SB 7

39 14 1
                                    

"Astaghfirullah. Liana,"Liana mendelik, ketika melihat Mantannya Reza, berucap istighfar ketika melihatnya.

"Dikira setan kali gue yah." batin Liana sebal, matanya tertuju pada cermin yang tadi di berikan oleh mantannya. Tapi jujur sebenarnya ia bingung, kenapa mantannya bawa cermin ke acara seperti ini?

"Lu kenapa bawa cermin Reza?" tanya Liana pelan, lebih terdengar seperti lirihan.

"Buat ngaca, mana tau Liptint gue menor kan bisa gue urus." jawab Reza seadanya. Liana membulatkan matanya mendengar jawaban Reza.

"Maksud Lo?" tanya Liana, Reza hanya tersenyum, kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

Liana membulatkan matanya, kalau melihat isi tas Reza. Isi tasnya adalah peralatan make-up.

"Lu ---"

Belum sempat melanjutkan ucapannya, mulut Liana di bungkam oleh Reza dengan tangannya. Saat ini mereka tengah berada di kamar mandi.

Reza mengeluarkan sebuah botol, kemudian mengoleskannya di wajah Liana. Liana hanya diam, menyimak.

***

Tiga puluh menit berlalu, Liana terkesima dengan penampilannya yang sekarang. Tidak seperti tadi, tadi penampilannya mirip Kuntilanak. Namun, sekarang penampilannya justru mirip seperti bidadari.

"Lu bisa ---"

"Sstt diem, mending lu keluar, gue mau make Poundation dulu!"

Mata Liana kembali membola, kemudian menganguk. Dan pergi meninggalkan Mantannya Reza sendiri di kamar mandi.

"Duh, gue jadi iri sama tuh cowok. Bisa dandan, sedangkan gue cewek gak bisa dandan!"

Bersambung
Vote dan komen di tunggu

Keluarga SBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang