Chapter 15

3.9K 528 275
                                    

Haruto terbangun dari pengaruh obat biusnya. Matanya mengerjap - ngerjap untuk menyesuaikan cahayanya.

Haruto melihat dirinya, mulutnya ditutup plester hitam, tangannya diikat simpul di belakang badannya. Kakinya juga diikat. Dia sedang duduk dikursi di dalam ruangan yang remang - remang.

Dengan sekuat tenaga dia berusaha melepaskan ikatannya yang berada ditangannya, kalau memang tidak bisa setidaknya dia bisa melonggarkannya sedikit demi sedikit.

Disaat Haruto sedang berusaha membuka ikatannya, terdengar suara orang berjalan dengan pelan tapi pasti.

"wah wah kau sudah bangun? Bagaimana rasanya berada diposisi itu sayang?" tanya Wonyoung sinis.

Haruto hanya terdiam, di dalam hatinya dia sudah mengumpat kelakuan Wonyoung.

Wonyoung berjongkok untuk menyamakan dirinya dengan Haruto.

"mungkin ada banyak yang ingin kau bicarakan padaku, baiklah aku akan membuka plester ini" ucap Wonyoung sambil membuka plester dimulut Haruto.

Srett

"akhh" perih yang dirasa Haruto.

Wonyoung hanya tertawa sinis melihatnya.

"bagaimana rasanya Wonyoung?" tanya Haruto sambil tersenyum sinis.

"kau menanyakan perasaanku sekarang? Kau sangat tau bahwa aku benar - benar kecewa padamu" jawab Wonyoung dengan suara yang dia buat tegar.

Haruto hanya tertawa.

"kau bagaimana rasanya diposisi itu?" tanya Wonyoung sambil mengelus pelan pipi Haruto yang dibalas dengan Haruto menjauhkan pipinya.

Wonyoung terdiam melihatnya. Emosinya tersulut.

"aku bahagia Won, akhirnya ini akan segera berakhir, aku tidak harus berpura - pura terlihat mencintaimu"

Wonyoung yang mendengar jawaban Haruto menjadi geram. Tatapan nyalang dia berikan pada Haruto.

"kau!! Kau telah menipuku! Kau penipu Haruto! Aku membencimu! Aku kecewa padamu!" marah Wonyoung.

"pukul dia!!" perintah Wonyoung kepada salah satu anak buahnya yang berjaga disana.

Anak buah Wonyoung maju dan mulai memukul rahang dan perut Haruto yang dalam posisi terduduk.

Bugh

Bugh

Bugh

"uhuk" Haruto memuntahkan cairan merah dari dalam mulutnya.

"lihat! Lihat apa yang udah lo perbuat buat gua Haruto! Ini yang lo inginkan?!" emosi Wonyoung.

Haruto hanya terkekeh menanggapi Wonyoung.

"lo tau seberapa kecewanya gua sama lo? Gua kira lo sahabat gua paling baik Won.. Gua pikir lo sahabat gua yang selalu support gua, gua tau lo ada rasa lebih sama gua, gua pikir lo mengerti kalau gua jauh lebih mencintai Junkyu, dan gak ada orang lain yang gua cintai selain Junkyu, gua pikir lo akan menghapus rasa lo.. Tapi..

Haruto menjeda ucapannya dia menatap Wonyoung dengan sendu.

"... Tapi lo buat gua kecewa dengan lo bunuh anak kembar gua, bahkan gua harus liat mereka berdua terlahir dengan tidak bernyawa, lo bisa bayangin gimana hancurnya hati gua Won? Yang lebih buat gua makin hancur, itu karna pelakunya adalah lo, sahabat gua...

Air mata Haruto terjatuh, dia mengingat masa - masa itu.

"... Lo dengan jahatnya memperparah trauma Junkyu dengan ancaman - ancaman lo, lo hampir membuat gua kehilangan dunia gua Won.. Lo tau benar dunia gua itu Junkyu, dan lo manfaatin hal itu buat milikin gua.. Gua tau sejak awal lo pingin Junkyu mati. Tapi gua gak bisa bayangin hal itu, gua.. Dengan sadar diri menyerahkan nyawa gua buat lo, asal lo gak pernah sakitin Junkyu, gua sengaja bilang sama lo bahwa gua gak mencintai Junkyu sejak kejadian Junkyu keguguran, gua sengaja maki - maki Junkyu di depan lo, bahkan kalau gua diapartemen pun gua dingin sama dia, agar dia menjauh dari gua, tapi lo semakin menjadi jadi Won, jadi menurut lo apakah lo doang yang ngerasa sakit hati? Apa cuma lo doang yang ngerasa kecewa? Apa cuma lo doang yang ngerasa ditipu? Gua juga Won, GUA JUGA NGERASAIN SEMUA ITU!!!"

He's Mine (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang