Chapter 6: Mulainya pertempuran

6 2 7
                                    

"Kira kira kita masih jauh gak ya?" tanya Okto sambil memakan ikan yang dia tangkap di sungai itu."

"Tak lama lagi kita akan sampai ke gunung itu, kita tingal ikuti sungai ini." jelas nenek Eren.

Sungai yang mereka temukan tadi mengarah ke barat. Sungai itu tidak terlalu dalam dan arusnya tidak begitu deras.

"Ok besok pagi kita harus melanjutkan perjalanan kita. Kita tidak tau raja Alex sudah di mana." kata Steve.

Setelah mereka menghabiskan makanan mereka, mereka pergi tidur.

Pagi harinya, Steve sudah bangun duluan. Steve mambangunkan mereka yang masih terlelap.

Setelah semuanya sudah bangun dan membereskan barang barang mereka, mereka lanjut perjalanan.

Pagi hari di alam ini tidak jauh berbeda dengan di bumi. Bedanya tidak ada kicauwan burung di sini. Mungkin hewan yang mereka kenal hanya ikan yang semalam mereka makan.

2 jam mereka berjalan di tepi sungai, mereka belum melihat adanya gunung. Mereka mulai kelelahan.

"Apakah ini masih jauh?" tanya Adam.

Mereka tidak ada yang tau. Nenek Eren pun tidak tau pasti. tak lama mereka mendengar suara letusan. Tanah di sekitar mereka bergetar.

"Kita sudah dekat, Ayo cepat." kata nenek Eren.

Mereka langsung bersemangat lagi setelah mendengar itu. Mereka bergegas menuju suara itu.

Tak lama mereka melihat tiga gunung. Gunung yang sangat tinggi. Gunung yang tertinggi adalah gunung yang berada di tengah.

Di puncak gunung itu terdapat cahaya emas.

"Gunung ini memiliki penjaga. Kita harus mengalahkan penjaga itu." kata nenek Eren.

Tanpa banyak bicara, mereka melanjutkan perjalanan mereka yang sedikit lagi sampai. Tak lama mereka sudah sampai di gerbang menuju gunung itu.

Mereka terhenti karena melihat raja Alex sedang bertarung. Raja Alex bertarung dengan makhluk seperti burung yang sangat besar.

"Ayo kita kita maju." kata Adam sambil berjalan menuju tempat bertarung raja Alex dengan burung besar itu.

Langkah Adam terhenti karena tangannya ditarik Steve. Steve menyuruh Adam untuk tidak ke sana.

"Kenapa?" kata Adam sambil cemberut.

"kita tunggu di sini dulu, kita tidak tau seberapa kuat makhluk itu dan kita bisa tau kekuatan raja Alex yang belum kita tau." kata Steve sambil menarik tangan Adam.

Adam dengan terpaksa menurut.

Pertarungan sangat sengit. Raja Alex bisa menahan semua serangan burung besar itu. Raja Alex mengeluarkan pedang permata putihnya. Dia menyerang sayap kanan burung itu.

Serangan itu berhasil membuat sayap burung itu putus. Burung itu tidak bisa terbang lagi, tapi dia masih bisa menyerang raja Alex dengan sayap kirinya.

Burung itu menyerang raja Alex dengan sayap kirinya. Karena raja Alex belum siap, dia kena serangan itu. Serangan itu membuat tubuh raja Alex terpental jauh.

Burung itu membuat bola permata yang sangat besar. Serangan itu sangat dasyat. Serangan itu menuju raja Alex yang masih kesakitan karena serangan sebelumnya.

bruakk

Serangan itu membuat pohon pohon di sekitarnya tumbang. Raja Alex kewalahan menghadapi burung itu. Meski sayap kanannya sudah putus, burung itu tetap kuat.

woshh

Angin kencang tiba tiba muncul yang menyebabkan debu debu di sekitarnya berterbangan.

"Ada apa ini." tanya Adam sambil menyipitkan matanya.

Tubuh raja Alex tiba tiba mengeluarkan sayap. sayap itu terbuat dari permata berwarna putih. Tubuh raja Alex bergerak cepat menyerang burung besar itu.

"Itu adalah kekuatan tingkat akhir." kata nenek Eren sambil melihat serangan raja Alex yang sangat cepat.

Raja Alex mengeluarkan pedang permata berwarna putih. Dia menyerang burung itu dengan sangat cepat. Raja Alex menyerang kepada burung itu. Dengan cepat dia menebas kepala dari burung itu.

Akhirnya raja Alex berhasil mengalahkan burung itu. Adam dan teman temannya tidak percaya apa yang mereka lihat. Ternyata raja Alex sekuat itu.

Setelah mengalahkan burung itu, raja Alex melanjutkan perjalanan itu. Dengan kecepatan tinggi, raja Alex terbang menuju puncak gunung itu.

"Ayo kita kejar dia." kata Adam.

Tbc
Maaf chapter ini dikit, karena aku lagi banyak urusan wkwkwk

See you on next chapter




SUPER ADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang