02. Dibully because love

26 5 3
                                    


"Yuk, bully lagi.. " Ajak Angelina

"Really? " Jawab Fani

"Capcus lah.. Tapi tapikan ngapain kita bully siculun itu sih? Heran deh gue ama lu? Perasaan dia gak cari gara gara deh ama kita" Celoteh Viona.

"Dia pacarnya Bintang, dan gue gasuka! "

"Not alesan, gak ada alesan lain apa? Dan lu kenapa gasuka? Selama dia gak ganggu kita, terutama ganggu lu, bodoamat lah sama dia, Apa jangan jangan lu suka ya sama Bintang? " Tuding Fani

"Ya, gue suka Bintang dari dulu, dulu dia juga suka kok sama gue, mungkin dia pura-pura cinta aja sama cewek culun itu, supaya gue cemburu"

"Hah? Lu serius njel? "

"Tentulah, kalo lu semua gak mau ikut, gue bisa sendiri"

Semua teman temannya heran melihat Angel yang sangat ingin membully adik kelasnya tanpa basa basi dan alasan yang tak jelas.

Angel pergi menemui gadis culun yang dia maksud, berjalan dengan tenang dan siapapun yang melihatnya pasti akan terbinar.

Senyum miringnya, membuat beberapa siswa bergidik ngeri, serem beut udah kayak psycho-psycho gitu.

Angel berhenti didepan kelas Caca, dan siap masuk untuk mengacak ngacak semuanya.

"Gausa masuk, gue disini" Suara Caca dengan logatnya yang khas sambil jari tengah asyik mengupil.

April yang mulai panik memegang erat tangan Caca satunya, berharap temannya itu mau diajak pergi dari situ.

"Pril, yang lu pegang tangan gue yang kena upil"

"Iiuu... Udah jangan ngupil dong, tegang aku! " Ucap April gemetaran.

"Lu mah, gak meresapi jadi korban bully Ca! Santai kek dipantai.. " Jawab Indah.

"Gue tau alesan mereka bully gue! Gausa takut, dia cuma gaya doang kek gitu, Makanya gue san-TAI kek dipan-TAI"

"Ya gausa ngegas bambang! Gue bully juga lu lama-lama! " Geram Indah

"Ehh, aduh, gue kebelet anjir! Ah gak asik nihh! " Ucap Caca meringis.

Caca saat ini hanya mempunyai tujuan untuk segera pergi ke toilet. Bodoamat dengan apa yang sedang terjadi.

"Gitu aja udah lari! Sok sok an! "

Indah yang mendengar ucapan Angel, tertawa meremehkan.

"Bentar lagi dia balik, harusnya sih gue tanya ama lu! Lu yakin bully Caca? Sebelum nanti lu malu, alangkah lebih baiknya cabut aja deh"

Angel hanya tersenyum miring, mungkin otaknya juga miring? Kebanyakan miring sih. Jadi salah sangka kan.

Bintang dan teman temannya datang, sengaja untuk mengajak Caca ikut bersamanya, tapi kenapa Angel ada disana. Itu yang membuat Bintang bertanya tanya. Dan memutuskan untuk tidak kesana lebih dulu.

Viona dan Fani juga sudah stay disana, membuat suasana serasa akan perang.

Caca dengan tak berdosa, datang membawa tiga bungkus cilok dan teh manis ditangannya.

"Laperkan lu.. Nih ambil" Ucap Caca sambil menyeruput tehnya.

Ingat akan keberadaan Angel in the gengs nya, Caca tersenyum garing.

"Hehe.. Maaf kakel, mau? " Caca menyodorkan ciloknya yang belum dia sentuh.

"Udah ya! Gue muak sama lu! Lu jauhi Bintang! Apa lu akan.. "

"Bintang ya? Suka sama Bintang? Oh yaya.. Sudah kuduga sih" Jawab Caca mencomot ciloknya.

Siswa yang ngintip dari jendela bersuara, "gila santuy banget.. Kalo gue sih gamau cari gara gara sama kakel"

SelokanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang