Beberapa bulan telah berlalu,sudah saatnya bokuto sebagai siswa tahun terakhir lulus.
"hari yang cerah ya bokuto-san" tanya akaashi sembari tersenyum sendu mengingat senpai kesayangannya itu akan lulus hari ini.
"ahh...sangat cerah,secerah senyuman milikmu akaashi hahaha" jawab bokuto sambil tertawa ringan.
Saat ini,akaashi dan bokuto tengah duduk di tepi sungai yang berada di sebelah taman dekat sekolah.
"apa yang akan kau lakukan seelah ini bokuto-san?"
"aku akan tetap melanjutkan voli ku,jadi jika aku ada pertandingan nanti...tonton aku ya akaashi heheehe"
"itu sudah pasti bokuto-san" jawab akaashi lalu melirik bokuto yang tengah beranjak dari duduknya.
"naa...akaashi,apa kau menyukaiku?" tanya bokuto tiba-tiba.
"ap..ha?"
"kau jangan mengelak akaashi...jawab dengan jujur,aku kita akan jarang bertemu setelah ini..jadi ini adalah kesempatan yang bagus untuk mngakuiya"
Akaashi hanya bisa menunduk sambil menyembunyikan wajahnya dari bokuto.
"bokuto-san sendiri bagaimana?" tanya akaashi agak ragu.
"kalau aku sih...sejujurnya aku menyukaimu sejak kau tidur di rumah ku waktu itu,aku baru saja menyadarinya saat aku memelukmu malam itu." Jawab bokuto terang-terangan.
Wajah akaashi kini sudh semerah tomat mengingat kejadian hari itu.
"a...aku sepertinya juga menyukaimu bokuto-san" jawab akaashi masih ragu.
"mungkin? Apa maksudmu? Bukannya kau memasng menyukaiku?" jawab bokuto sambil memperhatikan akaashi yang masih menyembunyikan wajahnya.
"sejak aku bertemu dengan mu,aku merasakan hal aneh...sangat aneh sampai ragu dengan apa yang aku rasakan,cinta? Atau hanya kagum? Aku masihbingung akan hal itu" jawab akaashi panjang lebar.
"hey hey hey akaashi... kau tak perlu ragu..aku tau kau mencitaiku, kalu au masih ragu akan hal itu..aku bisa membuktikannya saat ini juga."
Setelah itu bokuto tiba-tiba memeluk akaashi lalu mencium kenignya singkat.
"apa yang kau rasakan saat ini akaashi" tanya bokuto sambil tetap memeluk akaashi.
"n..nyaman dan hangat..sungguh membuat hatiku...b..erdebar bokuto-san." Jawab akaashi terbata-bata.
"hahaha...kau benar-banar tidak menyadari apa artinya?" bokuto tertawa lalu melepaskan pelukannya.
Dia menghadap akaashi dan mengangkat wajah akaashi agar mau menghadap dirinya.
"itu adalah perasaan cinta..kau tau?"
"c...cinta" akaashi seketika memerah lalu lagi lagi menundukkan kepalanya kaarena malu.
"hanya ini yang bisa ku berikan padamu sekarang akaashi" bokuto mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah yang berisikan sepasang cincin sederhana.
"apa ini bokuto-san..kau membeli ini untuk ku?" tanya akaashi masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"aku membeli ini untuk mu dan untukku, aku inging kita terikat untuk selamanya...maukah kau menjadi kekasihku akaashi?"
Mata akaashi seketika memanas,buliran-buliran air mata mulai berjatuhan.
"umm..aku mau..bokuto-san" akaashi mengangguk singkat.
Diraihlah tangan akaashi dan bokuto langsung memasukkan cincin itu ke jari akaashi,begitu pula sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
anime ship~yaoi
Fanficyang nggak suka bxb atau yaoi silahkan tinggalkan lapak ini ehe~ karakter milik yang punya anime, tetapi cerita tetep punya saya. selamat membaca~