SB 5

49 21 0
                                    

Setelah kejadian di gudang sekolah. Aku langsung memilih pulang kerumah, karena merasa dirinya sudah sangat bau.

Di perjalanan, Aku kerap menyapa semua orang yang lewat, Batu, Kucing liar, dan juga tiang listrik.

"Hei Tiang listrik." Aku melambaikan tangannya ke arah tiang listrik. Para pejalan kaki yang melihat Liana, hanya geleng-geleng. 'Biasa pasien RSJ kabur.' bisik para pejalan kaki.

***

"Assalamu'alaikum. Liana Comeback!" Aku mendobrak pintu depan. Ayu yang melihat itu langsung melemparkan sapu pel nya kemuka Liana.

"Anak gak ada akhlak! lu mau rusak rumah gue hah!"teriak Ayu- ibunya Liana tidak Terima. Ia berjalan mendekati pintu, kemudian mengelus pintu itu dengan sayang.

"Ini juga rumah gue!" ujarku tak Terima

"Rumah gue!"

"Rumah gue!"

"Rumah gue!"

"Woi, anak sama emak ribut mulu elah. Telur nya gosong Itu!"bapak datang, dengan muka cemberut, dan bibir manyun.

"APA LU HAH!" bentak kudan emak bersamaan. Bapak langsung teringsut ketakutan.

"Emak, sama Anak sama-sama barbar." cicit bapak pelan, aku dan emak masih bisa denger.

"APA LU BILANG!" emak langsung mengeluarkan jurus andalannya, yaitu jurus mencakar buaya. Sedangkan aku sibuk menyiapkan kamera di ponselku.

Emak berjalan dengan tatapan horor ke arah bapak. Aku tersenyum sumringah, Karena bisa live streaming lagi.

"Bapak sayang. Udah mau mati yah?" tanya emak lembut, astaghfirullah aku aja yang dengernya merinding.

Glek!

"Ututututu, engga kok cayang. Bener deh," ujar Bapak. Bapak bergelayut manja di tangan emak, aku yang melihatnya hanya tertawa kecil. Ternyata yah ternyata bapakku itu 'STI'.

Tau gak STI itu apa? STI itu artinya. "Suami Takut istri."

Bersambung

Keluarga SBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang