🌼9🌼

265 24 2
                                    


Semua murid perempuan dihebohkan oleh kedatangan murid baru. Mereka bahkan berteriak-teriak histeris tak jelas. Para murid laki-laki hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan para gadis tersebut.

Lisa heran dengan kelakuan para gadis tersebut. Bahkan Rose sahabatnya juga ikut seyun-senyum sendiri.

“Ada apa denganmu? Apa yang terjadi? Kau senyum-senyum sendiri seperti orang bodoh.” Ucap Lis apanjang lebar.

“Diamlah Lisa, aku sedang menikmati pemandangan manusia campuran surga.” Ucap Rose tanpa memandang Lisa.

“Apa kau sakit?” ucap Lisa lalu memegang dahi Rose.

Hya... kau mengganggu konsentrasiku saja.” ucap Rose kesal memandang Lisa. Sedangkan Lisa menyerengitkan dahinya tak mengerti dengan ucapan Rose.

“Kau lihatlah kearah sana, Lisa.” Rose mengarahkan wajah Lisa pada seseorang yang tampak asing bagi Lisa. “Lihatlah betapa tampannya laki-laki itu.” Lanjut Rose dengan sedikit berteriak histeris.

“Biasa saja.” ucap Lisa berlalu meninggalkan Rose.

Aish. Tunggu aku, Lisa.” Teriak Rose. Rose berlari mengejar Lisa.

“Apa kau tak tertarik padanya, huh?” ucap Rose yang merangkul Lisa.

‘Tidak.” Jawab Lisa singkat.

Aish. Bocah ini, buka matamu lebar-lebar. Aku tidak yakin ada manusia yang tidak tertarik pada laki-laki tampan itu.” Ucap Rose tidak terima dengan jawaban Lisa.

“Ada. Dan akulah manusianya.” Ucap Lisa dengan melepaskan rangkulan Rose dan duduk dikursinya. Rose memajukan bibirnya, dia tambah kesal pada Lisa.

“Terserah kau saja.  Aku yakin kau akan menyukainya suatu saat nanti.” Ucap Rose yang bersikukuh dengan pendapatnya. Lisa hanya memutar bola matanya mendengar ucapan dari sahabatnya itu.

“Kenapa kau meninggalkanku, Rose?” Ucap Jimin yang datang tiba-tiba.

“Salah kau sendiri, kenapa terlambat menjemputku. Kau juga tak memberi kabar padaku. Lebih baik aku pergi sendiri, dari pada terlambat dan mendapat hukuman dari pak Lee tua itu.” Jawab Rose kesal pada Jimin yang terlambat menjemputnya.

“Hehehe. Maafkan aku, sayang. Tadi aku terlambat bangun, eomma juga tidak membangunkanku.” Jimin memajukan bibirnya, dia kesal ibunya yang tak membangunkannya sama sekali.

“Itu salahmu, setiap hari eomma membangunkanmu. Dia juga sudah lelah, Jimin. Seharusnya kau bangun sendiri, kau bukan anak kecil yang harus dibangunkan setiap pagi.” Ucap Rose menceramahi kekasihnya tersebut.

“Tapikan...” ucapan Jimin terpotong.

“Selamat pagi anak-anak” ucap Guru yang tiba-tiba masuk kekelas mereka. Sebenarnya bel masuk sudah berbunyi dari lima menit yang lau, tetapi Jimin dan Rose tidak mendengarkannya karena sibuk beragumentasi dengan dunianya. Jimin langsung duduk ditempatnya.

“Kita kedatangan teman baru, ayo masuk, nak.” Ucap guru tersebut. Lalu seseorang masuk kekelas tersebut dan para murid perempuan menjerit tertahan melihat sesosok manusia tersebut. “Perkenalkan dirimu” lanjut guru tersebut.

“Hai. Aku Kim Taehyung. Aku pindahan dari Amerika.” Ucap Taehyung dingin tanpa ekspresi. Dia bosan dengan perempuan-perempuan yang memandanginya dengan senyum-senyum tak jelas. Tapi pandangan Taehyung pada seorang gadis yang bahkan tak peduli dengan kedatangannya, baru kali ini dia menemukan seorang perempuan yang tak tertarik sama sekali pada ketampananya.

Pandangan Taehyung tertuju pada Lisa. Lisa tak memperdulikan kedatangan Taehyung, dia hanya menatap kosong karah luar jendela.

“Baiklah, Taehyung. Kau bisa duduk bersama Jimin.” Ucap guru. Taehyung terkejut mendengarnya, karena dia terfokus pada Lisa. Dia mengangguk mengiyakan perintah guru tersebut.

