01. Bully

40 6 4
                                    


"Bintangggg...! Siniii...!! "

Teriak Caca yang membuat semua menoleh kearah nya, jangan ditanya, apakah Caca malu? Menjadi sorotan para siswa-siswi. Sebagai seorang cewek pasti malu. Namun tidak bagi ulet bulu satu ini.

Dia berdiri dengan bertolak pinggang memandang kearah depannya, persis tepat didepan nya cowok tinggi jangkung, dengan senyum manisnya yang membuat semua kaum hawa melayang keangkasa.

Cowok itu menghampiri Caca, "apa ha? Apaaa? "

"Dihh, ngomong baek baek ama pacar! Gak ada baek baeknya lu ama gue Tang! Setang! "

"Bintang, Bi-n-ta-ng, bacanya apa sayang? "

"Setang"

"Ulangi" Ucap cowok itu dengan wajah datar-_

"Setang setang setang setang setang, hahahahaa ngakak"

"Mulai gajenya.. Udah hayuk masuk" Ucap cowok itu menarik tangan Caca.

Indah hanya bersandar digerbang, melihat couple didepan nya, sebelum akhirnya bernyanyi layaknya Diva.

"Akuu juga ingin jatuh cinta seperti yang lainnya.. Houooo.. "

"Tapi gak ada cowoknya, huahahha" Sambar Erlan tanpa dosa.

"Nih anak bikin dongkol aja! Sini lu, gue tampol pakek sepatu bau terasi!mumpung belom gue cuci bulan ini!"

"Jangan galak-galak, nanti gue gak jadi jatuh cinta lohh.. " Ucap Erlan dengan mata genitnya.

"Mau gue colok tuh mata hah?astaginaa.. Jauh jauh lu, poseng gue.."

Indah berjalan dengan memegang keningnya. Pagi-pagi gini mungkin enaknya makan bubur dikantin. Itulah yang ada di otak Indah.

Belum sampai Indah dikantin, segerombolan siswa-siswi berlarian menuju lapangan basket. Dan sialnya Indah yang pusing, semakin pusing ditabrak oleh segerombolan anak alay.

"Minggir sihh... "

"Duhh.. Minggirr... "

"Budek kali ya.. "

"Ayo cepetan gaes.. " Teriak sang kapten.

Indah hanya melongo, "etdah.. Dosa apaaa.. Gue.. Sampai teraniaya.. " Sambil ngelus dada, bukan paha.

"Woi! Lu gak kesana In? Caca dan April....!!! " Teriak Erlan tepat didepan muka.

"Astagpirulloh.. Bau jigong.. Iye gue bakalan nyusul elahh... "

Erlan dengan cepat menghilang dari hadapan Indah, kok gak hilang dari dimuka bumi ajaaa gitu.

"Lu baik baik aja? "

"Apalagi sih Er-lan... " Jawab Indah dengan muka minta disantuni.

"Gue Erwin"

Jantung Indah berhenti sejenak sekedar satu alif tanpa bernafas.

***

Caca terduduk ditengah lapangan, bola basket itu baru saja melayang dan mengenai kepalanya.

"Bodoh! Bodoh! Bodoh! " Suara cewek terhits, kece badai, kereen binggo, cetar bahenol, uh lalaaa.

Caca masih mencoba berteman dengan denyut dikepalanya. Hebat sih, bisa berteman dengan denyut kepala, emejing lah.

April sudah panik dengan diamnya Caca, dia hanya bisa menahan tangis, yeah April orangnya pendiem didepan umum, cerewet abis kalo sama para peliharaannya, canda maksudnya sohibnya.

"Ca.. Kamu gapapakan? Ngomong.. "

"Yeah.. Gue masih hidup, gosah nanges, cup cup"

Caca tersenyum geli melihat April mati matian nahan nangis. Tapi senyum itu hilang, ketika melihat tiga cewek dihadapannya.

SelokanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang