Hari minggu tiba.
Keluarga Zonan sedang bersiap siap untuk pergi berlibur ke pantai sesuai dengan keinginan Zain. Elina, Zain, nenek dan Rain sedang menyiapkan apa yang mereka perlukan untuk di bawa ke pantai, sementara kakek dan Rizal sedang memeriksa kondisi mobil baik atau tidak karena pantai yang mereka tuju cukup jauh.Setelah selesai dan semuanya sudah siap Elina, nenek, Zain dan Rain yang di dalam keluar sambil membawa barang barang yang mereka sudah siapkan. Kakek dan Rizal juga sudah selesai memeriksa keadaan mobil dan sudah siap untuk perjalanan jauh.
Mereka semua masuk ke dalam mobil, Rain ingin masuk dan duduk ditempat biasa dia duduk di mobil yaitu di kursi bagian depan di samping pengemudi, tapi Elina malah meminta Rain duduk di kursi penumpang saja karena duduk di depan itu membuat badan pegal karena kursinya kecil.
"Kamu di kursi penumpang saja ya biar kamu bisa tiduran. Mama saja yang di kursi depan". Kata Elina.
Rain tidak ingin berkata apa apa, dia hanya mengikuti apa yang dikatakan mamanya itu. Akhirnya Rain duduk di belakang bersama dengan nenek dan kakeknya sementara Zain di kursi paling belakang hanya sendiri.
"Kak sini duduk di belakang. Aku sendirian". Kata Zain.
Rain hanya mengikuti apa kata Zain saja dia akhirnya pindah duduk bersama dengan Zain.
Selama perjalanan Zain berbicara terus menerus dengan ke Rizal, Elina, nenek dan kakek, sementara Rain hanya terdiam melihat ke arah luar dari jendela mobil sambil melamun, entah apa yang dia pikirkan sampai dia melamun walau di ajak bicara oleh Zain.
"Kak". Panggil Zain.
Rain masih terdiam tidak menjawab panggilan dari Zain. Dia masih asik dengan pikirannya sendiri. Akhirnya Zain menepuk pundak kakaknya karena di panggil panggil tidak menjawab. Rain kaget dan langsung melihat ke arah Zain.
Mereka semua melihat ke arah Rain dan jadi khawatir sama Rain yang dari tadi hanya terdiam. Saat di panggil dia malah kaget seperti itu.
"Sayang lebih baik kita cari tempat untuk istirahat dulu. Mungkin Rain mulai bosan di dalam mobil". Kata Elina ke suaminya.
"Sebentar aku cari dulu yang cocok untuk istirahat". Kata Rizal.
Beberapa saat kemungkinan Rizal menemukan tempat yang sesuai untuk beristirahat. Mereka semua keluar dari mobil dan duduk di sebuah bale.
"Rain kamu mau makan atau minum sesuatu?". Tanya Nenek khawatir dengan ke adaan Rain.
"Tidak". Kata Rain hanya melihat ke arah jalanan.
"Kamu tidak suka pergi ke pantai?". Tanya Nenek.
"Suka. Nenek suka, kakek suka, mama dan papa suka, Zain juga suka. Jadi ya aku suka juga". Kata Rain.
Nenek tau kalau Rain masih kecewa karena tidak bisa pergi liburan dengan keluarga Aidan dan dia juga tidak terlalu suka pergi ke pantai. Dia hanya mencoba untuk menyukai apa yang di sukai oleh keluarganya. Nenek tau Rain selalu mengalah dan keliatannya keluarganya juga tidak tau apa yang dia suka karena mereka tidak pernah ingin tau apa yang Rain suka. Mereka memang tidak pernah berubah, hanya berubah saat mereka hampir kehilangan baru mereka (Elina dan Rizal) berubah.
"Rain. Nenek tau kamu ingin sekali pergi liburan bersama dengan keluarga Aidan. Apa nenek harus hubungi mereka agar mereka datang ke sini dan liburan bersama dengan kita?". Tanya nenek.
Rain langsung berbinar binar saat mendengar itu.
"Tapi apa mereka mau ikut liburan dengan kita?. Dan apakah mama dan papa setuju jika mereka bergabung?". Tanya Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY HOPE (The End)
General FictionAku hanya berharap aku dapat di perdulikan dan di sayang oleh keluargaku. Apa salahku? Dan kenapa keluarga aku memperlakukan aku seperti ini?. tidak adil dalam memberikan kasih sayang, hanya adikku yang di sayang oleh orang tua ku. Aku mulai merasa...