013

4.6K 574 78
                                    

PLAN

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

"Love?"

"Ya?"

"Kenapa ada makhluk ini di rumahmu?"

Kau tidak bisa menahan dirimu untuk tidak tertawa. Draco Malfoy dengan setelan hitam mahalnya baru saja muncul dari perapian rumahmu. Ekspresi senangnya saat melihatmu langsung berubah ketika mendengar suara lain di ruanganmu.

Keningnya membentuk kerutan begitu melihat makhluk kecil, duduk di lantai, bermain dengan boneka beruang yang ukurannya lebih besar dari makhluk bernyawa itu.

"Ini bayi, Draco." Kau menggelengkan kepalamu, mengusap pipi balita itu sekilas kemudian menghampiri Draco.

"Apapun namanya. Kenapa ada bayi? Orang tuamu tidak mungkin punya anak dalam semalam, 'kan?"

Wajahnya masih masam saat kau mencubit salah satu pipinya.

Draco bergeming di tempatnya. Dia masih melirik balita kecil itu dengan kening mengkerut.

"Terjadi sesuatu pada pamanku. Karena bibi dan orang tuaku ke sana, jadi mereka menitipkan sepupuku." Kau kembali melirik balita yang asik dengan boneka beruangnya. Tawa balita kecil itu membuatmu gemas, sayangnya hal itu berbeda dengan Draco.

"Kenapa menitipkan bayi pada orang yang belum punya anak?" Draco menggerutu. Dirinya menoleh padamu. "Lalu kencan kita bagaimana?"

Kau menggelengkan kepala. Dirimu juga sudah berpakaian rapi dan tinggal menunggu Draco datang. Tapi, mau bagaimana lagi. Kau tidak mungkin meninggalkan sepupumu sendiri atau membawanya ─Draco paling tidak suka ada yang mengganggu saat kalian kencan.

"Maaf. Kita ganti rencana yah. Kita di rumah saja kali ini."

Setelah beberapa detik yang hanya diisi suara balita, Draco dengan itu mengiyakan saranmu. Dia bilang, itu lebih baik dibanding tidak sama sekali. Jal itu tidak berlangsung lama. Segera kau menyadari kalau seharusnya kau menyuruh Draco pulang dan mengatur rencana kencan kalian di lain hari.

"Love! Berhentilah terus-terusan memperhatikan makhluk itu. Kau mengabaikanku."

Draco mengatakan itu tiap kali kau memberi perhatian kecil atau bermain dengan sepupumu. Tiap kali dia hanya akan duduk di sebelahmu dan melakukan hal-hal untuk mengusikmu. Entah itu menarik ujung rambutmu atau tiba-tiba menyentuh pipimu dengan telunjuknya. Meskipun begitu, Draco yang merajuk sebenarnya sangat menggemaskan di matamu.

"Kenapa dia terus-terusan menghampiriku?" Draco baru menjauh darimu tiap kali sepupumu mencoba merangkak menghampirinya atau mengulurkan tangan-tangan kecilnya seolah ingin digendong.

Omong-omong, caranya mengatakan itu mengingatkanmu pada tiap kali Draco Malfoy menyebut kata Potter dengan penuh kasih sayang. Penuh penekanan dan penghayatan. Kau pernah mencobanya, tapi kau tidak pernah bisa mencontoh cara Draco mengatakan itu.

Dirinya baru bernapas lega saat sepupumu tidur di sofa setelah kau memberinya susu.

Dengan itu kau meninggalkan mereka berdua di ruang tamu sementara dirimu membuat makanan di dapur untuk kalian berdua. Namun,di tengah-tengah itu Draco Malfoy tiba-tiba muncul dengan tergesa.

Sebelum kau membuka mulut, Draco sudah lebih dulu bersuara. "Love! Dia tidak mau berhenti menangis! Aku sudah memberinya mainan tapi tidak berhenti!"

Dapurmu yang berada agak menurun dari lantai dasar dan jaraknya jauh dari ruang tamu, membuatmu sampai tidak mendengar mereka.

Kau yang masih berkutat dengan masakan di atas kompor kemudian berkata. "Coba periksa popoknya."

Kini matanya membulat. "Tidak bisa!"

"Kenapa sih? Coba cek saja."

"Sepupumu perempuan!"

"Astaga Draco!"

Saat itu kau tidak bisa menahan tawamu. Pada akhirnya kau terpaksa meninggalkan masakanmu dan berlari ke ruang tamu, sedikit khawatir karena sepupumu sendirian.

Setelah mengatasi sumber masalahnya dan sepupumu kembali terlelap, kau yang baru saja berbalik hendak kembali ke dapur dihentikan oleh Draco yang berdiri di belakangmu.

Mendongak, kau mendapati salah satu sudut bibirnya tertarik membentuk seringai. "Kenapa?" Hanya dengan melihat seringainya, kau tahu dia ingin menggodamu.

"Kau pasti ingin menggodaku." Kau melangkah melaluinya, meninggalkan ruangan, menuju dapur.

"Padahal aku ingin memujimu, tapi tidak jadi."

Langkahnya terdengar menyusulmu. Tidak butuh lama baginya kembali menghalangi aksesmu.

"Kenapa mengikutiku lagi sih?"

"Tentu saja menemanimu masak."

"Kau mau meninggalkan sepupuku sendiri?"

Dia diam sebentar, seperti berpikir sebelum menjawabmu mantap. "Ya." Tapi, senyum jahilnya masih ada di wajahnya.

"Tidak boleh. Kembali sana."

"Aku ke sini karena ingin bersamamu, bukan jadi pengasuh makhluk berisik itu."

Tanganmu memukul lengannya. "Itu sepupuku."

Dirimu baru berhasil menyuruhnya kembali setelah kau mendorongnya masuk dan berjanji untuk segera menyelesaikan apa yang kau buat.

Begitu selesai dan meletakkan apa yang kau buat di meja makan, kakimu lantas membawamu ke ruang tamu. Kau membuka pintu pelan-pelan, tidak ingin sepupumu terbangun.

Apa yang selanjutnya kau lihat membuatmu tersenyum. Sepupumu yang menggemaskan masih terlelap seperti tadi, tapi kali ini dengan Draco Malfoy yang juga terlelap di dekatnya. Kakinya di luruskan di meja, tangannya disedekapkan di depan dada, dan kepalanya yang terhuyung ke salah satu sisi.

Apa kau pergi selama itu? Atau dia kelelahan karena sepupumu yang terus ingin merecokinya? Apapun itu, kau suka melihat apa yang di depanmu.

Sepertinya kau harus menunda makan siang kalian karena tidak tega membangunkannya.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜



















NOTE!
btw, ini harusnya diupdate seminggu sekali doang,
tpi yah lihat saja lah.. 👀

ah, dan aku habis
gabut aja pas
ngetik cerita ini.

13 Februari 2021

zephyr | draco malfoy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang