Chapter 9: Permata biru dan emas

7 1 3
                                    

Raja Alex dengan wajah yang merah karena terkena tinju dari Adam, dia mengubah tubuhnya menjadi mode ke-2. Dengan sayap permatanya dia melesat cepat ke arah Adam untuk membalas tinjunya tadi.

Okto dan nenek Eren mengambil kesempatan untuk menolong Steve dan Hanan. Keadaan mereka cukup memprihatinkan, tangan kanan Steve ada luka sayatan pedang dan di Kaki kiri Hanan ada luka tusukan pedang.

"Kalian gak apa apa?" tanya nenek eren sambil mengobati luka yang ada di tangan kanan Steve.

"kami baik baik saja." jawab Steve.

"Aku harus membantu Adam." kata Steve sambil mencoba berdiri.

"Jangan, abang belum pulih." kata Okto.

Sementara itu, Adam masih tetap tidak bisa menandingi kecepatan raja Alex jika menggunakan mode ke-2. Adam hanya bisa bertahan dengan dinding permatanya.

Setelah raja Alex menghentikan serangan yang cepat itu, Adam membuka dinding permatanya dan di tangan kanannya mengeluarkan pedang permata putih.

Pedang itu bergerak cepat menuju sasarannya. Raja Alex dengan nafas yang belum teratur, bergerak menghindari pedang itu.

Adam menyadari bahwa raja Alex sudah terlalu banyak menggunakan tenaganya. Meraka berdua saling tatap, tidak menyerang juga untuk mengumpulakan energi untuk pertempuran berikutnya.

Adam yang tidak mau kehilangan momentum untuk menyerang raja Alex yang sudah banyak menggunakan energinya. Tangannya mengeluarkan dua bola permata.

Adam melempar dua bola permata itu. Dengan mudah bola permata itu di tahan dengan kedua tangan raja Alex. Terlihat tersenyum tipis, dan di lanjutkan dengan mengepalkan tangannya ke arah dua bola permata itu.

duarr

Dua bola permata itu meledak. Ledakan itu mengenai tangan raja Alex yang sedang menahan dua bola permata itu. Tubuh raja Alex terdorong kebelakang. Debi berterbangan membuat pandangan menjadi kabur.

Adam yang mengira raja Alex sudah lemah, dia salah besar. Tanpa disadari oleh Adam, raja Alex sudah ada di belakang Adam. Dengan pedang permata putihnya dia menyerang Adam.

"Adam hati hati. Raja Alex sudah lebih kuat. Dia menyerap semua kekuatan aku dan Hanan." Kata Steve dari jauh.

Raja Alex menyerang Adam yang terhenti karena mendengar informasi dari Steve. Pedang permata raja Alex membuat luka sayatan di bagian dada. Tubuh Adam sudah penuh luka karena serangan yang tidak pernah berhenti.

"Bangaimana, sudah puas?" tanya raja Alex dengan sombong.

Adam dengan tubuh penuh luka berusaha berdiri.

"Aku tidak akan menyerah, Tujuan ku adalah memberitahu kepada semuanya tentang fakta itu."kata Adam sambil berusaha berdiri.

"HAHAHAHA. jangan harap." kata raja Alex sambil melompat menuju Adam.

Adam mempersiapkan dirinya untuk menerima serangan raja Alex. Pedang permata itu berubah menjadi palu yang besar. Dengan sisa Tenaga yang di miliki oleh Adam, dia membuat dinding permata yang tidak setebal biasanya.

bruakk

Tubuh Adam menerima tubukan palu besar itu. Tubuh Adam tidak bisa bergerak lagi, tenaganya juga sudah habis.

"Ok sekarang pahlawan kalian sudah kalah, di mana barang yang aku minta."kata raja Alex sambil berjalan mendekati Okto dan nenek Eren.

"Jangan harap kau dapatkan permata ini." kata Okto sambil melindungi nenek Eren, Steve , dan Hanan.

"Ok, kalau kamu mau itu." kata raja Alex.

Palu besar itu tiba tiba berubah menjadi pedang permata, dan raja Alex menusukkan pedangnya itu ke arah dada Okto.

Darah segar keluar dari luka tusukkan itu. Nenek Eren yang tidak percaya akan peristiwa yang baru saja terjadi di depannya, dari kedua matanya mengelir air mata.

"OKTO." teriak Steve.

Nenek Eren, Steve, dan Hanan langsung menghampiri Tubuh Okto yang sudah tidak bergerak. Nenek Eren memeriksa luka tusukan itu.

"Bagaimana Nek?" tanya Steve dengan penuh khawatir.

Nenek Eren menjawab dengan ngelengan kepala, yang menendakan Okto tidak bisa di selamatkan.

"HAHAHA, itu akibatnya kalo menantang aku." kata raja Alex sambil tertawa.

Langit tiba tiba gelap, petir menyambar.

"HAI KAU."

Tubuh Adam yang tadi terbaring sekarang sudah mengambang di udara. Tubuhnya mengeluarkan petir petir kecil. Luka lukanya sudah sembuh total, tidak ada bekas sabetan pedang sama sekali.

Matanya berubah menjadi biru. Tangan kanannya berubah menjadi tangan permata biru. Dari tangan kirinya keluar pedang permata berwarna biru.

"Ke.. kekuatan apa itu." kata raja Alex.

Dengan cepat raja Alex mengambil permata emas yang di pegang oleh nenek Eren. Raja Alex menyerap kekuatan permata emas itu dengan tangan kanannya.

Setelah menyerap kekuatan permata emas itu, tubuh raja Alex berubah menjadi berwarna emas. Tubuhnya melayang di udara.

"Kau pikir kau doang yang bisa berubah. HAHAHA." kata raja Alex dengan sombong.

Tanpa menanggapi perkataan raja Alex, Adam menyerang dengan pedang permata biru. Raja Alex yang masih setengah tertawa tidak sadar bahwa pedang permata biru itu sudah dekat. Karena tidak siap, Tubuh raja Alex terpental ke belakang.

Raja Alex yang marah, dia menyerang balik. Dengan kecepatan tinggi, raja Alex menyerang Adam dengan tangannya yang berubah menjadi pedang permata emas.

Dengan reflek yang cepat, Adam menangkis serangan itu dengan tangan kanannya. Di balas dengan tinju yang mengarah ke perut raja Alex.

Tubuh raja Alex terpental ke belakang.

"kekuatan apa itu." batin raja Alex.

tbc                                                                                                                                                                                                 terimakasih sudah baca sampai habis

jangan lupa vote sam komennya



SUPER ADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang