🌼12🌼

191 19 0
                                    


"Selamat pagi." Ucap Taehyung melambaikan tangannya pada Lisa dan tidak lupa dengan senyuman kotak khas miliknya.

Lisa langsung melompat dari tempat tidurnya dan berlari kekamar mandi. Sedangkan manusia bertiga itu tak kalah kagetnya dengan perilaku Lisa.
"Rose kau suruh mereka keluar. Maksudku tunggu di ruang tamu saja." Teriak Lisa dari kamar mandi.

"Y-ya." Angguk Rose yang masih dengan mode kagetnya. "Ayo! Kita tunggu diluar saja." Ajak Rose yang berlalu keluar dan diikuti oleh Taehyung dan Jimin.

Sedangkan Lisa menahan malu didalam kamar mandi. Dia mengutuk Rose karena telah membawa dua bocah itu kekamarnya. "Apa Rose sudah kehilangan akalnya? Yang benar saja dia membawa dua bocah itu kekamarku dengan keaadanku yang seperti ini." Monolog Lisa lalu dia beralih pada cermin. "Astaga! Lihatlah penampilanku seperti singa begini. Awas kau Rose! Akan kubunuh kau." Ucap Lisa kesal pada Rose.

"Apa kalian akan pergi?" Tanya ibu Lisa sambil meletakkan minuman dan cemilan pada tiga bocah itu.

"Belum tau bibi, tadi aku hanya mengabari Lisa untuk datang kesini. Kami belum merencanakan sesuatu untuk hari ini." Jawab Rose dengan tertawa diakhirnya.

Ibu Lisa terkekeh mendengar jawaban Rose. "Kalau begitu kalian minum dan makanlah cemilan ini. Bibi akan kebelakang dulu." Ucap Ibu Lisa.

"Terimakasih, bibi." Jawab Rose. Sedangkan Taehyung dan Jimin mengangguk dan tersenyum, mereka berdua masih merasa canggung. Lain dengan Rose yang sudah lama mengenal ibu Lisa.

Ibu Lisa tersenyum dan meninggalkan mereka bertiga.

"Kenapa bocah itu lama sekali?!" Ucap Rose yang sudah bosan menunggu Lisa.

"Mungkin dia berendam dan tertidur lagi." Ucap Jimin yang tak kalah bosannya dengan Rose.

Jangan tanyakan Taehyung. Bahkan pria itu tak merasa bosan sama sekali. Bagaimana tidak, sejak tadi mulutnya tak berhenti mengunyah.

Hampir satu jam akhirnya manusia yang ditunggu sejak tadi akhirnya memunculkan batang hidungnya.

"Kenapa kau lama sekali?" Ucap Rose kesal.

Lisa memutar bola matanya. "Aku mandi, tentu saja lama." Jawab Lisa.

"Apa yang akan kita lakukan hari ini, Lisa?" Tanya Rose.

"Kalau hanya kita berdua akan banyak yang akan dilakukan. Tapi, ini?" Ucap Lisa menatap dua pria dan memberi tatapan penuh tanya pada Rose.

Rose merotasikan bola matanya. "Aku tidak mengajak mereka berdua. Mereka lah yang memaksa ikut denganku. Aku sudah melarangnya, tapi tetap saja mereka bersikeras ingin ikut." Jawab Rose menjelaskan apa yang terjadi pada Lisa.

"Kalau begitu kalian pulang saja." Ucap Lisa dingin tanpa perasaan.

Dua pria itu terkejut dengan ucapan Lisa bahkan Rose juga tak habis pikir dengan Lisa. Dia mengusir mereka tanpa rasa prihatin sedikitpun.

"Kau mengusir kami?" Ucap Jimin tak percaya.

"Eum." Angguk Lisa santai.

"Wah. Kau benar-benar tak berperasaan sedikitpun, Lisa." Jawab Jimin yang masih tak percaya pada sikap Lisa.

"Lagi pula kalau kalian disini. Kalian melakukan apa? Apa ingin bergosip dengan kami? Atau berdandan?" Tanya Lisa.

Jimin memajukan bibirnya. Dia tidak suka jawaban dari Lisa. Tetapi dia juga tidak bisa menjawab apa yang akan dilakukannya dengan Taehyung.

"Bukankah kau mempunyai PS?" Tanya Taehyung. Lisa hanya menangguk membenarkan pertanyaan Taehyung.

"Asa! Kalau begitu kami berdua main game saja." Ucap Taehyung dengan senyuman bahagia telah memecahkan permasalahan yang dialaminya bersama Jimin. Mendengar ucapan Taehyung, Jimin tersenyum lebar. Lain dengan Lisa, matanya membola. Keinginannya membuat dua pria ini pergi jadi batal.

"T-tapi PS ku.. sedang.. rusak. Ya, rusak karena sudah lama tidak aku gunakan." Ucap Lisa dengan alasan asal saja.

"Benarkah? Kebetulan sekali. Aku ahli dalam memperbaiki benda tersebut." Ucap Taehyung dengan senyuman lebarnya. "Ayo kita perbaiki." Ajak Taehyung pada Lisa. Lisa hanya mengangguk-angguk seperti orang bodoh. Usahanya gagal dan rencananya sia-sia saja.

Alhasil mereka berempat sekarang berada dikamar Lisa. Taehyung menghidupkan PS Lisa. Sedangkan Lisa terlihat gugup karena PS Lisa sebenarnya tidak rusak. Tamatlah riwayatnya ketahuan berbohong dan dia akan malu sendiri.

"Ini baik-baik saja. Tidak rusak sama sekali." Ucap Taehyung yang sudah menghidupkan benda tersebut.

"Benarkah? Itu sangat aneh." Ucap Lisa berusaha menghilangkan rasa gugupnya karena sudah ketahuan.

Taehyung tau Lisa berbohong. Dia hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku Lisa yang lucu ketika berbohong.

"Kalau begitu ayo kita bermain Jimin-ssi." Ajak Taehyung yang dibalas anggukkan bahagia dari Jimin.

Dilain sisi Lisa dan Rose duduk diranjang. "Kita akan melakukan apa, Lisa?" Tanya Rose pada Lisa.

"Aku tidak tau, Rose. Ini juga salahmu sudah membawa manusia aneh itu kesini." Jawab Lisa Kesal.

"Hya! Kenapa kau menyalahkanku? Mereka yang memaksaku. Aku juga tidak ingin mereka ada disini. Sekarang kita tidak leluasa melakukan apapun." Jawab Rose memanyunkan bibirnya. Dia sangat bosan dan sedikit kesal karena Lisa menyalahkannya.

Lisa masih memikirkan apa yang akan dia dan Rose lakukan.
"Bagaimana kalau nonton drama saja?" Tanya Lisa.

"Ide bagus." Senyum Rose mengembang. Setidaknya mereka melakukan sesuatu yang membuat rasa bosan keduanya menghilang.

Dan mereka berakhir dengan Taehyumg dan Jimin bermain game, sedangkan Lisa dan Rose sibuk menonton drama Korea.

Sudah beberapa jam mereka menghabiskan waktu dikamar Lisa.

Rose menangis sesegukkan. Sedangkan Lisa hanya memasang wajah datar dan dingin.

Jimin dan Taehyung menoleh kearah mereka karena mendengar suara isakan. Mata mereka membola melihat Rose yang sudah menangis. Jiminpun menghampiri kekasihnya itu.

"Hei. Ada apa? Kenapa kau menangis, sayang?" Rosr memeluk Jimin. "Hya! Lisa. Apa yang kau lakukan pada kekasih ku?!" Tanya Jimin menuduh Lisa penyebab kekasihnya menangis.Lisa memutar bola matanya jengah.

"Kekasihnya mati dan dia ditinggalkan kekasihnya untuk selama-lamanya, Jimin. Itu sangat menyakitkan." Bukan Lisa yang menjawabnya melainkan Rose dengan suara yang masih sesegukkan.
Jimin mengerutkan dahinya heran tak mengerti ucapan kekasihnya itu.

"Kekasih tercintamu alias sahabat tersayangku ini menangis karena sebuah drama." Ucap Lisa lalu mengambil laptopnya dan menunjukkannya tepat dihadapan wajah Jimin. "Hanya D R A M A, Park Jimin." Tegas Lisa. Taehyung menahan tawanya melihat kejadian itu.

"Astaga sayang, itu hanya drama." Ucap Jimin lalu melepaskan pelukannya.

"Tapi itu benar-benar terasa nyata, sayang." Ucap Rose sambil menghapus ingusnya.

"Kau terlalu larut dalam dramanya, sayang. Sudahlah jangan menangis lagi, hm?!" Ucap Jimin berusaha menangkan kekasihnya itu. Yag dibalas anggukkan oleh Rose.

Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Rose dan Jimin sudah keluar terlebih dahulu dari kamar Jimin. Tinggallah Taehyung dan Lisa. Ketika Lisa ingin keluar menyusul, tiba-tiba Taehyung memanggilnya.

"Lisa!" Lisa menghentikan langkahnya dan berbalik arah paa Taehyung.

"Ada apa?" Tanya Lisa dingin.

"Apa kita sudah bosa berteman?" Tanya Taehyung.

Lisa terdiam dengan pertanyaan Taehyung. Dia tidak bisa menolak ataupun menerima ajakan Taehyung. Dia tidak mengerti kenapa dia jadi seperti ini. Kenapa dia tidak bisa memutuskannya?

"Jangan terlalu dipikirkan. Jika kau tak bisa menjawabnya sekarang. Aku akan menunggu." Ucap Taehyung dengan senyumnya dan berlalu menyusul Rose dan Jimin.

Entah kenapa hati Lisa sedikit merasa bersalah pada Taehyung. Lisa menggelengkan kepalanya. Tidak, dia tidak boleh memiliki perasaan bersalah seperti ini. Lagi pula Taehyung hanya orang baru. Lisa juga tak ingin menambah teman lagi. Lisa segera menyusul mereka keluar.

Why am I always late?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang