Chapter(13)

137 12 0
                                    

Di pagi yang cerah namun suasana yang suram pada rumah yang ditinggali ke tiga pria tampan itu. Taehyung dan Jimin serta Jungkook berada di ruang makan untuk sarapan lalu pergi ke kampus bersama. Pagi itu keadaan di meja makan sangat sepi tak ada yang bicara sedikitpun. Jungkook tampak sedikit curiga, pasti kedua hyungnya ini bertengkar lagi. Jimin selalu menghindari kontak mata dengan taehyung. Sedangkan pria tan itu sendiri sering sekali melamun entah apa yang sedang mereka berdua pikirkan.

"Hari ini kau akan berangkat bersamaku Jimin Hyung" Jungkook menarik tangan Jimin setelah pria mungil itu menghabiskan sarapannya. Taehyung tersadar dari lamunan nya menatap mereka berdua yang mulai berjalan keluar. Taehyung sama sekali tak berkutik dia tampak merasa resah dengan pikiran dan perasaan nya saat ini. Raut wajahnya menunjukkan keputus asaan. Jungkook segera menghidupkan motornya dan segera melaju menuju kampus. Selama diperjalanan Jimin hanya terdiam. Sesampainya di kampus Jimin perlahan turun dari motor melepas helm nya lalu segera berpamitan dengan Jungkook. "Aku langsung ke kelas Jung.." namun dengan sigap Jungkook meraih tangan mungil itu. Membuat Jimin menatapnya dengan penuh kebingungan.

"Jangan kau pikir aku tidak tau Hyung, kau bertengkar dengan taehyung Hyung kan? Oke kali ini masalah tentang apa lagi? Ceritakan saja padaku Hyung. Aku tidak suka melihat kalian bertengkar seperti ini"

"Aniyo gwaenchana... Tidak terjadi apa-apa antara aku dan Taehyung. Aku rasa kau salah paham saja Jung.."

Jimin segera pergi meninggalkan Jungkook begitu saja. Sesampainya di kelas nayeon segera menyapa Jimin. Tapi Jimin sama sekali tak menghiraukan sahabatnya itu. "Oke kali ini masalah apa lagi antara kau dan Taehyung?" Nayeon menepuk pelan lengan Jimin. Pria itu menoleh dan menggelengkan kepalanya pelan.  "Ayolah Jim aku tau pasti terjadi sesuatu diantara kalian berdua, jadi aku mohon katakan padaku apa yang terjadi" Jimin menatap nayeon dengan raut wajah memelas. Matanya mulai berkaca-kaca. Nayeon bingung Dan mulai panik mencoba menenangkan Jimin. Ia memeluk pria mungil itu membuat Jimin langsung menangis dipelukan gadis tersebut. Nayeon mengelus lembut rambut Jimin mencoba menenangkannya.

"Tadi malam aku berdebat dengan taehyung. Aku menanyakan perasaannya terhadapku. Tapi dia tidak menjawabnya. Aku merasa dipermainkan olehnya. Aku tidak suka ini nayeon-shii" ia mengelap air matanya. Memegang erat ujung pakaiannya. Menundukkan kepalanya untuk menutupi wajahnya yang kini basah karena air mata yang terus membasahi pipi cubby nya itu.

"Kau betul Jim. Taehyung terlalu egois, jika dia tidak menyukaimu sebagai kekasih tapi mengapa selama ini dia seolah-olah menjagamu seperti kekasihnya. Aku harus segera bicara dengannya"

"Jangan.. aku mohon jangan bicara apapun kepadanya. Biarkan saja aku tidak mau mengganggunya lagi"

"Kau tunggu disini Jim.. aku harus bertemu seseorang" nayeon segera pergi. Jimin hanya terdiam ia sama sekali tidak menghentikan nayeon. Gadis itu kini tengah berjalan menuju suatu ruangan. Dengan raut wajah kesal ia kini masuk ke kelas Jungkook. Disana ia segera menarik tangan Jungkook yang tengah asik mengobrol dengan teman-teman sekelasnya. Nayeon segera membawa Jungkook keluar menarik paksa tangan pria bertubuh kekar itu.

"Wae Nunna?kenapa kau menarikku dengan kasar begini"

"Aku ingin kau membantuku, tapi aku juga butuh bantuan Yoongi. Jadi apa kau bisa membantuku bicara dengannya"

"Untuk apa?"

"ini tentang Jimin dan taehyung"

"Aku sudah menduganya pasti mereka bertengkar karena suatu hal"

"Jungkook aku rasa kau harus tau tentang hal ini" nayeon memegang erat tangan Jungkook, menatap pria itu dengan serius.

"Wae Nunna?"

[VMIN] FRIENDS? BROTHERS? OR BOYFRIENDS!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang