005

7.3K 693 31
                                    

FIRST MATCH

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Kau sedang berada di Aula Besar dengan Hannah siang ini. Kalian terlalu asik membahas tugas kelompok sampai Hannah berhenti dan menyuruhmu menoleh ke belakang.

Senyummu merekah saat melihat si pemilik rambut platinum blonde berjalan menghampirimu. "Hei, Draco."

"Ayo duduk di mejaku," katanya seraya meraih tanganmu.

Kau mengangguk, menoleh pada Hannah. "Hannah, nanti kita lanjutkan yah," katamu lalu membiarkan Draco membawamu ke meja Slytherin.

Kau dan Draco berteman baik sejak sebelum sekolah dimulai. Dan kau adalah satu-satunya Hufflepuff yang mendapat pengakuan darinya.

Ayahmu seorang Slytherin sedangkan Ibumu seorang Hufflepuff. Jadi, Draco sudah mengantisipasi kemungkinan kau tidak akan berada di asrama yang sama dengannya ─terlebih karena sifatmu yang terlalu baik.

Saat kelas satu kau sering tidak nyaman jika harus duduk di meja Draco. Kau merasa teman-temannya terutama si bocah perempuan dengan rambut pendek tidak suka padamu. Entah bagaimana, suatu hari Draco mengajakmu duduk di mejanya dan teman-temannya tidak memberimu tatapan itu lagi.

Jam makan siang sebenarnya sudah sejak tadi, jadi tidak banyak orang yang duduk di sana.

"Kau harus makan yang banyak, ini pertandingan pertamamu." Kau meletakkan makanan di piring Draco.

"Hei, berhentilah bersikap seperti Mumsy."

Kau tertawa karena Draco berkata begitu meskipun tetap menyantap apa yang kau letakkan di piringnya.

Kau menepuk bahunya pelan, "Tenang saja, jangan khawatir. Kau pasti bisa menangkap snitch itu."

Draco berhenti menyentuh makanannya. "Aku tidak gugup."

Dirimu tersenyum dan menggelengkan kepala. Kau mencondongkan wajahmu hingga berada di dekat telinganya. "Biasanya kau mengajakku ke mari karena ada yang mengusikmu. Aku paham kok." Tanganmu yang masih bertengger di bahunya kini meremasnya pelan sebelum kau menarik tanganmu kembali dan menjatuhkannya di sisi tubuhmu.

Dia menatap matamu dan kau membalas tatapannya, seolah kau dapat meyakinkannya dengan itu. Draco menghembuskan napas pelan lalu mengangguk. Membenarkan pernyataanmu soal dirinya yang khawatir ─sesuatu yang jarang terjadi.

"Ayahku akan datang."

Kini kau paham. Temanmu ini selalu ingin menyenangkan ayahnya. Draco selalu memaksakan dirinya dan hal itu sering membuatmu khawatir terhadap dirinya.

"Tenanglah. Kau lebih baik dari Potter."

Sekali lagi kau mendengarnya menghela napas sebelum memandangmu. "Nanti sore kau datang, 'kan?"

zephyr | draco malfoy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang