Lisa akan mengingat Jungkook lagi, semenjak kepergian Jungkook Lisa tidak pernah naik bus lagi, dulu mereka selalu naik bus bersama. Terlalu banyak kenangan disana. Rose tidak ingin Lisa bersedih lagi, biarlah Rose egois untuk kali ini karena itu juga untuk kebaikan Lisa.

"Yang diucapkan Rose benar, Lisa. Rumahku 'kan searah denganmu, jadi aku dengan senang hati memberi tumpangan padamu." Ucap Taehyung dengan senyum lebar.

"Terserah kalian saja." ucap Lisa datar. Percuma menolak, mereka akan terus memaksa Lisa. Merekapun tersenyum mendengar ucapan Lisa, kecuali Lisa yang datar tanpa ekspresi.

Jimin dan Rose sudah pergi meninggalkan Lisa dan Taehyung, jika diibaratkan sekarang suasana mereka berdua bak didalam kulkas, sangat dingin dan hening. Lisa dan Taehyung sekarang sudah berada didalam mobil Taehyung. Taehyung melajukan mobilnya menuju pulang meninggalkan area sekolah.

"Aku tidak tau rumahmu, Lisa. Nanti kau arahkan saja aku, ya." Ucap Taehyung dengan senyum kikuk. "Hmm." Jawab Lisa. Begitu mahal suara Lisa untuk Taehyung. Taehyung harus banyak bersabar menghadapi seorang Lalisa Manoban.

Suasana kembali hening lagi. "Kau sudah lama berteman dengan Rose dan Jimin?" ucap Taehyung memecahkan keheningan. "Sudah." Jawab Lisa. "Apa kau tidak mau berteman denganku juga? Kitakan sudah lama dekat. Maksudku Rose dan Jimin 'kan juga temanku. Jadi tidak salahkan jika kita berteman juga?" Tanya Taehyung pada Lisa. Taehyung merasa Lisa belum juga menganggapnya sebagai teman, padahal mereka sudah kenal beberapa bulan ini. Ya, walaupun Taehyung hanya berbicara dengan Rose dan Jimin saja.

"Berhenti didepan." Ucap Lisa. "Eoh?" taehyung kaget dan refleks menghentikan mobilnya. "Rumahku disini, terimakasih." Ucap Lisa lalu keluar dari mobil dan berlalu kearah rumanya meninggalkan Taehyung.

"Dasar gadis es, kau bahkan belum menjawab pertanyaanku. Lihat saja nanti kau akan jadi temanku atau mungkin kekasihku." Ucap Taehyung sambil tersenyum menatap Lisa yang sudah masuk kearah rumahnya.

Taehyung merogoh saku celananya mengeluarkan benda pipih berharga puluhan juta, lalu dia menekan video call pada salah satu kontak ditelepon genggam miliknya. Lalu seseorang mengangkat panggilannya tersebut. "Kalian dimana?" ucap Taehyung santai. Jimin memutarkan bola matanya, yang divideo call Taehyung adalah Jimin. "Apa aku harus melapor padamu tentang keberadaan kami. Kau bahkan bukan ayahku ataupun ibuku." Ucap Jimin kesal karena mengganggu kencannya bersama Rose. "Aku ini ibu tirimu, kau harus memberitahuku kemana dan dimana kau berada." Ucap Taehyung tak mau kalah. "Apa kau gila? Ayahku masih normal. Tidak mungkin ayahku menikah dengan alien sepertimu. Sudahlah, jangan ganggu kesenanganku." Jawab Jimin tambah kesal mendengar ucapan Taehyung.

"Jimin-ah aku ingin bergabung dengan kalian, Lisa bahkan tidak menawarkanku mampir kerumahnya." Taehyung mem­-poutkan bibirnya. "Itu urusanmu, aku tidak peduli." Jawab Jimin kesal lalu mematikan panggilan tersebut.

"Aish, dasar pendek. Awas saja nanti jika kau diputuskan Rose, aku tidak akan peduli walaupun kau menangis-nangis didepanku." Ucap Taehyung kesal karena Jimin mematikan panggilannya.

Taehyungpun melajukan mobilnya pulang kerumah. Toh Jimin juga tidak memberitahukan keberadaannya. Taehyung akan menghabiskan bermain game dirumah seorang diri. Temannya hanya Jimin saja di Korea, dan ditambah dua orang lagi Rose dan Lisa. Itupun Lisa belum menerimanya sebagai teman. Sungguh Taehyung yang malang.





Jangan lupa vote nya yereobun ;0

Why am I always late?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang