SB 9

23 7 0
                                    

Matahari pagi telah bersinar. Ini adalah pagi yang cerah untuk Liana, karena hari ini dia akan bersekolah. Setelah sekian lama, liburan karena tahun baru.

"Mak, Liana berangkat duluan," teriak Liana, sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Woi, kecoa! tunggu gue!"

Liana mengangguk, kemudian tersenyum.

***

"I'm come back!" teriak Liana semangat. Para siswa di kelas Liana, menatap Liana kesal. Pasalnya, mereka akan selalu mendengar ocehan menggilakan dari Liana lagi, setiap harinya.

"Gak ada yang nyambut gue nih?" Rehan - sebagai ketua kelas di kelas Liana menggeleng, yang lainnya juga ikutan geleng.

"Kalian jahat! aku benci kalian!"

"Lho, Liana?" Pak Anton selaku guru Kimia. Dan guru pertama yang masuk ketika hari senin, menatap Liana bingung.

Liana cengengesan.

"Bapak makin ganteng deh," ucap Liana cengengesan. Kemudian mencolek, dagu pak Anton genit.

Pak Anton menghindar, kemudian menatap kesal Liana.

"Eh, pak mundur deh." pak Anton mengerutkan keningnya. Ada apa?

"Kenapa?" tanya pak Anton singkat.

"Gantengnya ketinggalan. Huahahaha!"

Tawa seluruh siswa menggema di dalam kelas. Pak Anto cengengesan, kemudian tersenyum manis ke arah Liana.

"Buah apel buah ketupat!"

"Cakep!"

"Lari keliling lapangan 30× No debat!"

"Ca ---loh, kok gitu?" tanya Liana 'tak Terima.

Pak Anton, menaikkan bahunya. Kemudian menyunggingkan senyum manisnya.

"Silahkan,"

"Ish!" Liana berdecak sebal. Kemudian keluar dari kelas.

Bersambung

Keluarga SBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang