Banyak flashback ati ati‼️‼️
Cinta kalo kata danis sih apa itu cinta?
Faktanya meskipun danis terkenal dengan wajah tampan rupawan dan finansial yang memadai untuk tujuh turunan, gak menjamin kisah cintanya berjalan mulus kalo di bilang sih malah menyedihkan.
Flashback
Hari dimana ospek berlangsung danis melihat maba cewek yang lucu polos terkesan kalem, tersenyum manis mungkin manisnya seperti madu.
Dia bernama davina rosalind nama yang indah seperti orangnya, hari berganti hari mereka semakin dekat.
"Kak" panggil davina
"Iya davina, kenapa" tanya danis,
Mereka gak sengaja ketemu di perpustakaan, ya davina cewek cerdas si kutu buku yang mampu meluluhkan benteng pertahanan danis,
"Kakak tumben ke perpus" davina senyum ke danis
"Ah iya, kakak lagi nyari buku hehe, kamu rajin ke perpus ya" tanya danis
"Ya gini kak hehe, keseharian aku hanya di perpus males kemana mana soalnya" davina nyengir lalu ngajak danis duduk bersama, berbincang bincang sampai lupa waktu.
Setelah kejadian di perpus mereka semakin dekat, saat itu danis memberanikan diri menyatakan cinta pada davina dengan segala persiapan yang dia buat, danis sangat serius pada davina, tapi kenyataan berkata lain.
Danis menghias taman bersama anak anak kosan, di taman di sudut kota tempat mereka nongkrong bersama,
"Bang lu serius mau nembak davina" ucap sanji
"Iya lah, gua gak bisa nahan semuanya lagi" ucap danis
"Tapi kalo davinanya ternyata gak suka sama lu gimana" ucap brayen khawatir
"Kok lu ngomong begitu" danis mulai emosi
"Gua cuman khawatir" brayen ikutan emosi
"Terkadang orang yang kita anggap polos dan baik bisa nyakitin kita bang" lanjut brayen
"Key davina gak kaya gitu emang mantan mantan mantan lu" danis melototin brayen
"Udah udah key lu jangan suudzon oke" ucap sanji melerai mereka berdua.
Suasana mendadak canggung, brayen dan danis saling diam.
Setelah semuanya selesai danis langsung menjemput davina di rumah.
Danis menjemput davina dah membawanya ke taman yang sudah di hias sedemikian rupa.
Sampai di taman, danis memarkirkan mobilnya agak jauhan biar davina gak liat taman yang penuh lampu, danis menutup mata davina pake telapak tangannya, membawa sampai masuk taman dan duduk di kursi yang udah di sediakan,
Danis melepaskan tangannya yang menutup mata davina
"Buka mata kamu" bisik danis di dekat telinga davina,
Davina menurut dan membuka matanya, begitu takjub melihat taman yang di ubah menjadi penuh lampu gantung
"Kak danis ini indah" ucap davina sambil senyum
"Iya kan jadi" danis menggantungkan ucapannya
Davina natap sanji polos nunggu sesuatu yang mau danis ucapin
"Di bawah sinar rembulan dan lampu, aku mau bilang aku sayang ah bukan aku cinta sama kamu, apa kamu mau nerima segala kekuranganku" danis natap divana penuh harapan dan ketulusan
"Aku mau kak" davina lalu memeluk danis erat
"Makasih sayang" danis balas peluk davina.
Setelah mereka jadian, hari hari danis penuh kebuncinan, dia tak merasa kalo dirinya di perbudak sama ceweknya sendiri, anak anak kosan lain udah bilang jangan terlalu mencintai si davina kalo sakit ntar bisa trauma, tapi danis seakan tuli tak mau mendengarkan omongan mereka, bahkan sekedar menoleh ke anak kosan aja dia enggan.
Suasana malam itu terasa berat, susah menghirup oksigen dengan benar, di bawah lampu temaram danis bersimpuh di sebelah mobilnya, meraung tanpa menangis sangat menyesakkan.
Beberapa jam yang lalu......
Danis berjalan ke kosan pacarnya niatnya mau ngasih surprise gitu kan hubungan mereka genap satu tahun, kalo di bilang hubungannya gak mulus, banyak rintangan yang mereka lewati.
Saat sampai di kosan davina, lebih enak di bilang kontrakan karena kaya rumah,
Danis masuk kerumah itu, berapa kali dia mengetuk pintu gak di jawab sama sekali sayup sayup terdengar suara gak terlalu jelas, danis yang sangat mengkhawatirkan davina masuk tanpa permisi dan betapa terkejutnya, danis melihat pacarnya sedang bercumbu panas dengan seseorang yang gak dia kenal.Davina kaget ngeliat danis di hadapannya
"Kak danis" davina langsung benerin bajunya
"Aku bisa jelasin kok kak" davina memandang danis dengan tatapan yang tak bisa danis tolak, tatapan sendu yang mematikan
"Udah cukup gak usah lu jelasin, gua udah liat gua punya mata oke, punya telinga punya otak buat mencerna apa yang kalian lakuin" natap tajam ke davina
"Seharusnya lu ngomong ke gua kalo lu gak suka sama gua" nafasnya memburu matanya memanas
"Kak jangan kaya gini, dengerin aku dulu" davina mencoba menggapai tangan danis,
Tapi langsung di tepis
"Gak usah, tuli lu" danis melotot, pada dasarnya dia orang yang lembut tapi tau lah sakitnya di khianati
"Jangan pernah nunjukin muka di hadapan gua, bitch" danis keluar dari rumah laknat itu dan melajukan mobilnya ugal ugalan.
Bagi danis memang sakit karena cinta gak terlalu wah di banding sakit karena kehilangan kasih sayang orang tua.
Danis sampai di kosan dengan lesu bahkan untuk jalan aja dia males, tiba tiba sanji datang belum tidur tu anak
"Habis darimana bang" tanya sanji
"Dari rumah orang laknat" danis ngelirik sanji doang
"Siapa bang" tiba tiba brayen ikutan nimbrung
"Lu pada belom tidur" tanya danis ngeliat sanji sama brayen bergantian
"Gua nungguin lu" ucap sanji sambil basahin bibirnya, udah mau ceramah jadinya gitu
"Bang gua tau lu patah hati kan, gua sering denger davina sama orang lain bahkan sampe skidipapap tapi lu gak percaya, gua tau lu cinta sama dia tapi jan di perbudak juga" lanjut sanji panjang lebar
"Iya bang, lu kok keduluan sama cowok itu sih skidipapap si davina" ucap brayen gak ada akhlak
"Anjir lu" brayen dapet geplakan sayang dari kakak kakak tersayangnya.
Sampai akhirnya danis menemukan seseorang yang bisa mencintainya setulus hati dan menerima danis apa adanya.
Quotes:
kamu sakit hati sama seseorang bukan berarti kamu gak dapet kebahagiaan, walaupun kebahagiaan yang sebenernya ada di diri kita, bukan dari orang lain, tapi orang terdekat bisa bikin kita bahagia dan tersenyum
Sekian.
Tbc
Aduh gaje banget astaga.... Harap2 maklum hati lagi gak enak banget
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN ENAM HARI
AcakDi kosan jeyepe yang bagus rada nyaman dan gak terlalu gede di huni 5 orang sarap sayangnya ganteng cuman rada rada sangklek aja. Bahasa non baku