Chapter 17

6.6K 556 309
                                    

Pada seneng gak aku double up?

Aku baik loo, gak gantungin kalian lama2 hahaha

Nah biar gak banyak bacot, mending langsung aja baca, dan ingat siapkan tisu, soalnya ini sedih banget banget banget 😭😭😭😭








































Langit hari ini terasa sangat cerah. Terlihat dua orang sedang menaruh bunga di kedua gundukan tanah yang berada di depannya.

Angin berhembus dengan cukup pelan, membuat suasana menjadi sejuk.

Senyum sendunya terbit kala mengingat kejadian itu. Kejadian pahit yang telah mereka alami.

"sayang.." lirih Junkyu mengelus batu Nisan yang bertuliskan Watanabe David dan Watanabe Travis.

Haruto yang melihat Junkyu menangis pun memeluknya.

"mereka sudah bahagia sayang, jangan menangis lagi.. Mereka akan sedih" ucap Haruto menenangkan.

Junkyu mengelap air matanya dan tersenyum manis.

"sekarang Bunda dan ayah sudah bahagia sayang, kalian jangan sedih atau khawatir lagi yaa.. Kami sangat menyayangi kalian, maaf kalau baru kali ini Bunda kuat mengunjungi kalian, maafkan bunda" ucap Junkyu sedih.

Haruto mengelus kedua batu Nisan tersebut.

"kalian berbahagia lah disana ya, biarkan ayah membahagiakan bunda disini, suatu saat nanti kita pasti bisa bermain bersama" ucap Haruto.

Mereka memutuskan untuk pulang lebih dulu, dan berencana untuk mengunjungi pengadilan untuk melihat eksekusi mati Wonyoung dan Noa.

Berbicara tentang mereka, kejadian naas itu sudah terjadi sekitar 6 bulan yang lalu.

Mark dkk tepat pada waktunya menyelamatkan Haruto dan Junkyu.

Satu tembakan diterima di kaki kiri Wonyoung, dan satu tembakan diterima kaki kanan Noa.

Mereka langsung diringkus oleh polisi yang dipanggil Jaemin yang sudah dikomando kalau lebih dari 5 jam mereka tidak keluar juga darisana, Jaemin harus menelepon polisi.

Kejadian tersebut membuat baik Haruto dan Junkyu koma selama 1 bulan lamanya.

Dan Haruto juga harus menjalani terapi untuk patah kakinya, dan Junkyu juga harus menjalani pengobatan psikiater untuk mengatasi traumanya.

Dan sekarang setelah 6 bulan ini, baik Haruto dan Junkyu akhirnya bisa menjalani hidup mereka dengan normal dan tentu saja dibantu oleh teman - teman mereka.

.
.
.

Haruto dan Junkyu bisa melihat Wonyoung dan Noa sedang duduk dengan tangan diborgol.

Mereka berjalan mendekati keduanya.

"seneng kan kalian berdua ngeliat kita berdua bakalan mati hari ini?!" sinis Wonyoung.

Junkyu tersenyum tulus.

"baik gua maupun Haruto gak pernah seneng ngeliat kalian kayak gini, lo sahabat Haruto Won, dan lo Noa, lo sahabat gua, kita berdua cuma sedih dan kecewa dengan pengkhianatan kalian" ucap Junkyu tenang.

Noa hanya bisa tersenyum sendu mendengarnya.

"gua tau kenapa gua selama ini gak bisa nyentuh hati lo, hati lo bagaikan malaikat yang gak akan pernah bisa dijangkau oleh iblis seperti gua, gua cuma pingin bilang satu hal untuk lo disaat terakhir ini, gua sayang sama lo, dan gua beruntung bisa jadi bagian cerita indah kita dulu, kita berempat dulu" ucap Noa.

He's Mine (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang