Haruto membawa Wonyoung masuk ke dalam mobilnya. Haruto melihat wajah Wonyoung dan mengelusnya dengan pelan.
"apakah ini sangat sakit?"
"sangat sakit Haru.. Hiks.. Junkyu sangat kasar" jawab Wonyoung dengan tangis palsunya.
"sini aku obati"
Cup
Haruto mengecup dengan pelan pipi Wonyoung, membuat Wonyoung tersenyum manis.
"lain kali jangan diam saja kalau Junkyu macam - macam, aku gak mau liat kamu ditampar kayak tadi lagi" ucap Haruto sambil mengelus rambut Wonyoung.
Wonyoung mengangguk pelan.
'harusnya lo liat gimana cintanya Haruto sama gue' batin Wonyoung.
"kenapa kamu gak ceraiin Junkyu? Dia kasar banget jadi orang"
Elusan tangan Haruto berhenti.
"kamu tau aku gak bisa lakuin itu"
"kenapa? Kalau gitu jadiin aku istri kedua kamu Haru" rengek Wonyoung.
Haruto menghela nafasnya berat.
"aku bisa langsung dibunuh sama mama papa kalau ketahuan nikah lagi Won, tolong ngerti keadaanku, bukankah kita sudah sering bahas ini" emosi Haruto.
Wonyoung hanya bisa diam dengan wajah cemberut.
"Haru.. Pesta besok kau pergi denganku ya" melas Wonyoung.
Haruto menggeleng.
"itu pesta khusus untuk laki - laki Won, gak mungkin aku ngajak kamu kesana"
"kalau gitu jangan pergi sama Junkyu" cemberut Wonyoung.
"walaupun gak pergi bareng, nanti pasti ketemu disana, mending aku pergi bareng dia, jangan cemburu, kamu tau aku cuma cintanya sama kamu"
Haruto menggenggam tangan Wonyoung erat.
"janji ya jangan macem - macem sama Junkyu"
Haruto hanya mengangguk.
.
.
.Junkyu bangun dari tidur siangnya. Setelah pulang dari kampus dan menangis di mobil, Junkyu lelah dan tidur.
Junkyu melihat jam diponselnya. Masih jam 5 sore. Junkyu bangun dari tempat tidur dan turun kebawah.
Junkyu melihat bahan masakan dikulkas dan ingin membuat sesuatu untuk makan malamnya sendiri.
Iya sendiri, apa yang bisa diharapkan dari seorang Watanabe Haruto?
Diluar sana banyak orang yang iri dengan kehidupan Junkyu. Terlahir dikeluarga yang terpandang, memiliki orangtua yang sangat sayang padanya, memiliki kakak laki - laki yang juga sama cantiknya dengannya, memiliki prestasi segudang, bahkan sekarang memiliki suami sekaya Watanabe Haruto, anak tunggal keluarga Watanabe.
Semua orang mengatakan hidup Junkyu sangat sempurna, bahkan terlihat sangat bahagia. Tanpa mereka tau bahwa Junkyu menyimpan sakit hati yang sangat besar terhadap Haruto. Kebahagiaan yang orang - orang lihat hanyalah fatamorgana semata.
Memang benar, tidak ada hal yang sempurna didunia ini. Dan Junkyu percaya akan itu.
Junkyu hanya membuat sup ayam untuknya makan malam. Setidaknya moodnya akan membaik setelah memakan makanan yang hangat - hangat.
Setelah memasak sekitar 20 menit, Junkyu menikmati makan malamnya yang sebenarnya terlalu cepat.
Tapi tak apa, nanti juga Junkyu sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine (END)
FanfictionSekali milikku akan tetap menjadi milikku, bagaimana pun caranya