🌼11🌼

182 17 0
                                    

Hari Minggu yang sangat membosankan bagi Rose. Dia memilih menghubungi Lisa mengatakan bahwa dia akan kerumah Lisa. Dia tidak melakukan kencan dengan Park Jimin kekasihnya, karena baru tadi malam mereka melakukan kencan yang romantis.

"Kamchagiya!" Rose sangat terkejut ketika dia membuka pintu rumahnya hendak pergi kerumah Lisa. Bagaimana tidak terkejut, seorang Park Jimin sudah berada tepat dihadapannya. Sedangkan sipelaku yang membuat jantung Rose hampir melompat kelambung, hanya memberi senyum manis dan membuat matanya menghilang.

"Hya! PARK JIMIN! Kau ingin membuatku mati cepat, huh!?" teriak Rose kesal pada kekasinya itu.

"Hehe, maafkan aku sayang. Lagipula aku tidak sengaja, tadinya aku ingin mengetok pintu. Lalu tiba-tiba kau membukakan pintu sebelum aku mengetoknya." Ucap Jimin tidak berhenti tersenyum, dia takut Rose akan mengamuk.

Rose memutar bola matanya jengah mendengar alasan kekasihnya itu. "Kenapa kau kesini? Maksudku, biasanya kau akan memberi kabar. Dan kenapa kau membawa manusia alien ini?" tanya Rose heran dengan keberadaan Taehyung. Ternyata Jimin tidak sendirian dia datang dengan sahabat tercintanya.

Taehyung memutar bola matanya tak suka dengan ucapan Rose yang menyebutnya manusia alien. "Hei, Mawar. Memangnya kenapa kalau aku ikut dengan kekasihmu? Lagipula dia sahabatku jika kau lupa." Jawab Taehyung tak kalah kesal pada Rose.

Sedangkan Rose langsung mematung mendengar ucapan Taehyung. Bukan tersinggung, tetapi Rose tak percaya Taehyung memanggilnya dengan 'Mawar'. Nama itu hanya satu orang yang akan mengatakannya pada Rose, yaitu Jungkook. Seketika Rose langsung teringat pada Jungkook. Bagaimana mereka yang selalu bertengkar dan saling mengejek satu sama lain. Rose rindu, sangat rindu pada sahabatnya itu. Walaupun mereka selalu bertengkar tetapi mereka saling peduli satu sama lain.

"Rose, Rose. Sayang!?" ucap Jimin sambil melambaikan tangannya didepan wajah Rose.

"Eoh?" jawab Rose tersadar dari lamunannya.

"Kau kenapa sayang?" tanya Jimin heran.

"Apa ucapanku menyinggungmu, Rose? Kalau begitu maafkan aku, aku tidak bermaksud." Sela Taehyung, dia merasa bersalah.

"T-tidak. Aku tidak apa-apa, aku hanya.. hanya.." ucap Rose kegalapan. Jimin dan Taehyung mengerenyit heran pada Rose. "Hanya teringat Lisa. Ya Lisa, aku sudah berjanji padanya untuk kerumahnya. Aish! Gara-gara kalian aku jadi terlambat 'kan." Lanjut Rose menetralkan kegagapannya.

"Kau akan kerumah Lisa?" tanya Taehyung antusias.

"Eum." Angguk rose.

"Kalau begitu kami ikut denganmu." Ucap Taehyung bersemangat.

"Mwo?! Siapa yang mengajakmu, huh?!" ucap Rose terkejut. Jimin juga terkejut dengan ucapan Taehyung.

"Tidak ada, hanya ingin saja. Aku ingin lebih dengan seorang Lalisa manusia dingin itu." Jawab Taehyung sumringah. "Ayo pergi, nanti Lisa bosan menunggu terlalu lama." Lanjut Taehyung berlalu kemobil dan meninggalkan Rose dan Jimin yang masih melongo melihat tingkah laku Taehyung.

"Apa dosaku dimasalalu, hingga tuhan menghukumku dengan memberi sorang teman alien sepertinya. Tuhan ku mohon beri aku kekuatan menghadapinya." Ucap Jimin dengan membuang nafas berat. "Ayo kita menyusulnya, sebelum dia melakukan hal aneh lainnya." Ajak Rose pada kekasihnya itu.

Mereka telah sampai dikediaman Lisa. Taehyung sangat bersemangat sekali bahkan dia tidak berhenti tersenyum.

"Apa kau sudah mulai gila? Dari tadi kau terus-terusan tersenyum seperti orang bodoh." Ucap Jimin yang sudah jengah melihat kelakuan temannya itu.

"Setidaknya aku tak sebodoh dirimu, Park pabo Jimin." Jawab Taehyung meledek Jimin.

"Aish! Kau.."

"Jika kalian terus bertengkar, aku tidak akan mengajak kalian masuk." Ucap Rose menghentingkan pertengkaran dua orang sahabat itu. Mereka langsung diam, yang benar saja mereka tidak masuk. Lalu apagunanya datang jika tak bisa bergabung dengan gadis-gadis itu.

Rose mengetuk rumah Lisa, yang tidak lama dibuka oleh ibunya.

"Eoh, Rose?" ucap ibu Lisa tersenyum melihat kehadiran Lisa.

"Hai bibi, apa kabar?" tanya Rose.

"Baik, silahkan masuk. Ada Jimin juga, ya. Dan?" ibu Lisa mengerutkan dahinya, tidak mengenal salah satu dari mereka.

"Kim Taehyung, bibi. Aku juga temannya Lisa." Ucap Taehyung mengelurkan salamnya pada ibu Lisa.

"Eoh, silahkan masuk. Lisa ada dikamarnya." Ucap ibu Lisa. Mereka masuk kedalam.

"Kalian kekamarnya saja, bibi akan membuatkan minuman dulu." Ucap ibu Lisa.

"Terimakasih bibi." Angguk Rose dan dibalas senyum oleh ibu Lisa.

Teman-teman Lisa sudah biasa masuk kekamarnya, karena kamar Lisa sangat Luas dan kamarnya memang sudah dirancang untuk bermain juga. Dahulu Rose dan Jungkook sering menghabiskan waktu disana, mereka bertiga akan bermain sampai lupa waktu.

Rose membuka pintu kamar Lisa, dan masuk kekamarnya. Jangan lupakan dua manusia yang mengekor dibelakang Rose. Mereka juga ikut masuk, walaupun Jimin berteman dengan Lisa sudah lama tapi ini adalah kali pertama dia masuk kekamar Lisa.

"Astaga! Dia masih tidur." Ucap rose tak percaya melihat sahabatnya itu masih terbaring pulas ditempat tidurnya.

"Hya! LALISA! Kenapa kau masih tidur, huh?!" teriak Rose yang memekakkan telinga. Bahkan Jimin dan Taehyung menutup telinganya.

Lisa yang mendengar teriakan Rose, bangun dengan malas. Bahkan nyawanya belum terkumpul seutuhnya. Lisa mengucek-ngucek matanya. "Rose, bisakah kau tidak teriak-teriak membangunkanku, huh? Ucap Lisa yang masih setengah sadar. Sedangkan Taehyung tersenyum gemas melihat keadaan Lisa sekarang.

"Bagaimana aku tidak teriak, bukankah aku sudah memberitahumu tadi pagi bahwa aku akan kesini. Kenapa kau malah tidur lagi?" jawab Rose kesal.

"Sudahlah Rose. Mungkin dia ingin menikmati tidurnya. Atau mungkin dia ingin jadi putri tidur lalu pangerannya datang membangunkannya. Dan pangerannya itu sudah datang sekarang, Kim Taehyung sudah disini Putri Lalisa." Ucap Taehyung yang masih gemas melihat Lisa.

Mata Lisa membola, kesadarannya sekarang sudah seratus persen. Dia terkejut mendengar suara yang tidak asing ditelinganya itu. Lisa menatap kearah sumber suara itu.

"Hai!" ucap Taehyung dengan senyuman manis dan melambaikan tangan pada Lisa.

"K-kau?" ucap Lisa sangat terkejut. Siapapun bangunkan Lisa. Katakan kalau ini hanya mimpi.

Why am I always late?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang