Chapter 10: pertarungan terakhir

12 2 6
                                    

Langit gelap diiringi dengan petir yang menyambar. Adam dan raja Alex masih sama sama kuat. Adam mengeluarkan banyak bola permata biru. Raja Alex yang melihat itu langsung mempersiapkan dirinya untuk menahan serangan itu.

Tangan kanan Adam mengarah ke raja Alex, dengan cepat bola bola permata itu menyerang ke arah yang diperintahkan oleh Adam.

bruakk

Serangan Adam di tahan dengan dinding permata emas yang sangat tebal. Dengan kecepatan tinggi, Adam menyerang Dinding itu dengan tinjunya.

bruakk

tinju dari Adam hanya bisa membuat retakan di dinding itu. Adam yang masih terdiam melihat itu di kagetkan dengan tendangan yang mengarah ke kepalanya.

Tubuh Adam terpental ke arah menara, yang menyebabkan menara itu setengah hancur. Tubuh Adam tertimpa runtuhan menara itu. Raja Alex dengan kecepatannya, raja Alex menyerangnya dengan tinjunya.

bruakk

"HAHAHA bagaimana?" kata raja Alex sambil mengarahkan pedang permatanya ke arah wajah Adam.

bibir Adam tersenyum tipis. Tiba tiba petir menyambar ke arah Adam, raja Alex yang menyadari itu melompat menjauh dari Adam.

"Apa lagi ini?" tanya raja Alex.

Tubuh Adam yang tadinya tidak berdaya, sekarang sudah mengambang di udara. Petir petir mengelilingi tubuhnya. Di punggungnya terdapat sayap permata yang berwarna biru mengkilat. Tangan kirinya membawa perisai yang besar dan tangan kanannya membawa pedang.

Raja Alex terdiam melihat kekuatan yang belum pernah dia lihat.

"Kau pikir kau hebat." kata raja Alex sambil melompat kearah Adam.

Dengan mudah Adam menangkis serangan itu dengan perisai itu. Adam mendorong perisai itu sampai tubuh raja Alex ikut terdorong ke belakang. Adam melompat jauh ke udara, tiba tiba langit menjadi hitam. Tiba tiba dari langit berjatuhan Pedang permata biru.

"Apa ini." tanya raja Alex sambil waspada.

Dengan cepat raja Alex membuat dinding permata emas. Pedang pedang itu banyak sekali, seperti hujan pedang. Dinding permata emas masih bisa menahan serangan itu tapi tidak lama. 5 menit kemudian, dinding permata itu mulai retak.

"Kenapa tidak habis habis?" batin raja Alex.

trakk

Dinding itu tidak bisa bertahan lama. Tiba tiba hujan pedang itu berhenti. Dengan kecepatan yang tinggi, tinju Adam sudah mengenai dinding permata emas itu.

"Apa.... cepat sekali." kata raja Alex.

Dinding itu pecah seketika. Setelah menghancurkan dinding, tinju itu mengarah ke wajah raja Alex yang masih terdiam.

bruakk

Tinju yang sangat keras itu membuat tubuh raja Alex terpental. Darah segar mulai keluar dari kedua lubang hidungnya dan mata kirinya mulai membiru. Tangan raja Alex sudah tidak bisa diangkat. Sekarang energi raja Alex benar benar habis.

Adam berjalan menghampiri raja Alex yang sudah tidak mampu bergerak lagi.

"Apa yang kamu tunggu lagi, ayo habisi aku." kata raja Alex.

Adam membalas dengan senyuman tipis. Adam menancapkan pedangnya dekat kepala raja Alex, ini membuat raja Alex bingung.

"Aku tidak akan mengabisi mu, aku masih memerlukan mu." kata Adam.

"HEIII kau sudah membunuh adik ku." kata Steve sambil membawa tongkat kayu.

Adam menghentikannya.

"Kenapa Adam, kita sudah menang?" tanya Steve.

"Kita bisa menggunakan dia untuk membongkar fakta ini."

"Tujuan kita ke sini juga untuk membongkar fakta ini, bukan untuk membunuh orang. Masalah Okto kita serahkan ke polisi." kata Adam sambil mengangkat tubuh raja Alex.

Nenek Eren sudah mengangkat tubuh Okto, dan Hanan sudah bisa berdiri juga. Nenek sudah membuka portal kembali ke dunia manusia.

"Ayo kita masuk." kata nenek Eren sambil berjalan menuju portal itu.

Mereka pun memasuki portal itu. penglihatan mereka buta sejenak sampai mereka berada di sebuah ruangan yang banyak buku buku. Meraka berada di rumah nenek Eren. Adam menyuruh memeriksa raja Alex.

Sedangkan Okto akan di bawa ke rumahnya. Steve sudah tidak tahu mau bilang apa ke orang tuanya.

lusa

Okto sudah dimakamkan, sekarang giliran raja Alex yang membongkar fakta ini setelah dua hari dirawat nenek Eren.

Raja Alex diantar ke gedung pemerintahan oleh Adam dan Steve. Di sana sudah banyak polisi yang sudah berjaga.

Raja Alex berjalan dan dikawal oleh Adam, Steve dan dua orang polisi menuju ruang kominikasi. Petugas sudah mempersiapkan alat alat yang dibutuhkan.

Setelah raja Alex siap, kamera dinyalakan. Raja Alex membuka fakta yang sekian lama sudah di tutupinya.

Setelah raja Alex menyampaikan fakta itu, dia dibawa oleh polisi untuk di tahan.

TAMAT

tbc

alhamdulillah selesai juga. makasih udah baca sampai habis.



SUPER ADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang