2

2.9K 557 164
                                    

-

Jihan

| Ga ada akhlak lo!
| Masa sore sore gini lo suruh gue ke cafe?!

Ya maaf han, gue sendiri soalnya |

| Lah Niki?

Sama geng nya lah |

| Yaudaha tunggu bentar

-

Zoa mematikan hp nya. Dia bosen cuma maen hp doang. Sementara Niki masih asik ngobrol bareng yang lain.

"Loh Zoa?"

Zoa seseorang yang ada didepannya. "Junghwan?"

"Kok lo disini? Sendirian?"

"Enggak kok gue sama Niki" balas Zoa menunjuk tempat Niki dan yang lain duduk.

Junghwan menoleh ke arah yang ditunjuk Zoa. "Itu namanya lo sendiri. Mereka ya mereka, elo ya elo" ucapnya duduk dikursi depan Zoa. Membuat suara dari gesekan lantai dan kaki kursi.

"Lo ngapain disini?" Tanya Zoa mengacuhkan balasan Junghwan tadi.

"Lah tempat maen gue emang disini."

"Nik"

Niki menoleh ke arah Heeseung. "Napa bang?" Tanyanya bingung. Soalnya mereka semua lagi natap Niki.

"Samperin gih" ucap Jay menunjuk Zoa dengan dagunya.

Tanpa basa basi Niki meninggalkan meja mereka, berjalan ke arah Zoa.

"Zoa..."

"Kenapa nik?" Tanya Zoa menoleh ke Niki.

"Balik."

Zoa berdiri. Mengambil tas dan jaket Niki yang ia taruh lagi tadi di kursi.

"Gue duluan" ucap Zoa membungkuk ke Junghwan lalu berjalan mendahului Niki.

"Habis sampe rumah gue kerumah lo ya nik" ucap Zoa sebelum Niki melajukan motornya.

Mampuss. Niki gabisa pergi pergi.

"Lah kok Zoa ga adaa?!"

***

"Seandainya gue punya abang" gumam Zoa menatap langit langit kamar Niki.

"Emang kenapa kalo lo punya abang?" Tanya Niki mengalihakan pandangannya dari tv.

"Kayaknya enak aja gitu."

"Kan ada gue zo, mau gue jadi abang lo?"

Zoa menggeleng. "Ogah, lo sama sengkleknya kek Jungwon."

"Kok lo tau gue sengklek?!" Kaget Niki.

"Nih otaknya dipake! Tadi yang ketawa sampe kejungkel pas di cafe siapa kalo bukan lo?!" Tanya Zoa mendorong kepala Niki dengan 2 jari.

[1] REALITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang