"YA MIN YOONGI!!"
Terdengar jelas suara Taehyung berteriak dengan lantangnya sembari berjalan kearahku. Dia terlihat sangat kesal. Segera ia menggenggam erat tanganku, dan menatap tajam Pria yang barusan aku tabrak. Aku rasa akan ada perkelahian besar sebentar lagi. Segera aku melerai mereka berdua. Berdiri ditengah-tengah kedua pria yang tinggi ini.
"Sudah jangan berkelahi di sekolah. Aku mohon berhenti, ini semua salahku jadi aku mohon bisa kah kita menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik?" Menatap kedua pria ini dengan wajah yang memohon. Aku harap caraku ini berhasil. Pria bermata sipit dan berkulit putih ini mendekatkan wajahnya ke telingaku, membisikan sesuatu yang membuatku seketika melebarkan kedua mataku.
"Tunggu saja pembalasanku jimin-ah" bisiknya lalu berjalan pergi meninggalkan aku dan Taehyung. Bagaimana dia tau namaku, tau darimana dia sedangkan kami baru saja bertemu. Sudahlah lebih baik Aku mencoba untuk menenangkan diriku dan juga menenangkan Taehyung yang sedari tadi menahan emosinya.
"Cukup Tae. Jangan khawatir, aku baik-baik saja"
"Apa yang dia katakan barusan?"
"Tidak ada"
"Jangan berbohong kepadaku Jimin-ah" Taehyung menatapku sembari menunggu jawabanku. Namun seketika terdengar suara jungkook memanggil namaku. Ia berlari terburu-buru kearahku.
"Hyung...Jimin Hyung" Jungkook terlihat kelelahan. Ia membawa segelas milk strawberry ditangan kirinya.
"Wae jeongguk-shii?" Tanyaku sembari mencoba mengalihkan pandanganku dari Taehyung. Untung saja ada Jungkook disini setidaknya aku terbebas dari pertanyaan Taehyung barusan. Jika aku memberitahunya bisa-bisa dia akan berkelahi dengan pria tadi. Kuharap itu tidak akan terjadi.
"Hyung aku sudah lama menunggumu dikantin, aku kan sudah bilang tadi pagi. Kalau aku akan menunggumu dikantin sekolah. Kenapa kau tidak datang?" Jungkook memanyunkan bibirnya seperti bocah umur 5 tahun yang sedang merajuk. Dia terlihat menggemaskan.
"Mian Jungkook. Tadi aku ada dikantin tapi pergi ke toilet sebentar. Ah aku hampir lupa. Aku ada urusan. Maaf aku harus kedalam sebentar, kalian tunggu disini saja. Setelah itu kita kekantin bersama-sama" segera ku tuntaskan urusanku yang sebelumnya tertunda karena insiden tadi. Beberapa menit kemudian aku keluar dari toilet. Terlihat Jungkook dan Taehyung berdiri didepan pintu toilet, wah mereka benar-benar menungguku. Aku kira mereka akan segera pergi meninggalkanku begitu saja dan pergi ke kantin.
"Kajja!" Ucapku lalu Kami bertiga pergi kekantin bersama. Aku masih melihat nayeon sedang asik bermain ponselnya duduk manis disalah satu kursi dikantin ini. Segera aku menghampirinya.
"Maaf nayeon-shii. Apa aku terlalu lama pergi ketoiletnya" ucapku lalu duduk disebelahnya. Sedangkan Taehyung dan Jungkook duduk bersebelahan tepat didepan kami. Begitu nayeon terkejut melihat kedatangan mereka berdua.
"Wah Daebak kau semakin tampan saja Tuan Kim" nayeon bertepuk tangan sembari menatap Taehyung. Sedangkan pria Tan ini hanya kebingungan. Menaikkan salah satu alisnya.
"Siapa kau? Bagaimana kau tahu namaku?" Tanyanya
"Ini Park Nayeon. Panggil saja nayeon Teman kita dulu waktu di Busan. Apa kau mengingatnya? Gadis cengeng yang jatuh dari sepeda nya waktu itu" jelasku. Dan seketika mendapat pukulan cukup keras dari gadis di sebelahku ini. Aku hanya terkekeh bersama Jungkook. Sedangkan Taehyung hanya ber 'oh' ria.
"Jaga omonganmu itu Park Jimin. Kau belum merasakan pukulan superku bukan" nayeon tertawa kecil kearahku. Aku hanya nyengir kearahnya
"Tentu aku masih mengingatmu. Sekarang kau banyak berubah" seketika Taehyung tersenyum kearah nayeon. Oke aku rasa Taehyung menyukaimu nayeon. sungguh beruntung dirimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[VMIN] FRIENDS? BROTHERS? OR BOYFRIENDS!! [END]
Teen FictionJimin: Aku Menyukaimu Taehyung: Hah? Jangan Bercanda! Jimin: Aku Serius! Taehyung: Sadarlah! kau dan aku ini... Jimin: sebenarnya kau menganggapku apa? Teman? Saudara? atau Pacar!! Hubungan yang dimiliki oleh kedua orang ini cukup sulit dimengerti...