happy reading❤️❤️
Setelah mereka membuka mata mereka, mereka melihat banyak batu permata yang indah. Disekitar mereka juga terdapat pohon yang daunnya berkilau seperti permata. Adam dan Okto kebingungan, "Tempat apa ini?" tanya Adam.
"Ini adalah alam batu permata, ini adalah sumber dari kekuatan batu permata. Jadi jika alam ini hancur tidak ada lagi manusia yang memiliki kekuatan batu permata lagi, kecuali yang memiliki kekuatan batu permata emas." jelas nenek Eren.
"APA.. ada kekuatan batu permata emas, tapi di sekolah tidak diberitahu."kata Okto.
"Hanya orang orang tertentu yang boleh mengetahui tentang kekuatan ini, jika semua orang diberitahu, banyak yang akan menginginkannya. Kekuatan batu permata emas ini lebih kuat dari kekuatan batu permata hitam dan putih." jelas nenek Eren.
"Jadi tujuan raja Alex itu adalah kekuatan itu?" tanya Hanan.
"iya."
Disekitar mereka mulai gelap. Di alam ini ternyata juga ada siang dan malam. Mereka memutuskan untuk istirahat dulu, besok pagi mereka melanjutkan mencari raja Alex.
"Ok kita ambil kayu dari pohon pohon itu." kata Steve sambil menunjuk beberapa pohon disekitar mereka.
Tak lama mereka berhasil mengumpulkan kayu untuk membuat api. "Nah kayu udah, sekarang kita mau makan apa, disini gak ada buah buahan atau hewan?" tanya Okto.
Nenek Eren mengambil sebongkah permata dan dia memakannya. Ternyata permata itu bisa dimakan. "Kalian bisa makan ini."kata nenek Eren sambil memakan permata itu.
Awalnya mereka ragu untuk memakan itu, tapi tidak ada pilihan lain. Mereka memakan permata itu berlahan lahan.
"Emmm.... rasanya lumayan."kata Okto sambil memakan permata itu.
Setelah mereka kenyang, mereka beristirahat sambil menanyakan lokasi batu permata emas itu.
"Bu lokasi permata emas itu ada dimana?" tanya Hanan.
"Permata itu berada di sebuah gunung di sebelah barat, gunung tertinggi di sana."jelas nenek Eren.
"Besok pagi pagi kita harus sudah menuju barat, kita tidak tau raja Alex sudah sampai mana." kata Steve.
Pada malam itu, Adam bermimpi aneh, dia bertemu orang yang di tangan kanannya terdapat batu permata emas. Dia berpesan kepada Adam untuk cepat menemukan batu permata emas itu.
Pada pagi harinya Adam memberitahu nenek Eren tentang mimpinya itu.
"Itu adalah tanda, kita harus cepat menuju barat." kata nenek Eren.
Setelah membereskan barang barang, mereka pergi ke arah barat untuk mencari batu permata emas itu. Pemandangan alam batu permata itu indah sekali. Tak lama mereka memasukin hutan yang sangat lebat. Di hutan itu banyak suara suara yang aneh.
"Waspada, kita tidak tahu ada apa di hutan ini."kata Steve.
woshh
Angin kencang tiba tiba bertiup. Mereka berhenti sejenak memastikan tidak ada yang membahayakan mereka. "Apa itu." selidik Okto.
Tiba tiba tanah bergetar, seperti ada makhluk besar sedang berjalan. Tak disangka di belakang mereka, sudah ada makhluk besar dengan kulit permata.
Makhluk itu langsung menyerang mereka dari belakang. Karena mereka tidak siap, mereka terpental karena serangan itu.
"Makhluk apa ini."kata Adam sambil kesakitan karena serangan tadi.
"Itu adalah makhluk permata." kata nenek Eren.
Baru setengah berdiri Adam sudah di serang dengan tinju makhluk itu. Badan Adam terpental jauh.
"ADAM..."teriak Okto.
Ketika makhluk itu ingin menyerang Adam lagi. Steve sudah ada berada didepan Adam untuk melindunginnya.
bruakk
Suara serangan makhluk itu menghantap dinding permata yang dibuat oleh Steve. Hanan pun membantu menyerang dari belakang dengan bola permata.
Serangan itu tidak mempan karena kulit makhluk itu terbuat dari permata yang sangat keras.
"Apa, serangan ku gak mempan."batin Hanan.
Setelah serangan Hanan itu, membuat makhluk itu marah. Dia menyerang Hanan dengan tinjunya. Dengan sigap Hanan membuat dinding permata.
bruakk
Tapi serangan itu terlalu kuat yang menyebabkan dinding permata yang dibuat Hanan hancur dan membuat tubuhnya terpental jauh. Mereka mulai kewalahan melawan makhluk permata itu.
"HAIIII KAUUUU." teriak Adam sambil berlari menuju kearah makhluk besar itu.
"PEDANG PERMATA PUTIH, AKTIF." teriak Adam
Adam berlari ke arah makhluk itu sambil membawa pedang permata berwarna putih. Adam melompat dan menebas tangan kiri makhluk itu. Pedang itu sangat kuat sampai tangan kiri makhluk itu putus.
"Wow hebat sekali."kata Okto yang sedang menolong Hanan yang sedang kesakitan karena serangan keras tadi.
Makhluk itu pun merasa marah. dia mengeluarkan pedang dari tangan kanannya. Pedang itu besar berwarna hitam. Makhluk itu menyerang Adam dengan pedang itu. Adam yang kaget melompat menjauh.
Steve juga membantu Adam yang sedang kesulitan. Dia merubah tangannya menjadi tangan permata yang besar. Dia segera membantu Adam.
"Dam, aku akan menyibukkan dia. Kau harus menyerang dadanya dari belakang." perintah Steve.
Adam mengangguk dan berlari ke belakang makhluk itu. Sedangkan Steve melompat dan meninju kelapanya.
"RASAKAN INI!"
bruakk
suara dentuman tinju dari Steve. Tenyata makhluk itu sudah membuat dinding permata didepannya. Refleknya sangat cepat.
Tak menyerah, Steve mengganti arah serangannya, dia menyerang dari kanan. Lagi lagi serangannya ditangkis oleh makhluk itu. Padahal Steve sudah bergerak secepat mungkin, tapi reflek makhluk itu juga cepat.
Steve berhasil mengalihkan perhatian makhluk itu. Akhirnya Adam bisa menyerang makhluk itu dari belakang.
"Rasakan ini." kata Adam sambil mengarahkan pedangnya ke makhluk itu.
Pedang itu berhasil menembus tubuh keras makhluk itu. Ternyata kelemahan makhluk itu ada di jantungnya.
"Kita berhasil."kata Adam
Setelah mereka mangalahkan makhluk itu, mereka beristirahat sejenak mengumpulkan tenaga. nenek Eren dan Okto menyembuhkan luka luka mereka bertiga.
"Apakah masih banyak mahkluk seperti itu di sini?" tanya Adam.
"Itu adalah makhluk yang menjaga alam ini, jadi di sini masih banyak makhluk yang seperti itu." jelas nenek Eren.
"Ok kita lanjutkan perjalanan kita." kata Steve sambil bangkit dari duduknya.
Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan mencari batu permata emas itu. seperti biasa pemandangan di alam ini sangat indah.
Setelah mereka berjalan di hutan selama 4 jam, akhirnya mereka keluar dari hutan itu.
"Apakah itu sungai?" tanya Okto.
"Iya itu sungai. Kita bisa istirahat dulu di sana." kata Steve.
Hari mulai gelap. Akhirnya mereka bermalam di tepi sungai itu. Di sungai itu juga terdapat ikan. Tapi bedanya ukurannya sangat besar dan sisiknya terbuat dari permata indah.
"Ok kita lanjutkan perjalanan kita besok." kata Steve.
tbc
Makasih sudah membaca sampai habis. Aku tungu saran, kritik, dan votenya.
see you on next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER ADAM
ActionDalam karya saya ini menceritakan seorang anak yang bernama Adam yang ingin membongkar kejahatan pemerintahan. Fakta yang ditutupi oleh pemerintah akan dibuka oleh Adam