Brayen menatap kanan kiri kaya orang mau nyebrang ke jalan raya padahal si gak, brayen was was ada preman yang ngejar dia, bukan karena punya utang yang belum di bayar gak gitu konsepnya, tapi karena si brayen pernah ada hubungan sama adeknya si bos preman itu, tapi sial keberuntungan lagi gak berpihak sama brayen, dengan cepat dia lari sekencang kencangnya gak tau arah dan tujuan yang penting gak ketangkep aja.
Brayen lari ke gedung tua yang gak terpakai saat dia berlari gak sengaja kakinya kesandung sesuatu, bentuknya kaya kotak musik, tapi gak bisa di buka hanya ada tombol on off gak tau fungsinya apa, karena bentuknya cantik brayen membawa kotak itu dan pulang ke kosan dengan kaki yang di seret.
Sesampainya di kosan brayen naruh kotaknya di meja makan, jarinya mencet tombol on, lalu brayen pergi ke kamar mandi, berhubung tubuhnya dah bau dia juga gak mau member lain ngeliat wajahnya yang penuh debu, air yang mengucur deras mengenai tubuh atletis itu, wajah brayen mengeras mengingat kenangannya dulu, selalu mengalah bahkan untuk cintanya sekalipun hingga akhirnya brayen nekat membawa kabur pacarnya, sialnya kakak dari pacarnya itu gak butuh waktu lama, bos gangster beserta antek anteknya menemukan mereka di rumah brayen yang kosong, pacarnya di seret hingga keluar rumah, dan di hempaskan hingga merenggang nyawa,
"Saya sudah peringatkan sama kamu, saya gak pernah main main sama omongan saya" ucap bos gangster
"Anda bukan manusia, bagaimana anda bisa dengan mudahnya membunuh adik anda sendiri" tanya brayen nanar
"Kenapa? Kamu gak terima" bos gangster itu mendekati brayen lalu memukulinya dengan brutal.
"Arrrgghhhhh" brayen berteriak sambil memukul mukul tembok kamar mandi,
"Kenapa aku gak berani kenapa, kenapa gua jadi pengecut saat kekasih gua di bunuh kenapa arghhh"
"Tolong gua siapapun tolong gua,buat gua lebih kuat dari yang lain"
Tanpa di sadari kotak di meja makan bercahaya terang seakan ada ruang waktu.
Setelah selesai membersihkan diri dan pakai baju, brayen keluar kamar mandi dengan bersiul tapi pandangannya tertuju pada keempat temannya yang melihat kotak ajaib yang bercahaya,
"Loh kalian ngapain" tanya brayen
"Key, gua ngerasa aneh sumpah aneh banget tadi gua di kamar kaya ada gempa pas kesini gak ada apa apa" jawab danis dan di setujui sama yang lain
"Masa sih perasaan gua mandi kagak terjadi apa apa kok" ucap brayen
"Btw lu nemu di mana kotak ini" tanya sanji
"Gua nemu......" Jawaban brayen ter jeda karena tubuhnya seakan masuk ke mesin waktu begitupun dengan yang lainnya mereka meronta biar gak terbawa kotak aneh itu.
Tubuh mereka terhempas di sebuah bangunan megah, sanji membuka matanya dengan pelan tangannya memegang kepala yang cukup sakit, sampai dia sadar kenapa dia pakai hoodie ternyata dia berubah penampilan, di tangannya terdapat pedang besar tangannya gemetar hebat, saat melihat yang lain sanji kaget bukan main penampilannya berubah total apalagi brayen penampilannya tertutup banget kaya ninja.
Danis bangun dari pingsannya dia kaget banget ngeliat sanji bawa pedang besar mana tu pakai baju padang pasir, pundaknya terasa aneh saat di sentuh sesuatu berbulu bentuknya kecil
"Uu aak"
"What the siapa yang bawa monyet kesini anjir" umpat danis
"Diam bang, lu gak ngerasa aneh gitu ini gedung dimana kok pilarnya gede gede banget" tubuh sanji berputar merasa asing,
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN ENAM HARI
AcakDi kosan jeyepe yang bagus rada nyaman dan gak terlalu gede di huni 5 orang sarap sayangnya ganteng cuman rada rada sangklek aja. Bahasa non baku