"Zoa! Riki dateng tuh!"
"Bentar bun!" Teriak Zoa dari dalam kamar. Ia mengoles tipis bibirnya dengan liptint.
"Zoa, gue masuk ya" Ucap Niki mengetuk pintu kamar Zoa."Jangan nik! Nanti dulu!"
Niki mengurungkan niatnya membuka pintu. "Lo lagi ganti baju zo?"
"Iya, bentar."
"Heh?! Serius jam segini?!"
"Ya enggak lah bego. Buruan kalo mau masuk."
Niki masuk ke kamar setelah mendengar suara Zoa. "Dih? Apaan tuh merah merah?" Tanya Niki mengangkat sebelah alisnya. Menatap aneh bibir Zoa.
"Sirik amat sih, orang gue pake liptint" balas Zoa sewot. Padahal Niki lebih suka bibir Zoa yang natural tanpa ada liptint dan semacamnya.
"Lo udah sarapan?" Tanya Niki mengambil tas Zoa yang ada di atas kasur.
"Udah kok."
"Tumben amat balik ke kamar."
"Ya kan gue mau pake liptint."
Niki geleng geleng kepala. Dia baru sadar kalo cewek seribet dan serempong ini. "Buruan ayo berangkat, ntar telat" ucap Niki berjalan dibelakang Zoa, menuruni tangga.
"Bundaa Zoa berangkat dulu ya" ucap Zoa mencium tangan bundanya. Disusul Niki dibelakang.
"Riki.."
"Iya bunda?" Tanya Niki menoleh ke bundanya Zoa.
"Jangan ngebut ngebut."
Niki tertawa. "Enggak kok bun, soalnya nanti Zoa ngamuk ngamuk."
Zoa meninju perut Niki. "Sembarangan!"
"Tuh bun, belom Riki bawa pergi aja udah ngamuk."
"Ckckck, udah sana berangkat nanti telat. Hati hati ya..."
Niki melajukan motornya setelah Zoa duduk dijok belakang.
Bundanya Zoa masih manggil Niki dengan nama aslinya, Riki. Dua tahun lalu Niki dan keluarganya pindah rumah disamping rumah Zoa. Menurut Zoa nama asli Niki, 'Nishimura Riki' terlalu susah untuk disebut. Makanya dia manggilnya Niki, biar gampang. Eh keterusan sampe ke orang lain. Cuma mamanya Niki dan bundanya Zoa yang tetep manggil Niki pake nama aslinya.
"Nik."
"Hmm?"
"Lo udah selese nyalin pr gue yang lo ambil semalem?"
"Aduh sorry zo-"
Plakk
Zoa mukul punggung Niki pelan. "Jangan bilang lo ga bawa bukunya?!" Tanya Zoa galak.
"Gue belom selese ngomong anjir" balas Niki tertawa. "Gue belom selese nyatet, makanya gue bilang sorry tadi."
Zoa mendengus kesal. "Oh iya nik."
"Apa lagi?"
"Lo tadi malem abis kemana?"
"Nongkrong."
"Pas lo kekamar gue jaket lo bau rokok. Lo ngrokok ya?"
Niki membulatkan matanya kaget. "Enggak kok."
"Trus apa kalo bukan bau rokok? Bau menyan? Lo nyantet orang?"
"Heh ngadi ngadi! Tapi itu serius gue ga ngrokok anjir."
"Gue bilangin mama ya?"
"Jangan! Eh tapi kata papa, gue dah boleh ngrokok kok."
Zoa mencibir. "Tipi kiti pipi gii dih bilih ngrikik kik."