SB [ 8]

38 13 0
                                    

Sebelum baca chapter ini. Saya mengucapkan, selamat tahun baru bagi seluruh manusia, tak terkecuali, Nyamuk, Belalang, Kupu-kupu, Kecoa, Dan para mantanku. ☺

Semoga di tahun baru ini yang belum bisa moveon dari mantan. Bisa makin galau karena gak bisa moveon dari mantan. 🤭 Aminnn. 😆

^ Happy Reading ^

"Di geboy, geboy mujaer nang ning nun, Nang ning nung. Panggung ser, cicak kejedot listrik!"

"Ampun bang jago! suara lu kek KECOA KESELEK BOM KENTUT DAH LIANA!" teriak seorang gadis, dengan wajah yang di penuhi tepung.

"Aaaa... ada mbak kunti!" teriak Liana. Liana langsung menghempaskan Gagang pel, yang tadi digunakannya sebagai mikropon.

"Mbak kunti? di mana cok?" tanya gadis bermuka tepung itu gelagapan.

"Tapi bohong! Papalepapale!" Liana bergoyang ria, bak seorang Tiktokers di lantai yang baru saja di pel olehnya.

"Mampus kotor lagi!"teriak gadis itu, kemudian pergi berlari meninggalkan Liana yang masih berjoget ria.

***

“Tahun baru jalan ama doi ❌Tahun baru rebahan di kamar ✅”

"Heleh, rebahan di kamar aja bangga! dih lemah!" cibir Liana. Jemari-jemarinya, mengetik beberapa komentar yang pas menurutnya. Kemudian mengirimkannya kepada orang yang dia maksud.

“Anda di blokir!”

Itulah notifikasi yang masuk ke ponsel Liana. Liana langsung membulatkan matanya tidak percaya.

"Aaaa... dasarnya orang setres!"teriakan Liana menggema di seluruh kamar. Untung saja kamar itu tak sampai bergoyang.

***

Tahun baru sudah sampai. Petasan api, Mercon, Bahkan bom atom sudah tersedia di rumah Liana.

ibunda Liana sudah siap dengan senapang angin miliknya.

Ayahnya Liana sudah siap dengan Meriam yang ia colong dari rumah tetangga.

Abang Liana sudah siap dengan kolor bermotif hello mantan, kesayangannya.

Liana sudah siap dengan mercon cabe, gas elpiji, gas beracun, bom atom, petasan penghancur perasaan juga sudah di sediakan olehnya.

"Lestgoo!"

Ayah Liana langsung berlari keluar rumah diiringi Liana, Ibunda Liana, Dan Abang Liana di belakang.

Prang!

Jduar!

Duar!

Kret!

"MasyaAllah." para tetangga tertawa melihat kelakuan abangnya Liana. Yang tengah menyobek nyobek celana kesayangannya, dengan tangan kosong.

Berbeda dengan Liana, Liana saat ini tengah mengajak seseorang untuk kencan dengannya.

"Kamu mau 'kan? oh ayolah, aku yang traktir kok!"

Nging!

Segerombolan nyamuk yang di ajak bicara oleh Liana langsung pergi meninggalkannya. Seperti pacar, yang pergi karena sudah tak nyaman. Sakit!

"Kalau kamu gak mau! kamu aku bunuh!" Liana melemparkan mercon cabe kearah segerombolan nyamuk yang tadi di ajaknya kencan. Segerombolan nyamuk itu langsung berbalik, kemudian mengejar Liana.

"Aaaa... ampun MAMAK!" Liana langsung berlari dengan secepat-cepatnya kala segerombolan nyamuk besar berterbangan mendekatinya.

"Aaaa... jangan Sengat Liana! Liana masih muda! belum siap mati!" Liana langsung bersembunyi disemak-semak. Demi menghindari serangan nyamuk besar, penyuka madu itu.

Melihat nyamuk itu sudah pergi. Liana lantas mengusap dadanya sabar.

"Apa tak ada yang ingin kencan denganku?" tanya Liana lirih.

Nging!

Seekor nyamuk, datang dan langsung hinggap di tangan Liana. Liana tak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Liana langsung menepuk nyamuk itu hingga pingsan, kemudian menjadikannya teman kencan.

Di sepanjang perjalanan, Liana tertawa bahagia. Sambil sesekali menyapa, Burung merpati, Tiang listrik, Tong sampah, Dan juga Mantan.

Krek!

Liana mendengar suara aneh dari dalam tong sampah. Liana yang polos pun langsung berlari ke arah tong sampah, kemudian mengeceknya.

Betapa senangnya Liana mendapati, kecoa yang tengah mencari makan di tong sampah. Liana langsung menangkap kecoa itu, kemudian Sama seperti apa yang di lakukannya dengan nyamuk.

Liana makan di restoran di temani sang nyamuk. Para orang yang menyaksikan hal itu, berniat menelpon RSJ. Namun dibatalkan karena melihat paras Liana yang cantik.

Tak sampai di situ. Liana juga mengajak kecoa untuk nonton drakor kesayangannya.

"Kamu seneng 'kan?" tanya Liana pada nyamuk dan kecoa yang berada tepat di kedua tangannya.

Orang-orang yang berada di belakang Liana bergidik ngeri. Antara takut Liana orang gila, dan terpesona dengan paras Liana yang cantik.

***

Setelah selesai dengan aktifitasnya dengan para pacarnya. Yaitu sangat Nyamuk dan Sang kecoa. Liana langsung mandi, kemudian mengajak pacarnya untuk makan bersama di meja makan keluarganya.

"I'm Kambeng!"

Ayah Liana cengo, Mamah Liana hanya bergidik ngeri.

"I'm comeback kali yang bener!" ujar abang Liana. Liana menganguk, kemudian meletakkan kedua pacarnya diatas meja makan.

Ayah Liana sontak berdiri melihat kecoa di meja makan. Abang Liana langsung pergi berlari karena takut pada kecoa. Dan sekarang tinggallah Liana yang sedang di tatap horor oleh ibunya.

"LIANA!"

"Aaa... Ampun Mamak!"

Bersambung

Keluarga SBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang