Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❛ ━━━━━━･❪ ❁ ❫ ･━━━━━━ ❜
Kau terbangun dengan napas berat dan keringat bercucuran. Hal pertama yang kau lihat dalam ruangan dengan penerangan minim ini adalah wajah Draco yang juga berbaring di sebelahmu dan menatapmu khawatir.
"Love?"
Bukan hanya air mukanya, tapi kau juga bisa mendengar dari suaranya kalau dia sangat khawatir padamu. Kau beringsut mendekat padanya, menjadikan tangannya sebagai bantal dan membenamkan wajahmu di dadanya, kau memeluknya erat dan begitu pula dengannya.
"Aku mimpi kehilanganmu."
Tubuhnya menegang, tidak menyangka kau akan memimpikan hal seperti itu tentangnya. Kemudian kau merasakan Draco memberi kecupan-kecupan ringan di puncak kepalamu dan semakin membawamu dalam pelukannya.
"Kau tahu, love. Aku tidak akan melakukan itu padamu." Dia berbicara lembut seperti itu di sela-sela kegiatannya mengecup puncak kepalamu.
Kau semakin membenamkan wajahmu di dadanya dan mendengarkan detak jantungnya yang berpacu cepat. Kau merasa bodoh karena memimpikan hal seperti itu.
Kau mengenal Draco untuk waktu yang lama untuk tahu dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu.
"Kau tahu bagaimana perasaanku padamu, Love."
Kau jadi teringat sesuatu. Saat Draco marah besar karena mengira kau ada sesuatu dengan Theodore Nott, sahabatnya sendiri. Draco memporak-porandakan ruang rekreasi dan memberi hadiah di wajah Theo. Dia melarangmu mengikutinya tapi kau tetap mengikutinya diam-diam ke menara burung hantu. Saat itu juga kau langsung mengutuki dirimu begitu mendengar isakan tertahan dari dalam menara.
Draco Malfoy menangis karena dirimu.
Dan dengan itu kau terpaksa membongkar rencanamu untuk memberi kejutan ulang tahun padanya.
Itu adalah kesalahpahaman kalian yang kau tidak inginkan untuk terjadi lagi. Hari itu berakhir dengan Draco yang membuatmu tidak bisa menghadiri kelas keesokan harinya. Dia kesal karena berpikir kau akan meninggalkannya.
"Maaf." Kau bicara dengan nada pelan.
Tangannya yang tadi berada di pinggangmu sekarang berpindah mengusap rambutmu.
"Tolong jangan berpikir aku akan meninggalkanmu."
Kau mengangguk di dadanya.
Hal selanjutnya yang kau tahu, kau sudah duduk di pangkuan Draco dan kakimu melingkari kedua sisi tubuhnya. Dia mengusap punggungmu dan mengatakan betapa kau adalah pusat dunianya. Kedengaran cheesy memang, tapi itu sungguh menenangkanmu.
Tanganmu melingkar di lehernya saat Draco berdiri, tangannya menopang tubuhmu saat dia membawa kalian meninggalkan kamar dan turun ke dapur. Dia membuatmu duduk di meja pantry sementara dia berkutat membuatkanmu segelas cokelat hangat, kesukaanmu.
"Cokelat hangat dengan marshmallow untuk cintaku."
Kau tertawa kecil dan meraih cokelat hangat yang dia sodorkan padamu. Draco berdiri di depanmu, memperhatikanmu lamat-lamat menghabiskan seluruh konten dari gelas mug berwarna putih di tanganmu.
Setelah kau selesai menghabiskannya dan menyerahkan gelas itu pada Draco, dia menggunakan ibu jarinya membantumu membersihkan sisa-sisa cokelat di sekitar sudut bibirmu yang tidak bisa dijangkau lidahmu.
"Perasaanmu sudah membaik?"
Kau tersenyum dan mengangguk. "Makasih."
Matamu terpejam saat dia mendaratkat kecupan di keningmu selama beberapa detik.
Tangan Draco kini berpindah mengusap rambutmu. "Apa sekarang kita bisa tidur lagi? Ibu kita tidak akan senang kalau kita telat melihat gaun pernikahan yang akan kau pakai."
Tawa kecilmu kembali terdengar saat kau mengangguk. "Gendong aku," katamu, masih tertawa kecil. Tanganmu terulur pada Draco dan dia menggendongmu seperti saat dia membawa kalian ke sini.
"Baiklah, ayo tidur lagi, tuan puteriku."
Kau kembali tertawa kecil dan menyembunyikan wajahmu di ceruk lehernya. Menghirup aromanya yang sangat kau sukai.
Rasa takut dan keraguan menjelang hari besar kalian yang termanisfestasikan lewat mimpimu langsung lenyap dari benakmu.
Benar.
Bagi Draco Malfoy kau adalah semestanya. Dan begitu pula sebaliknya.