Taehyung masih memandang kearah Lisa.

Hei. Jimin disini, bukan disana.” Ucap Jimin yang tiba-tiba menarik tangan Taehyung. Taehyung terkesiap dengan Jimin yang tiba-tiba menarik tangannya.

Aish. Kau mengagetkanku saja.” ucap Taehyung yang langsung duduk disamping Jimin.

“Salahmu sendiri, kenapa kau menatap kearah sana. Dia itu kekasihku, kau jangan macam-macam.” Ucap Jimin yang memamekan kepala tinju pada Taehyung.

“Oh, ternyata dia kekasih Jimin. Pantas saja dia tak memandangiku sedikitpun.” Batin Taehyung.

-

-

-

-

“Jimin, ayo kekantin.” Ajak Rose yang sudah siap-siap untuk pergi kekantin bersama Lisa juga.

“Kalian duluan saja, nanti aku akan menyusul.” Ucap Jimin.

Hmm. Baiklah.” Ucap Rose lalu menarik tangan Lisa untuk pergi kekantin.

Hya! kenapa kau tak mengabariku bahwa kau akan pindah sekarang?” tanya Jimin kesal pada Taehyung.

“Kenapa aku harus melapor padamu. Lagi pula aku sudah mengabarimu kalau aku akan pindah kesekolahmu.” Ucap Taehyung tanpa bersalah.

Aish! Kau memang tak pernah berubah Kim pabo Taehyung.” Ucap Jimin berlalu meninggalkan Taehyung.

Hya! Jimin-sshi!” teriak Taehyung tak terima dikatakan pabo oleh Jimin. Dia berlari menyusul Jimin yang tak memperdulikan teriakannya itu.

Jimin dan Taehyung sudah sampai dikantin. Jimin melihat-lihat disekitar kantin mencari seseorang. Tiba-tiba dia melihat seorang gadis yang melambaikan tangannya kearah Jimin. Jimin tersenyum lebar dan berjalan kerah gadis tersebut. Taehyung hanya mengekori Jimin.

“Kalian sudah memesan?” tanya Jimin sambil mendudukan dirinya didepan Rose. Dan Taehyung berhadap-hadapan dengan Lisa.

Mmm” jawab Rose mengangguk. “Kau sudah memesan?” lanjut Rose bertanya pada Jimin. Jimin menggeleng menjawab uapan Rose.

“Aku akan memesankannya. Kalian mau makan apa?” tanya Rose.

“Aku seperti biasa. Kau mau makan apa Tae?” tanya Jimin pada Taehyung.

“Samakan saja." jawab Taehyung. Lalu dibalas anggukkan oleh Rose dan pergi memesan makanan.

Suasana hening tanpa ada obrolan sedikitpun. Lisa hanya menatap meja sambil mengetuk-ngetuknya..

“Hubungan macam apa ini? Aku tak pernah melihat sepasang kekasih yang tak bicara sedikitpun. Apa mereka bertengkar” batin Taehyung. Taehyung sedikit canggung dengan suasana hening mencekam ini.

“Aku sudah memesan.” Ucap Rose yang datang tiba-tiba.

Gumawo, chagiya.” Ucap Jimin tersenyum lebar pada Rose.

Mata Taehyung membola mendengar ucapan Jimin.

Chagiya? Apa Jimin mempunyai dua kekasih? Wah. Daebak.” Monolog Taehyung dalam hatinya.

Hya! kau kenapa?” tanya Jimin pada Taehyung.

“T-tidak apa-apa.” Jawab Taehyung kegalapan.

“Oh iya. Kenalkan ini Rose, kekasihku.” Ucap Jimin.

“Hai. Aku Rose.” Ucap Rose yang mengulurkan salam lalu dibalas Taehyung.

“Dan ini Lisa, sahabat Rose dan sahabatku juga.” Ucap Jimin. Taehyung menatap Lisa yang hanya sibuk dengan dunia sendiri. Rose yang sadar bahwa sahabatnya tak menjawab, dia langsung mengyikut tangan Lisa memberi kode. Lisa menatap kearah Rose tanpa rasa bersalah. Lalu dia menatap kearah Taehyung yang dari tadi memandanginya.

“Lisa.” Ucap Lisa singkat. Lisa menatap kearah Taehyung tanpa mengulurkan tangannya.

“Taehyung.” Jawab Taehyung tanpa mengalihkan pandangannya. Sedangkan Lisa tak menatap kearahnya lagi.

Why am I always late?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang