Waktu berlalu terlalu cepat. Semua terjadi begitu saja.
"Sumpah bego banget dulu kita nyariin lo sepanjang hari" ucap Jake ketawa.
"Emang dia ga ada akhlak. Gue kira dia mo meninggoy" sahut Heeseung.
"Jangan doain dong anjir" balas Niki memukul Heeseung.
"Anjir banget gue sama Jungwon nyari lo muter muter, pas kerumah lo eh kosong" ucap Jay menatap Niki malas.
"Tapi lo bener bener nggak ngasih kabar sama sekali nik sampe 2 bulan baru lo ngabarin kita" ucap Jungwon.
"Ya mau gimana lagi?" Balas Niki tersenyum kecil.
"Ngehindar?" Tanya Sunghoon.
Niki mengangguk. Sunoo menepuk bahu Niki. "Lo keterlaluan ga ngasih dia kabar."
"Niki?"
Mereka bertujuh menoleh ke sumber suara. Seorang gadis menatap kaget Niki.
"Zoa?" Gumam Niki pelan. Berjalan mendekati Zoa.
"Lo kemana aja?" Tanya Zoa tajam.
"Kabar lo gimana zo?" Tanya Niki mengalihkan pembicaraan.
"Lo kemana aja nik?"
Niki tersenyum menatap Zoa. Mengusap rambutnya pelan. "Lo makin tinggi zo."
"Jawab gue Riki!"
Niki menatap kaget Zoa. Begitu juga yang lain. Untuk pertama kalinya Zoa manggil Niki pake nama aslinya.
Zoa natap Niki kecewa. Menepis tangan Niki dari kepalanya dan pergi begitu saja.
Niki berdecak kesal. Mengejar Zoa.
"Zoa! Tunggu gue!"
"Zoa!"
Niki menahan tangan Zoa. Menatap mata gadis itu.
"Apa? Apa mau lo? Hah?!"
Niki diam. Kenapa Zoa nya berubah?
"Bego banget lo! Lo pikir setelah lo pergi gue bakal baik baik aja gitu?! Lo pikir gue bakal suka sama Junghwan?! Gue suka sama lo nik! Udah lama! Bahkan dari sebelum kita masuk sma!" Ucap Zoa marah.
Niki terkejut mendengar pengakuan Zoa. Jadi selama ini?
"Zoa..."
"Gue kira bisa sama lo selamanya itu nyata! Tapi itu cuma mimpi gue doang nik. Lo tega ninggalin gue!"
Niki memeluk erat Zoa. Mengusap kepalanya dengan lembut.
"Gue juga suka sama lo zo... gue cuma takut lo bakal lebih jauh dari gue."
"Enggak... gue nggak bakal pernah jauhin lo."
Niki tersenyum kecil. Ada sedikit rasa lega dihatinya. Setelah 2 tahun Niki pergi ke Jepang, sekarang dia bisa ketemu Zoa lagi.
"Maaf ya, gue pergi nggak bilang ke elo. Gue cuma pergi sebentar doang kok" bisik Niki lalu mencium kening Zoa. Zoa suka itu.
"Matamu bentar! 2 tahun ga bentar ya! Gue sampe bosen liat orang orang itu itu aja."
"Kalo gue nggak pergi ntar lo bosen liat gue."
"Lo nggak pernah bosenin nik" ucap Zoa memeluk Niki.
"Yah abis ini bakal ada Zoa yang bucin" ucap Niki tertawa.
"Siapa? Gue? Bucin ke siapa anjir" balas Zoa mendongak menatap Niki yang lebih tinghi darinya beberapa cm.
"Iya lah elo, bucin ke gue" balas Niki tersenyum manis.
"Dih kok gue sih" protes Zoa nggak terima.
"Tadi siapa yang bilang suka gue dari lama?"
"Bukan gue."
"Nggak usah bohong, Zoa.."
Zoa mengalihkan pandangannya. Menghindari mata Niki.
"Jadi pacar gue aja yuk, kasian pulang dari Jepang masih nganggur" ucap Niki mencium pipi Zoa cepat.
"Kok lo pulang pulang jadi kang kardus gini sih? Mana berani nyosor nyosor segala lagi" balas Zoa cemberut. Pipinya sudah merah karena malu.
Niki tertawa. "Abisnya kangen sama lo. Dari pada diduluin orang mending gue duluan kan? Untung ga dibibir."
"Heh!" Balas Zoa galak.
"Oh apa jangan jangan si Junghwan udah nyosor duluan?"
"Enggak! Cuma lo doang yang berani!"
Niki berhambur memeluk Zoa. Zoa sekarang lebih menggemaskan diamata Niki.
"Jadi pacar gue ya? Ya? Kalo enggak jawab iya gue cium nih."
"Iya Nikii.."
"Iya apa? Iya gue cium hm?"
"Niki!!!"
"Bercanda sayang" balas Niki tertawa.
"Bahaya dia kalo dah bucin" ucap Sunoo dari jauh.
Mereka masih ada di warung belakang sekolah. Dan ga tau malu banget Niki mesra mesraan dideket sana.
"Anjir gue geli liatnya" balas Heeseung begidik ngeri.
Jay memukul Heeseung dengan tas mahal nya. "Halah tai! kek lo nggak pernah ngebucin aja!"
"Bacot."
-End-
Huhu akhirnya selesai
Gue mana tega ngasih sad endingBtw book ini udah selesai dari pertengahan desember, tinggal publish aja awokawok
Makasih yang udah baca, vote, komen♡
Gue bingung mau bales komen kalian apa makanya ga gue bales😭 maap yeMau bonus chapter ga?
Coming Soon!
-A.