Chapter(15) End

266 21 1
                                    

Mian yeorobun baru update dikarenakan author sibuk dengan pekerjaan, jadi langsung Mimin end kan aja. Tapi jangan khawatir bakal jadi end yang the best lah buat ff VMIN kali ini😌tetep dukung dan baca ff author ya...🥰 saranghaeyo yeorobun💜💜💜💜















*Author POV
Suasana malam kota Seoul saat ini sangat sunyi, di sebuah lorong jalan yang gelap dan sepi yang berada di daerah terpencil terdapat beberapa orang disana. Terdengar suara teriakan dan rintihan seseorang memohon ampun kesakitan. "Aku mohon berhenti, ini sungguh sakit" ucap seorang pria yang kini tengah terbujur lemas di tanah penuh dengan memar dan penuh darah di kepalanya. "Ku mohon maafkan kami" sahut pria lainnya. Terdapat dua pria yang kini tengah terkapar tak berdaya.


"Seokjin,Namjoon apa kalian pikir aku akan berhenti setelah mengetahui kalian melukai dongsaengku" jawab pria yang kini tengah memegang setongkat besbol dan memukuli mereka berdua dengan keras. Pria itu tak lain adalah Yoongi yang tengah menghajar habis-habisan namjoon dan seokjin. Kedua pria itu seketika pingsan tak sadarkan diri lalu yoongi meninggalkan mereka begitu saja. Keesokan harinya di kampus terdapat berita mengejutkan bahwa namjoon dan seokjin keluar dari kampus. Semua sudah mengira pasti itu adalah perbuatan yoongi. Sebab ada rumor yang mengatakan dulu yoongi adalah ketua geng yang cukup terkenal dan di takuti namun sejak insiden yang mengenaskan membuat ia berhenti dari dunia gelapnya itu. Tidak ada yang tau apa yang terjadi, tapi ada yang mengatakan bahwa yoongi telah kehilangan seseorang yang ia cintai.

Di taman kampus terlihat yoongi tengah menunggu seseorang. Dari arah kejauhan Jungkook berlari kencang ke arah hyungnya itu dengan nafas terengah-engah. "Hyung aku tau itu perbuatan mu, kau sudah janjikan tidak akan kembali seperti dulu lagi. Kau tau sendiri kan chimmy Hyung sangat benci akan hal itu" yoongi berdiri dan menjitak pelan dahi Jungkook "jangan membuat masalah lagi bocah" lalu ia pergi begitu saja.


"Aku tau Jung.. cukup sekali saja ia membenciku dan aku sangat menyesal terlalu mengikuti ego ku hingga aku harus kehilangan dia yang sangat aku cintai" batin yoongi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jimin dan nayeon kini berada di kelas Jungkook untuk melihat kondisi dongsaengnya itu. Jimin tampak khawatir melihat kondisi Jungkook yang penuh lebam di wajahnya apalagi dibagian bibirnya itu terdapat sobekan kecil karena sebelumnya bibirnya terluka dan mengeluarkan cukup banyak darah. "Hyung aku baik-baik saja, sudah tidak ada yang perlu di pikirkan lagi. Masalahnya sudah selesai" ucapnya sembari tersenyum. "Kenapa kau mengajak mereka berkelahi hah?! Apa yang membuatmu melakukan hal itu" tanya Jimin.
"Aku hanya tidak suka 'wanitaku' di ganggu oleh mereka" seketika jawaban Jungkook itu membuat Jimin bingung dan nayeon hanya tersipu malu. Pria mungil itu mulai tersadar akan sesuatu hal, matanya tertuju memandangi nayeon dan jungkook. Sontak Jimin berteriak kaget "apa kalian sedang menjalin hubungan saat ini?" Tanya nya dan mereka berdua mengiyakannya. Jimin sungguh sangat senang mendengar kabar tersebut. Kini mereka berdua dapat menjaga satu sama lain, hatinya sedikit lega. Jimin mengucapkan selamat atas hubungan mereka berdua. "Hyung lalu bagaimana hubunganmu dengan Taehyung Hyung?" Tanya Jungkook polos, membuat senyum di bibir Jimin seketika hilang. Ia hanya menggelengkan kepalanya tak tau harus menjawab apa. Nayeon yang sadar akan perasaan Jimin seketika menjitak cukup keras dahi kekasihnya itu. Mengisyaratkan bahwa untuk tidak membahas hal ini terlebih dahulu. Jimin langsung pamit kembali ke kelas nayeon segera menyusul tapi ditahan oleh Jungkook. "Biarkan saja dulu. Dia butuh waktu" ucap Jungkook sembari menggenggam tangan nayeon.



Jimin berjalan menuju kelasnya namun ia tak fokus hingga menabrak seseorang dan orang itu adalah Taehyung. Seketika Jimin menghindarinya namun Taehyung dengan cepat meraih tangan mungil itu menggenggamnya erat "lepaskan taehyung-ah" Jimin sedikit memberontak mencoba melepaskan genggaman Taehyung. "Jim kau tidak pernah memanggilku seperti itu".
"Sudah cukup hentikan aku ingin kembali ke kelasku sebaiknya kau juga kembali ke kelas mu" Jimin pergi meninggalkan Taehyung begitu saja. Sepulang dari kampus Jimin telah berpamitan kepada Jungkook untuk pulang bersama nayeon saja sebab ia butuh waktu sendiri. Jimin pulang menggunakan bus seorang diri. Sesampainya di pemberhentian bus ia segera berjalan menuju rumahnya yang tak jauh dari sana. Malam itu kota terasa sepi dan tenang Jimin perlahan berjalan di jalan yang sedikit gelap. Lampu dipinggir jalan tampak sedikit rusak karena terus menerus berkedip-kedip. Hal itu membuatnya sedikit ketakutan dan mempercepat langkahnya hingga sampai di ujung jalan seseorang menjambak rambutnya, menyeret nya dan menghempaskan Jimin cukup keras ke tanah. Pandangannya tak begitu jelas dikarenan kurangnya penerangan. Ada dua orang yang kini tengah berdiri di hadapannya dengan membawa sebongkah kayu cukup besar. Seseorang mulai mendekatinya mencengkram erat kedua lengan Jimin. Suara pria itu tak asing bagi Jimin. "Seokjin?! Namjoon?" Ucap Jimin dan Seketika mereka berdua tertawa "kau benar Park Jimin hahahaha..."


[VMIN] FRIENDS? BROTHERS? OR BOYFRIENDS!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang