Adam tidak bisa tidur. Dia memikirkan Steve dan Hanan yang sedang diculik oleh raja Alex. Adam juga memikirkan apakah dia bisa mengalahkan raja Alex.
Pagi harinya mereka bersiap siap untuk perjalanan mereka. Adam yang hanya tidur 3 jam itu mulai membereskan barang barangnya.
"Ok, kita akan pergi ke selatan." kata nenek Eren
"Apakah centrum itu jauh nek?" tanya Adam.
"Tidak, kita hanya akan pergi ke selatan, setelah menemukan danau, kita lanjut ke arah timur." jelas nenek Eren sambil memulai perjalanan mereka.
Perjalanan yang sangat melelahkan, karena setelah berjalan 2 jam mereka belum menemukan danau. Mereka juga mulai kehabisan air.
"Apakah ini jalan yang benar nek?" tanya Okto.
"Sabar kita dikit lagi sampai danau." kata nenek Eren.
Setelah beberapa keluhan yang keluar dari mulut Okto, akhirnya mereka tiba di sebuah danau yang sangat besar. Danau dengan air yang jernih itu membentak luas.
"Kita istirahat sebentar, kita juga harus mengisi persediaan air kita." perintah nenek Eren.
Adam dan Okto turun ke danau itu untuk mengambil air. Air danau itu sangat dingin, kaki mereka pun hampir mati rasa.
Setelah mereka mengambil air dari danau itu, mereka beristirahat di tepi danau itu sambil mengistirahatkan kaki mereka. Kurang lebih satu jam mereka beristirahat, setelah itu mereka melanjutkan perjalanan mereka.
Mereka menanjutkan perjalanan ke arah timur. Ternyata tidak jauh dari danau itu, mereka sudah sampai di tempat yang bernama cetrum.
Cetrum ini seperti kerajaan permata, tapi tidak ada penjaga. Di tempat itu sepi seperti tidak ada penghuninya.
"Wow.... tempat ini sangat besar, bagaimana kita bisa mencari bang Steve dan bang Hanan?' tanya Okto sambil melihat sekitar.
"Ada tiga tempat yang kemungkinan raja Alex menyandera Steve dan Hanan. Ada di penjara bawah tanah, tempat singgasana raja yang berada di tengah tempat ini, dan di tempat permata inti.
"Ok kita akan berpencar, aku akan ke penjara bawah tanah, Okto ke tempat singgasana raja, dan nenek ke tempat permata inti." kata Adam.
Setelah mereka menyepakati itu, mereka langsung pergi ke tempat masing masing. Adam menuruni tangga yang berada di sebelah barat centrum. Tangga itu sangat gelap, tidak ada cahaya yang meneranggi tangga itu.
Di tempat lain, Okto menuju tengah tengah centrum. di sekelilingnya hanya ada obor yang menerangi jalannya. Okto melewati lorong yang sangat sangat sunyi. Setelah berjalan salama lima menit, dia menemukan pintu yang sangat besar.
"Aduh gimana cara bukanya?" kata Okto sambil menggaruk kepalanya.
Di tempat lain, nenek Eren sedang berjalan di sebuah lorong yang sangat berkilau karena banyak sekali permata yang berserakan di lorong itu. Tak lama berjalan dia menemukan ruangan yang sangat besar dengan permata di mana mana.
Di tempat lain, Adam sudah menemukan penjara bawah tanah, tapi Adam tidak bisa masuk karena terhalang gerbang yang terbuat dari permata.
"Tinju permata......"
"Aduh.... keras banget, aku harus cari jalan lain ini."
Di tempat lain, Okto sudah berhasil membuka pintu itu. Di dalam ruangan itu tidak ada siapa siapa. Di ruangan itu banyak sekali pedang dan anak panah yang tertanjap di dinding dan lantai.
"Apakah dulu pernah terjadi peperangan." batin Okto.
Nenek Eren yang sudah masuk keruangan permata itu tidak melihat ada Steve dan Hanan. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi mencari yang lain.
Okto juga tidak menemukan apa apa, akhirnya dia memutuskan untuk mencari nenek Eren dan Adam.
Adam yang kesulitan karena tempat itu gelap, akhirnya memutuskan untuk kembali ke tempat pertemuan mereka.
"Bagaimana Dam, di sana ada tidak?" tanya Okto yang sudah bersama nenek Eren.
Adam menggelengkan kepalanya.
"Di sana gelap dan penjara itu ditutup dengan gerbang yang terbuat dari permata yang tebal, tinju ku tidak bisa menenbusnya." kata Adam.
"Di ruangan singgasana dan ruangan permata juga tidak ada." kata Okto.
"AAAA........"
Suara teriakan yang berasal dari puncak menara centrum. Adam tanpa banyak bicara berlari menuju sumber suara itu.
"Apakah itu bang Steve dan bang Hanan?" batin Adam sambil berlari secepat mungkin.
Setelah sampai ke sumber suara teriakan itu, mereka melihat raja Alex. Steve dan Hanan. Steve dan Hanan sedang di siksa oleh raja Alex sambil memberikan banyak pertanyaan.
"Hei... ngapai kau?" tanya Adam.
Raja Alex mencari suara yang meneriaki dia. Adam langsung lari menuju raja Alex yang sedang mencekik leher Steve.
bruakk
Tinju Adam mengenai muka raja Alex. Tangan yang menyekik leher Steve lepas.
tbc
terima ksih sudah membaca......
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER ADAM
ActionDalam karya saya ini menceritakan seorang anak yang bernama Adam yang ingin membongkar kejahatan pemerintahan. Fakta yang ditutupi oleh pemerintah akan dibuka oleh Adam