Setelah berbaikan dan saling meminta maaf Taehyung dan Jimin kembali akur. Kini mereka semakin dekat bahkan Taehyung semakin perhatian terhadap Jimin. Jungkook sangat senang melihat kedua hyungnya itu kembali akur
"Hyung kau masih ingat janjimu itu kan?" Jungkook mendekati Jimin yang sedang asik memakan cemilan di ruang tamu. Hari ini mereka tidak ada jadwal kelas, dan menghabiskan waktu seharian di rumah.
"Tunggu, janji apa?" Tanya Jimin sembari menarik salah satu alisnya. Sepertinya namja berpipi cubby ini tak ingat dengan janjinya.
"Aiisshh kau melupakannya Hyung, kau janji akan membantuku membuat kue. Bukannya Nunna nayeon juga akan ikut membantu?"
"Oohh ya aku baru ingat... Ayo kita membuatnya hari ini, aku akan mengabari nayeon terlebih dahulu"
Beberapa menit kemudian nayeon datang, Jungkook sibuk membolak balik lembaran buku resep yang tengah ia baca,nayeon mempersiapkan bahan-bahan dan alat. Sedangkan Jimin tampak kesusahan mengikat celemek di pinggangnya itu. Seketika tangan kekar nan besar meraih pinggul Jimin membuat tubuh mereka tak sengaja bersentuhan walau sebentar. Jimin terkejut dan menoleh kearah orang tersebut. Ternyata itu Taehyung yang kini sedang memegang pinggul Jimin
"Apa yang kau lakukan?" Tanyanya
"Tentu saja membantumu mengikat celemek ini" Taehyung mengikat celemek itu dengan benar. Lalu mengacak pelan rambut Jimin sembari tersenyum
"Mengapa kau ada disini? Sana Kembali ketempatmu sebelumnya"
"Aku ingin mengambil air minum, aku haus" segera ia mengambil sebotol jus jeruk didalam lemari es dan segera kembali keruang tamu untuk melanjutkan menonton film favoritnya itu. Pipi Jimin kini tampak merah merona, ia sangat malu. Sedangkan nayeon dan Jungkook tampak diam-diam memperhatikan mereka berdua.
Mereka kemudian mulai membuat kue sesuai buku resep yang ada. Sesekali mereka bercanda dengan bermain tepung yang ada. Wajah Jungkook penuh dengan poletan krim dan juga tepung. Jimin dan nayeon tertawa lepas melihat wajah Jungkook yang sangat lucu itu.
"Hyung apa mungkin kita akan berhasil membuat kue ini?" Tanya Jungkook yang kini berdiri didepan oven menunggu kue sampai matang.
"Pasti kita akan berhasil, kita kan sudah bersusah payah membuatnya" sahut nayeon sembari mengelus pelan rambut Jungkook. Pria bergigi kelinci itu segera memalingkan wajahnya yang kini terlihat seperti kepiting rebus. (Ayolah Jung.. kau terlihat jelas sangat menyukai nayeon😂)
"Memangnya kue ini akan kau berikan kepada siapa? Kenapa kau sangat ingin belajar membuat kue?" Tanya Jimin penasaran.
"Kau akan tau nanti Hyung. Besok aku akan memberi tahumu" jawab Jungkook sembari tersenyum manis kearah Jimin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Beberapa menit kemudian kue yang mereka buat ahkirnya telah matang. Segera nayeon menghias kue tersebut, Jungkook dan jimin pun ikut membantu. setelah menghabiskan waktu cukup lama Ahkirnya mereka selesai menghias kue itu dengan cantik dan rapi. Jungkook segera memanggil Taehyung menunjukkan kue tersebut kepada Hyung tersayangnya itu. "Lihat Hyung kami berhasil membuat dan menghiasnya dengan sangat indah" ucap Jungkook bersemangat. Namun Taehyung nampak tak begitu menghiraukan Jungkook dia hanya tersenyum masam kepada Jungkook. Nayeon seketika memukul keras pundak Taehyung, membuat pria tan itu mengelus-elus pundaknya kesakitan. "Setidaknya kau hargai usaha Jungkook ini. Kau malah membuat tampang seperti itu, menyebalkan"
"Sudah jangan bertengkar... Taehyung kau tidak boleh seperti itu" Jimin mencoba menenangkan suasana. "Baiklah. Ya kue yang kau buat sangat indah dan cantik. Aku rasa kue itu juga terlihat enak jika dimakan. Apa boleh aku mencobanya?" Taehyung mencoba menggoda Jungkook dengan berpura-pura ingin memakan kue buatannya itu. Jungkook segera menepis tangan Taehyung dan memasukan kue itu kedalam lemari pendingin. "Kau boleh memakannya tapi bukan sekarang melainkan besok" ucap Jungkook sembari menjulurkan lidahnya kearah Taehyung. Membuat mereka bertiga tertawa melihat tingkah imut Jungkook itu.
Tanpa disadari jam menunjukkan pukul 10 malam nayeon segera berpamitan pulang. Jungkook mengantarnya sampai depan gerbang rumah, ia tampak malu-malu mengantarkan nayeon. Jungkook berdiri dihadapan nayeon sembari menggaruk-garuk tengkuknya dan menundukkan kepalanya. Ia tampak gerogi. "Nunn.. na.." ucapnya terbata-bata. Gadis cantik itu menoleh dan mendekati Jungkook "wae jeongguk-ah? Kau tidak apa-apa? Apa ada yang ingin kau katakan kepadaku?" Jungkook berusaha menatap nayeon walau ia ragu namun Jungkook segera memegang kedua tangan nayeon dan menatap mata gadis itu dengan serius.
"Terima kasih untuk hari ini kau sudah membantuku banyak..." Jungkook segera menundukkan wajahnya dan segera memasukan tangannya kedalam saku celananya. Pipi nya mulai memerah lalu nayeon tersenyum kearah Jungkook membelai lembut rambut pria bermarga jeon itu. "Anak yang menggemaskan... Ya kau bisa membalas kebaikanku dilain waktu, kau bisa mentraktirku makan malam jika kau mau"
"Ya aku mau.. aku akan mentraktirmu makan malam nun" balas Jungkook bersemangat. Nayeon terkekeh melihat ekspresi yang ditunjukkan Jungkook saat ini. 'Sangat imut' batin nayeon. "Aku pulang dulu oke, kau cepat masuk kedalam.. malam Jung" nayeon melambaikan tangannya dan segera memasuki taksi yang sebelumnya telah ia pesan. Jungkook membalas lambaian tangan nayeon dan segera memasuki rumah sembari menutupi pipinya yang kini semakin memerah.
Disisi lain Jimin terlihat sangat kelelahan. Ia terbaring lemas dikasur kamarnya itu. Taehyung diam-diam memasuki kamar Jimin. Mendekati pria mungil yang terbaring tak berdaya itu. Mengelus lembut rambut Jimin.
Membuat Jimin terkejut."Aigoo kamjagiya!! Ya, apa yang kau lakukan disini? Kau mengejutkanku lagi"
"Apa kau sangat lelah Jim?"
"Lumayan"
"Aku akan memijatmu" sahut Taehyung.
"Tidak tidak... Tidak perlu aku hanya butuh istirahat saja. Kau kembali saja ke kamarmu" Jimin mendorong pelan tubuh Taehyung mencoba mengusir pria tan yang bertubuh lebih besar dan tinggi darinya. Namun Taehyung sama sekali tak berkutik well tubuhnya lebih kuat dari Jimin🤭 sedangkan Jimin semakin mendorong kuat Taehyung dan alhasil Taehyung kehilangan keseimbangannya dan jatuh diatas tubuh Jimin, Dan...
Cup
Tanpa disengaja bibir mereka bersentuhan, ya lebih tepatnya Taehyung kini tengah mencium Jimin. Mata mereka saling bertemu, deru napas satu sama lain dapat mereka berdua rasakan. Detak jantung keduanya berdetak cukup kencang dan terdengar jelas. Jimin mengedip-ngedipkan kedua matanya seketika ia kehilangan kesadarannya namun setelah kesadarannya kembali ia langsung menendang Taehyung tepat dibagian 'junior' Taehyung. Membuat pria tan itu mengerang kesakitan sembari memegangi 'juniornya'.
"Ya sakit jimin-ah" ucap Taehyung kesakitan
"Pabbo!! Cepat keluar dari kamarku" usir Jimin
"Mianhae jimin-ah aku tidak bermaksud.."
"Taehyung aku mohon keluar dari kamarku. Aku butuh istirahat" Jimin segera menyelimuti tubuhnya dengan selimut berbalik arah membelakangi Taehyung.
"Baiklah aku akan kembali ke kamarku. Istirahatlah yang cukup" Taehyung segera kembali ke kamarnya. ia tampak mengkhawatirkan kondisi Jimin.
*Jimin POV
apa yang barusan terjadi? Aku dan Taehyung berciuman😳
*Taehyung POV
Bibirnya sangat lembut dan kenyal... Aku ingin merasakannya lagi, oh tidak aku ingin merasakan lebih dari itu🌚
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[VMIN] FRIENDS? BROTHERS? OR BOYFRIENDS!! [END]
Novela JuvenilJimin: Aku Menyukaimu Taehyung: Hah? Jangan Bercanda! Jimin: Aku Serius! Taehyung: Sadarlah! kau dan aku ini... Jimin: sebenarnya kau menganggapku apa? Teman? Saudara? atau Pacar!! Hubungan yang dimiliki oleh kedua orang ini cukup sulit dimengerti...