11

1.8K 389 23
                                    

Niki menggerakkan bahunya pelan.

Sakit yang dia rasain. Tulangnya rasanya roboh semua.

"Jangan banyak gerak" ucap Jay menatap tajam Niki.

Niki mengalihkan wajahnya ke arah lain. Dia masih ga percaya semua terjadi terlalu cepat.

"Zoa mana?" Tanya Niki setelah lama diam.

Hening. Nggak ada yang berani jawab.

"Di ruang sebelah" balas Jungwon pelan.

"Dia nggak papa kan?"

"Pikirin diri lo dulu. Nggak usah mikirin orang lain" ucap Heeseung dingin. Soojin yang disampingnya menggenggam tangan Heeseung lebih erat. Meminta agar bicara lebih pelan.

"Nggak ada gunanya" balas Niki menyibak selimut yang menutupi kakinya.

Bisa dilihat kaki nya sekarang dipenuhi perban bekas luka. Bahkan bahu Niki dibungkus perban juga.

"Lo bego nik."

Lagi lagi Niki diam. Ucapan Heeseung terlalu membuatnya tersulut emosi.

"Gue emang bego."

"Lo bikin dua kesalahan dalam hidup lo dalam satu waktu."

Niki menoleh ke arah Heeseung dan yang lain. Wajahnya dingin. Dia benci disituasi ini.

"Nggak seharusnya lo ngelakuin itu" ucap Heeseung dengan nada bicara yang lebih pelan.

"Gue salah apa?" Tanya Niki dingin.

"Kesalahan pertama lo. Lo ngebiarin Zoa ada ditangan Junghwan."

"Lo nggak mikir resikonya nik. Lo nggak akan tau kedepannya setelah Zoa sembuh nanti. Lo ngebiarin Junghwan jadi pahlawannya Zoa. Lo ngebuka jalan buat Junghwan lebih deket sama Zoa."

"Gue nggak mau Zoa luka-"

"Kesalahan kedua lo."

Niki diam setelah Heeseung memotong ucapannya.

"Lo ngebiarin diri lo sendiri luka. Disaat Zoa dibawa ke rs sama Junghwan lo kemana? Lo cuma bisa ditolong orang orang sekitar disana. Lo telat dapet pertolongan pertama. Dan ini lo yang sekarang nik. Lo yang ngorbanin semua cuma buat temen lo."

Jay menoleh ke Heeseung. Yang diucapakan Heeseung terlalu menyakitkan untuk didengar Niki sekarang.

"Hahaha semuanya sia sia..." ucap Niki pelan.

"Nggak ada gunanya apa yang gue lakuin sekarang. Tuhan emang nggak pengen liat gue sama Zoa deket lebih dari sekedar temen. Seandainya dulu gue nggak  peduli ke Zoa, gue nggak akan ada disini sekarang" ucap Niki tersenyum kecut.

"Nggak ada yang perlu lo sesali nik. Nggak ada yang sia sia di dunia ini" ucap Sunghoon menatap Niki.

"Lo harusnya lebih bersyukur. Tuhan masih ngasih lo hidup lebih lama lagi. Tuhan ngasih lo kesempatan buat merbaiki semuanya."

"Nggak ada yang bisa diperbaiki. Semuanya udah selesai. Gue muak sama diri gue sendiri. Semua rasa gue ke Zoa cuma mimpi. Gue berharap terlalu tinggi ke mimpi mimpi gue. Kenyataannya semua cuma angan angan gue."

[1] REALITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang