Setelah hari itu, mereka berdua tidak bertemu hingga lebih dari satu bulan.
Dan mulai saat itu jugalah keadaan tsukishima mulai memburuk.
Warna rambutnya yang semakin memudar dan rambutnya yang semakin tipis menunjukkan keadaannya semakin memburuk.
Daya ingatnya mulai menurun juga membuat nya merasa terganggu.
Malam itu, tsukishima di ajak oleh pasangan bokuaka yaitu bokuto dan akaashi untuk pergi ke bar.
Akaashi yang menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh pada tsukishima pun bertanya.
"Tsukishima, apa kau baik-baik saja? Kau terlihat sangat pucat" kata akaashi khawatir.
"Tidak...aku baik baik saja akaashi-san" jawabnya dengan sedikit senyuman.
"Tapi kau terlihat semakin kurus dan rambut mu-" kalimat akaashi terpotong oleh bokuto.
"HEY HEY HEY!! Ayo kita berangkat" ajak bokuto semangat.
"Ah tapi bokuto-san-"
"Sudahlah...jika dia merasa dirinya baik ya sudahlah" jawab bokuto dengan nada bersemangat.
"Uh.. baiklah" kata akaashi pasrah lalu kemudian melihat tsukishima dengan tatapan khawatir.
Tidak lama kemudian kekhawatiran akaashi pun terjadi juga.
Tsukishima tiba tiba pingsan dengan keadaan darah yang mengalir dari hidungnya.
Akaashi merasa sangat khawatir dan memutuskan untuk secepatnya memanggil ambulans.
--- di rumah sakit ---
Setelah di periksa dokter menjelaskan apa yang terjadi pada tsukishima.
akaashi dan bokuto yang mengetahui apa yang terjadi pada tsukishima pun merasa sedih dan iba.
Mereka masuk ke dalam kamar tsukishima.
"Hey hey hey tsukki...kau harus kuat ok" kata bokuto lirih sambil menepuk pundak tsukishima.
"Haha iya bokuto-san... terimakasih" jawabnya sambil terkekeh pelan.
Akaashi yang memang memiliki hati yang lembut pun tidak sengaja meneteskan air mata nya.
Akaashi memeluk tsukishima yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.
"Mengapa kau tidak mengatakan nya padaku...aku bisa saja minta uang kepada ibu ku untuk membantu mu operasi" katanya dengan nada sendu.
Tsukishima pun membalas pelukannya dan berkata...
"Aku hanya tidak ingin berakhir dengan merepotkan orang lain akaashi san" jawabnya sambil tersenyum.
Tanggal 3 Maret pukul 07.30
"BRAKK" suara pintu yang di gebrak dengan sangat keras.
Tsukishima yang sedang memandang ke luar jendela pun kaget dan menoleh kepada orang yang telah membuatnya kaget.
"Ah.. kuroo-san" ucapnya dengan nada yang pelan.. karena ia bahkan sudah tidak dapat bergerak dengan mudah seperti biasa.
Kuroo terbelalak melihat keadaan tsukishima.
Rambut yang beterbangan terkena sapuan angin, warna kulitnya yang semakin pucat dan tubuhnya yang semakin kurus dan pucat membuat nya merasa ada sesuatu yang mengiris hatinya.
"T-tsukki?"
Dengan cepat ia berlari dan memeluk tsukishima.
"Ada apa dengan mu... kenapa kau jadi seperti ini?" Tanyanya penuh dengan kekhawatiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
anime ship~yaoi
Fiksi Penggemaryang nggak suka bxb atau yaoi silahkan tinggalkan lapak ini ehe~ karakter milik yang punya anime, tetapi cerita tetep punya saya. selamat membaca~